Minggu, 08 Juni 2014

Orang Kudus 8 Juni: St. Maria Droste zu Veshering

SANTA MARIA DROSTE ZU VISHERING, BIARAWATI


Maria Hidup antara tahun 1863-1899. Suster Gembala Baik ini terkenal saleh dan suci hidupnya. Ia senantiasa mendorong Sri Paus Leo XIII (1878-1903) untuk mempersembahkan dunia sejagat kepada perlindungan Hati Kudus Yesus. I.

Air Terjun Grojogan Sewu, Tawangmangu

 
 
 
 

Renungan Hari Raya Pentakosta, Thn A

Renungan HR Pentakosta, Thn A/II
Injil      Yoh 20: 19 – 23;

Hari ini Gereja universal merayakan hari raya Pentakosta, turunnya Roh Kudus ke atas para murid. Roh Kudus merupakan janji Tuhan Yesus bahwa Dia tidak akan meninggalkan para murid seperti yatim piatu dan akan menyertai para murid Kristus selama-lamanya. Karena itu, bisalah dikatakan bahwa Roh Kudus merupakan wujud lain dari kehadiran Allah.

Bacaan-bacaan liturgi hari berbicara perihal Roh Kudus. Bacaan pertama secara khusus mengisahkan peristiwa turunnya Roh Kudus. Hari raya pentakosta merupakan peringatan akan peristiwa tersebut. Dikatakan bahwa para murid, bersama Bunda Maria, yang tergolong sebagai orang percaya, berkumpul di satu tempat. Mereka sehati sejiwa bersatu dalam doa. Pada saat itulah Roh Kudus turun dalam wujud lidah-lidah seperti nyala api (ay. 3). Roh Kudus itu memampukan mereka mengkomunikasikan perbuatan-perbuatan besar yang dilakukan Allah sehingga banyak orang dari luar daerah dapat memahaminya (ay. 11).

Bacaan kedua dan Injil memberikan gambaran peran Roh Kudus, sebagaimana yang sudah ditampilkan dalam bacaan pertama. Dikatakan bahwa Roh Kudus berperan menyatukan para murid Kristus. Sekalipun setiap pribadi memiliki karunianya masing-masing, namun semuanya disatukan dalam Roh Kudus. Roh Kudus bukan hanya menyatukan pribadi, melainkan karunia tersebut sehingga karunia-karunia itu terarah pada satu tujuan, yaitu kemuliaan Allah. Roh Kudus juga memiliki peran mengampuni. Karena itu, para murid yang telah dirasuki Roh Kudus memiliki semangat mengampuni.

Sabda Tuhan hari ini pertama-tama mau menyadarkan kita ada adanya kehadiran Roh Kudus. Roh kudus, sebagai peran lain dari Allah, merupakan bukti lain kasih Allah kepada kita. Allah hadir dan senantiasa menyertai kita. Persoalannya adalah adakah kita merasakannya. Dibutuhkan keterbukaan hati agar Roh Kudus masuk dan bersemayam dalam hidup kita. Dan ketika Roh Kudus itu sudah ada dalam diri kita, maka kita terpanggil untuk mengkomunikasikan karya kasih Allah kepada orang lain. Inilah yang dikehendaki Allah melalui sabda-Nya.

by: adrian