Senin, 24 Januari 2022

HAMBATAN UMUM TERJADINYA PERALIHAN KE KEMATANGAN MASA REMAJA

Banyak pakar psikologi memaknai masa remaja sebagai masa peralihan. Orang yang berada pada masa ini sering mengalami kebingungan. Dibilang anak-anak, bukan; tapi dibilang dewasa juga belum. Akan tetapi mereka akan sedang menuju kepada kedewasaan. Meski terlihat bahwa peralihan kepada kematangan itu bersifat otomatis, tetap saja ada sejumlah hambatan. Elizabeth B. Hurlock, dalam PSIKOLOGI PERKEMBANGAN: Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan. (edisi 5) memaparkan hambatan umum untuk melaksanakan peralihan ke kematangan (hlm. 237).

Dasar yang Buruk

Remaja yang tidak membentuk dasar yang baik selama masa kanak-kanak tidak akan dapat menguasai tugas-tugas perkembangan masa remaja. Seperti dijelaskan oleh Eisenberg, “Perkembangan optimal dalam masa remaja bergantung pada keberhasilan tugas perkembangan dalam masa bayi dan masa kanak-kanak.”

Terlambat Matang

Remaja yang terlambat matang tidak mempunyai banyak waktu untuk menguasai tugas-tugas perkembangan masa remaja dibandingkan dengan remaja yang matang lebih awal atau anak yang matangnya normal. Banyak di antara remaja yang terlambat matang baru menyelesaikan perubahan masa puber pada saat masa remaja hampir berakhir.

Terlampau Lama Diperhitungkan seperti Anak-anak

Remaja yang terlambat matang sering diperlakukan seperti anak-anak pada saat teman-teman sebayanya diperlakukan sebagai orang yang hampir dewasa. Akibatnya, remaja dapat mengembangkan perasaan kurang mampu untuk memikul hak keistimewaan, dan tanggung jawab sejalan dengan kedewasaannya.

Perubahan Peran

Remaja yang bekerja setelah menamatkan SLA atau setelah berhenti sekolah segera mengalami perubahan peran yang drastis. Ia harus menjalankan peran dewasa lebih awal dibandingkan dengan teman-teman sebaya yang melanjutkan pendidikan, dan kurang mempunyai kesempatan unuk mencegah peralihan yang lambat ke masa dewasa.

Ketergantungan yang Terlampau Lama

Keadaan ketergantungan yang terlampau lama, seperti bila remaja melanjutkan pendidikan sampai awal masa dewasa, merupakan rintangan dalam membuat peralihan ke masa dewasa. Anak perempuan, sebagai kelompok, cenderung dipaksa berada dalam keadaan ketergantungan yang terlalu lama dibandingkan dengan anak laki-laki. Oleh karena itu mereka mengalami hambatan dalam melakukan peralihan ke masa dewasa.

diambil dari tulisan 7 tahun lalu