Minggu, 09 Februari 2014

Paulus di Zaman Modern

Orang kristen tentu sudah tak asing dengan tokoh Paulus, yang awalnya bernama Saulus. Sebelum menjadi murid Yesus, Paulus sangat terkenal kejam terhadap para pengikut Kristus itu. Malah ia hendak membinasakan mereka. Ia mendapat izin untuk menangkap, memenjarakan bahkan membunuh murid-murid Yesus.

Akan tetapi, Paulus akhirnya dipanggil Yesus sendiri. Dia bertobat. Dari sebelumnya sangat benci Yesus dan para pengikut-Nya, berubah menjadi sangat mencintai Yesus dan para pengikut-Nya. Dia menjadi seorang rasul besar Gereja.

Tanpa disadari, pengalaman Paulus ini terulang kembali. Seseorang yang begitu membenci agama dan orang kristen, bahkan ingin membinasakannya, berubah menjadi pewarta kebenaran iman kristen. Luar biasa! Ternyata Yesus masih bekerja.

Bagaimana kisah Paulus zaman modern ini, lihat saja di video berikut ini:



Foto Medan Pastoral Tg Balai: Situasi MGI




Simpang Naga: tempat transist dari Guntung ke MGI atau sebaliknya. Dari Guntung tiba di sini sekitar jam 16.00; sedangkan dari sini ke Guntung jam 07.00. Hanya satu boat saja. Terlambat 5 menit, terpaksa menginap.





 Jalan menuju MGI menyusuri kanal yang selalu dipenuhi sampah enceng gondok. Memang bikin gondok hati, karena membuat laju perjalanan sedikit terhambat. Hal ini membuat terkadang tiba di MGI sekitar jam 18.00.




kapal pengangkut sawit


Inilah gambaran situasi perumahan karyawan di dusun Kemuning. Mereka sangat jauh dari keramaian. Listrik hanya bisa dinikmati mulai pukul 18.00 - 06.00. Kalau hujan lokasi ini menjadi becek, kalau kemarau akan berdebu.


Sawit dikelilingi kanal


Orang Kudus 9 Februari: St. Apolonia

SANTA APOLONIA, MARTIR

Informasi mengenai orang kudus ini amat terbatas. Yang pasti Apolonia hidup pada abad III. Pada masa itu Gereja masih dalam masa penganiayaan. Banyak orang kristen, pengikut Kristus, mati sebagai saksi Kristus. Salah satunya adalah Apolonia.

Gadis ini lahir di Aleksandria, Mesir. Karena imamnya kepada Kristus, ia ditangkap, dianiaya dan dibakar hidup-hidup pada tahun 249. Peristiwa naas ini terjadi pada masa pemerintahan kaisar Philipus (244-249). Kemartirannya disebabkan oleh penolakannya untuk menyangkal imannya. Apolonia dikenal sebagai seorang martir dari gereja Kristen awal.

Renungan Hari Minggu Biasa V - A

Renungan Hari Minggu Biasa V, Thn A/II
Bac I   : Yes 58: 7 – 10; Bac II      : 1Kor 2: 1 – 5;
Injil     : Mat 5: 13 – 16

Dalam Injil hari ini Tuhan Yesus meminta para murid-Nya untuk menjadi garam dan terang dunia. Maksud Yesus adalah supaya mereka menjadi berguna bagi sesama. Para murid sudah menerima berkat dari Tuhan, maka hendaknya berkat itu tidak hanya dinikmati sendiri (dibandingkan dengan pelita yang diletakkan di bawah gantang). Berkat Tuhan itu mesti dibagikan kepada sesama sehingga mereka juga dapat merasakan dan menikmatinya (dibandingkan dengan garam dan pelita di atas kaki dian).

Apa yang disampaikan oleh Yesus Kristus dalam Injil merupakan penegasan ulang atas sabda Tuhan yang telah disampaikan oleh Nabi Yesaya. Dalam bacaan pertama, melalui mulut Yesaya, Tuhan meminta kepada umat Israel untuk berbuat baik kepada orang lapar, orang miskin, telanjang (ay. 7). Dengan demikian maka “terangmu akan merekah seperti fajar” (ay. 8) sehingga orang lain dapat melihat kemuliaan Allah.

Paulus, dalam bacaan kedua, membahasakan dengan caranya apa yang disampaikan oleh Sang Guru. Inti refleksi Paulus adalah bahwa kebaikan yang kita bagikan kepada sesama tujuannya adalah agar sesama kita dapat bertemu dengan Tuhan, Sang Pemberi Kebaikan. Paulus tidak menghendaki agar kebaikan dari kita kepada orang lain membuat orang itu tergantung pada diri kita. Bagi Paulus kita merupakan alat agar sesama bisa sampai kepada Allah.

Sabda Tuhan hari ini mau mengatakan kepada kita bahwa kehadiran diri kita akan bermakna bila kita berarti bagi sesama. Namun perlu disadari adalah janganlah kita membuat orang akhirnya bergantung atau sampai mengkultuskan diri kita. Tuhan menghendaki agar melalui kebaikan yang kita berikan kepada sesama, mereka bisa sampai kepada Tuhan.

by: adrian