Jumat, 26 Oktober 2012

OMK St Yosep TBK

Cermin Pastoral OMK
paroki St yosep tbk

Kata Kunci
Indikator
Pertanyaan Tuntunan
OMK berpusat pada Kristus
1.     Ketika OMK menjadikan Sabda Allah sebagai pedoman hidup
Kegiatan apa yang membantu OMK sehingga Sabda Allah menjadi pedoman hidup


2.     Ketika OMK aktif mengikuti ekaristi & devosi-devosi
Bagaimana agar OMK aktif mengikuti ekaristi dan devosi-devosi


3.    Ketika OMK menghayati sakramen-sakramen & sakramentali
Kegiatan apa yang membantu OMK untuk menghayati sakramen-sakramen & sakramentali



OMK sebagai sebuah komunio
1.     Ketika OMK terlibat dalam KBG
Bagaimana agar OMK terlibat dalam KBG


2.     Ketika OMK aktif terlibat dalam kelompok
Bagaimana agar OMK aktif terlibat dalam kelompok


3.    Ketika ada solidaritas antar OMK
Bagaimana agar OMK mau mewujudkan solidaritas antar OMK



OMK yang bermisi
1.      Ketika OMK mau memberi
Kegiatan apa yang membantu OMK untuk mau memberi


2.     Ketika OMK terlibat dalam organisasi masyarakat kepemudaan
Kegiatan apa yang membantu OMK terlibat dalam ormas kepemudaan


3.    Ketika ada kasih dan pengampunan antar OMK
Bagaimana agar kasih dan pengampunan tumbuh dalam OMK

by: adrian

Tak Baik Buat Mata

Saat makan bersama. Om Barto menawarkan kepada saya sambal. Selama ini dia tahu kalau saya doyan sambal

Saya  : Mulai sekarang saya tak makan sambal lagi.

Barto : Tapi cabe makan? (ia agak tersenyum, karena biasa saya suka bercanda)

Saya  : Cabe juga tidak.

Tanti : Memangnya kenapa?

Saya  : Cabe itu tak baik buat mata

Tanti : Ahk, masak sih?!

Barto : Koq bisa begitu?

Saya  : Coba saja kalian masukkan sabe ke mata….

Semua        : Sialan…. Wkwkwkwkwkwk….

by: adrian
Baca juga humor lainnya:

Orang Kudus 26 Oktober: St. Lucianus & Marcianus

SANTO LUCIANUS & MARCIANUS, MARTIR
Lucianus dan Marcianus dikenal sebagai tukang sihir yang bertobat menjadi Kristen. Di kemudian hari pada tahun 250 mereka dengan berani mengorbankan nyawanya di Nikomedia demi tegaknya iman Kristen yang telah mereka terima. Di dalam sebuah buku yang mengisahkan tentang kesengsaraan mereka diceritakan bahwa sebelum bertobat mereka mempelajari ilmu sihir hitam (black magic). Tetapi kemudian ternyatalah bahwa kekuatan sihir mereka tidak bisa menandingi kekuatan iman seorang gadis yang beragama Kristen. Mereka tak berdaya di hadapan gadis cilik itu.

Sejak saat itu mereka bertobat dan mulai mempelajari ajaran iman Kristen. Mereka membakar buku-buku sihirnya di kota Nikomedia dan kemudian dipermandikan. Harta milik mereka dibagikan kepada para fakir miskin, lalu keduanya mengasingkan diri ke tempat sunyi untuk berdoa dan bertapa agar semakin kuat dalam imannya. Dari tempat pertapaan itu mereka pergi ke Bithinia dan daerah-daerah sekitar untuk mewartakan Injil.

Sementara itu Raja Decius mengeluarkan keputusan untuk menangkap umat Kristen di daerah Bithinia. Lucianus dan Marcianus serta umatnya ditangkap dan dibawa ke hadapan Prokonsul Sabinus. Kepada Lucianus, Sabinus bertanya: "Dengan kekuasaan siapa kamu berani mengajarkan Kristus?" Dengan tenang Lucianus menjawab: "Setiap orang harus berusaha sungguh-sungguh untuk membebaskan saudara-saudaranya dari penyakit yang berbahaya." Atas jawaban yang berani itu prokonsul Sabinus memerintahkan penganiayaan atas Lucianus dan Marcianus bersama umatnya. Walaupun mereka disiksa secara ngeri namun mereka tetap tidak goyah pendiriannya. Marcianus dalam kesengsaraannya masih dengan lantang berkata: "Kami siap menderita demi Tuhan dan iman kami. Kami tidak akan mengkhianati Tuhan kami, supaya kami tidak disiksa olehNya di kemudian hari di dalam neraka." Mereka dengan gembira menanggung hukuman bakar hidup-hidup.