Selasa, 22 Januari 2013

Info Pembangunan Gereja



Gereja St Yosep TBK Siap Berbenah


Umat Paroki St. Yosep Tanjung Balai Karimun mempunyai mimpi akan gedung gereja dan pastoran yang baru. Gedung gereja yang sekarang sudah tidak memungkinkan lagi. Ada beberapa sebab kenapa paroki ini membutuhkan gereja yang baru. Kondisi gedung sekarang sudah tidak memadai lagi. Ada beberapa bagian dari bangunan yang sudah termakan usia. Sekedar diketahui saja, Gereja St Yosep diberkat pada 14 November 1933. Sejak saat itu tidak ada renovasi, yang ada hanya penambahan. Masalah usia juga ada pada gedung pastoran.

Rumah ini digunakan untuk tempat tingkat karyawan paroki. Sudah banyak bagian yang rusak.


Ini adalah bekas bangunan sekolah dulu. Sekarang digunakan sebagai gudang dan aula. Selain tua, bangunan ini juga tidak sesuai lagi dengan situasi lingkungan.









Ada banyak bagian gereja yang sudah rusak termakan usia







Demikian pula bagian dari patoran
Masalah lain adalah kapasitas muat gereja sudah tak cukup. Untuk mengatasi masalah ini, paroki mengambil kebijakan penambahan atap di samping gereja. Akan tetapi kebijakan ini dirasa kurang menciptakan suasana doa bagi umat. Untuk itulah, dibutuhkan satu gedung yang dapat menampung umat saat perayaan ekaristi hari Minggu.



Di sinilah umat yang tak tertampung lagi di dalam merayakan ekaristi.


Selain dua masalah di atas, masalah keberadaan gedung penunjang lain serta faktor kebisikan karena dekat dengan jalan raya dan keterbatasan lahan parkir menjadi alasan pembangunan gedung gereja yang baru.




Lokasi gereja persis di tepi jalan utama. Karena itu, kebisingan tak bisa dihindari.

Foto-Foto Gereja dan Pastoran St Yosep TBK
 Gereja bagian dalam



Gereja bagian luar








Goa Maria




Aula









Pastoran









Mengatasi masalah itulah, maka direncanakan pembangunan gedung gereja dan pastoran yang baru. Mengingat bahwa iman katolik di paroki ini khususnya dan di Kepulauan Riau pada umumnya berasal dari warga etnis China, maka diputuskanlah motif bangunan gereja baru nanti mengambil model etnik China. Ini bisa dilihat sebagai wujud penghormatan terhadap para peletak dasar iman katolik pertama.




by: adrian