Kamis, 10 April 2014

Rekreasi Paskah Umat Katolik Tanjung Batu






Orang Kudus 10 April: St. Vinsensius Lerins

SANTO VINSENSIUS LERINS, IMAM BIARAWAN
Vinsensius adalah seorang imam dan rahib di pertapaan Lerins, sebuah pulau yang tak jauh dari pantai Perancis. Beliau dikenal sebagai penerbit suatu tulisan yang menentang ajaran sesat Commonitorium yang muncul pada tahun 434 sesudah konsili Efesus.

Riwayat hidupnya pada masa kecil tidak banyak diketahui, meskipun karyanya dianggap penting dalam sejarah teologi. Karangan tersebut ditulis di bawah nama samaran Peregrinus. Di dalamnya ia merumuskan prinsip dasar yang menegaskan bahwa sebuah doktrin iman katolik harus merupakan pokok iman yang diyakini, selalu, dimana-mana dan oleh semua orang beriman. Sebagai tambahan ia mengajarkan bahwa meskipun terdapat banyak tafsiran mengenai Kitab Suci, namun akhirnya Kitab Suci harus ditafsirkan menurut tradisi Gereja. Vinsensius meninggal dunia pada tahun 445.

Renungan Hari Kamis Prapaskah V - A

Renungan Hari Kamis Prapaskah V, Thn A/II
Bac I   : Kej 17: 3 – 9; Injil            : Yoh 8: 51 – 59

Injil hari ini merupakan kelanjutan dari Injil-Injil sebelumnya yang berkisah tentang diskusi Yesus dengan orang-orang Yahudi di Bait Allah. Kali ini merupakan puncak dari diskusi itu karena akhir dari diskusi itu adalah kemarahan orang-orang Yahudi. Kemarahan itu terlihat dari tindakan mereka yang “mengambil batu untuk melempari Dia.” (ay. 59). Salah satu topik diskusi mereka adalah sosok Abraham, dimana Yesus mengatakan bahwa “sebelum Abraham jadi, Aku telah ada.” (ay. 58).

Bacaan pertama berbicara tentang sosok Abraham. Bacaan, yang diambil dari Kitab Kejadian, menampilkan kisah perjanjian antara Allah dan Abraham. Kepada Abraham, Allah berjanji akan menjadikannya sebagai “bapa sejumlah bangsa besar.” (ay. 4, 5). Allah meminta kesetiaan Abraham kepada Allah. Perjanjian ini bukan hanya mengikat Abraham seorang, melainkan juga keturunannya “turun temurun.” (ay. 9). Karena itu, kesetiaan dan iman kepada Allah bukan hanya terjadi pada Abraham saja, melainkan juga pada semua keturunan Abraham hingga saat ini.

Sabda Tuhan hari ini mengingatkan kita bahwa kita juga terikat perjanjian Allah dan Abraham. Kepada kita dituntut untuk setia kepada Allah. Yesus telah menunjukkan kesetiaan-Nya kepada Bapa yang mengutus-Nya. Yesus hendak mengajari kita bagaimana hendaknya kita setia kepada Allah. Salah satu wujudnya adalah dengan setia menuruti firman-Nya. Karena itu, sabda Tuhan hari mengajak kita untuk setia kepada Allah yang telah mencintai kita.

by: adrian