Sabtu, 23 Februari 2019

TERNYATA AL-QUR'AN BUKAN CUMA UNTUK UMAT ISLAM SAJA


Pada umumnya semua kita tahu bahwa Kitab Suci itu berasa dari Allah dan diperuntukkan bagi manusia. Artinya, manusialah yang membutuhkan kitab suci itu, karena sering dimaknai kitab suci itu sebagai pedoman hidup. Akan tetapi tidaklah demikian dengan Al-Qur’an. Hal inilah yang dibahas dalam sebuah tulisan di budak-bangka.blogspot setahun yang lalu, persisnya pada 23 Februari 2018. Judul tulisan itu adalah “Al-Qur’an: Dari Allah untuk Siapa?”.
Pertanyaan untuk siapa mengindikasikan bahwa kitab suci umat islam itu tidak hanya ditujukan kepada umat islam saja. Penulis mengemas tulisannya dengan menggunakan bahasa Indonesia yang lugas, sederhana dan ringan sehingga mudah dinikmati pembaca biasa. Selain itu, penulisnya menggunakan pendasaran langsung dari Al-Qur’an itu sendiri. Hal inilah yang membuat tulisan ini sungguh menarik. Untuk mengetahui jawaban atas pertanyaan untuk siapa saja Al-Qur’an ditulis, langsung saja klik dan baca di sini. Selamat membaca!!!

ADA APA DENGAN SINGLE FIGHTER


Lima tahun lalu, persisnya pada 23 Februari 2014, blog budak Bangka menurunkan sebuah tulisan dengan judul “Mengkritisi Single Fighter”. Tulisan tersebut sebenarnya merupakan sharing pengalaman seseorang yang kemudian dikemas menjadi sebuah artikel menarik. Inti sharing tersebut adalah single fighter.
Tulisan lima tahun lalu ini bukanlah sekedar cerita pengalaman seseorang saja. Melalui tulisan tersebut penulis hendak menyampaikan pesan yang berguna bagi pembaca. Dengan kata lain, dalam tulisan tersebut terkandung sejumlah makna yang berguna bagi kehidupan.
Dikemas dengan memakai bahasa Indonesia yang lugas, sederhana dan ringan sehingga mudah dinikmati pembaca biasa. Tulisan ini sungguh menarik. Untuk membaca tulisan tersebut, langsung saja klik dan baca di sini. Selamat membaca!!!

RENUNGAN HARI MINGGU BIASA VII, THN C

Renungan Hari Minggu Biasa VII, Thn C
Injil    Luk 6: 27 – 39
Bacaan liturgi hari ini sangat menarik, karena dapat dijadikan satu kesatuan. Inti pesannya adalah agar kita menjadi manusia rohani. Hal inilah yang disampaikan Paulus dalam suratnya yang pertama kepada jemaat di Korintus. Rasul Paulus sadar bahwa kita manusia awalnya adalah jasmani atau alamiah (ay. 46, 47). Akan tetapi, hendaklah kita tidak tinggal dalam kejasmanian kita saja, tidak dikendalikan oleh kelemahan alamiah kita, melaiankan berubah menjadi manusia rohani. Dapat dipahami manusia rohani berarti manusia yang dapat mengendalikan kelemahan jasmaninya, atau menjadi tuan  atas kealamiahan jasmaninya.
Apa yang disampaikan Rasul Paulus merupakan penjabaran lain dari apa yang dikatakan oleh Yesus dalam Injil. Dalam Injil hari ini, Tuhan Yesus memberikan beberapa contoh manusia rohani, manusia yang mengalahkan kelemahan jasmaninya. Manusia rohani itu terlihat pada berbuat baik kepada orang yang membenci (ay. 27), berdoa bagi mereka yang mencaci (ay. 28), murah hati (ay. 36), tidak suka menghakimi orang lain (ay. 37), dll. Apa yang disampaikan Tuhan Yesus memang mudah diucapkan, tapi sulit untuk dilaksanakan. Namun bukan lantas berarti tidak ada yang pernah melakukannya. Yesus sendiri sudah melakukan apa yang diajarkan-Nya itu.
Selain Yesus, Daud juga sudah pernah melakukan atau mempraktekkan sebagai manusia rohani. Inilah yang ditampilkan dalam bacaan pertama. Raja Saul mempunyai rencana jahat, yaitu hendak membunuh Daud. Sekalipun ada kesempatan untuk menyingkirkan Raja Saul, namun Daud sama sekali tidak menggunakannya. Daud menunjukkan kasihnya kepada Saul.
Sabda Tuhan hari ini menghendaki kita untuk tidak tetap tinggal dalam kealamiahan jasmani kita, melainkan berubah menjadi manusia rohani. Kita diminta untuk senantiasa berbuat baik kepada siapa saja, bahkan kepada mereka yang membenci, memusuhi atau juga yang pernah menyakiti kita. Adalah wajar apabila kita membalas kejahatan dengan kejahatan. Itulah kealamiahan jasmani kita. Akan tetapi Tuhan ingin hal itu ditinggalkan. Kita harus menjadi TUAN atas kejasmanian kita dengan melakukan apa yang dikehendaki Tuhan.
Pinang, 22 Feb 2019
by: adrian