Senin, 15 Januari 2018

APAKAH ANDA YESUS?

Empat orang bapak baru saja selesai mengikuti acara seminar. Keempatnya segera meluncur ke stasiun Kereta Api. Dalam jadwal mereka masih bisa mendapatkan kereta yang akan berangkat jam 15.45. Kereta berikutnya baru ada jam 18.15. Karena itulah, mereka bergegas menuju ruang tunggu. Dalam ketergesaan dan dalam keramaian, seorang di antara mereka menabrak meja penjual apel. Meja itu terbalik, dan apelnya bertebaran kemana-mana. Tapi tak ada yang peduli.
Semua bergegas masuk untuk check in supaya tidak terlambat, kecuali satu orang, yang berhenti. Ia merasa kasihan kepada gadis penjual apel itu. Ia hanya menitip pesan kepada temannya untuk memberitahu istrinya bahwa dia akan terlambat pulang.
Ternyata gadis penjual apel itu buta, dan ia hanya bisa menangis, merangkak meraba-raba mencari buah apel yang bertebaran kemana-mana. Bapak itu membantu mengumpulkan kembali buah-buah apel itu, mendirikan meja jualanya kembali dan mengatur ulang buah apel itu untuk dijual. Tetapi ia melihat bahwa beberapa buah sudah rusak. Buah-buah itu disendirikannya.
Kemudian bapak itu mengambil uang dan memberikannya kepada gadis itu. “Ini uang Rp. 500.000. Maafkan teman saya yang menabrak kamu. Apa kamu sekarang baik-baik saja?” Gadis itu mengangguk.
Ketika bapak itu melangkah pergi, gadis buta itu memanggil, “Pak…!” Bapak itu berhenti dan menengok ke gadis itu. “Apa bapak ini Yesus?”
Bapak itu terpana, lalu berjalan masuk ke stasiun. Pertanyaan itu terus terngiang di telinganya.
reedited from Sesawi Net

MORAL PERNIKAHAN KATOLIK

Ketika dihadapkan pada pilihan: keluarga miskin tapi bahagia dan keluarga kaya tapi sengsara, pasti pilihan pertama yang dipilih. Hidup rukun dan bahagia menjadi cita-cita setiap orang ketika mau membangun rumah tangga. Ternyata cita-cita itu sejalan juga dengan kehendak Allah. Agar manusia bisa mencapai cita-citanya, maka dibutuhkan pedoman yang harus diikuti. Pedoman itu adalah ajaran moral
Secara sederhana moral dipahami sebagai pedoman yang mengatur hidup menjadi “baik”. Moral membuat orang melakukan apa yang baik dan menghindari apa yang tidak baik. Terkait dengan pernikahan katolik, moral menghantar pasangan suami istri menuju hidup rumah tangga yang rukun dan bahagia sesuai ajaran Gereja Katolik. Sumbernya Kitab Suci, ajaran Gereja, pengalaman & penalaran serta ilmu pengetahuan.
Ajaran Kitab Suci yang jadi pedoman bagi hidup rumah tangga adalah kasih Kristus menjadi dasar hidup suami istri (Ef 5: 22 – 32). Ketika ada konflik dalam keluarga Kitab Suci menasehati untuk saling memaafkan. Paulus berkata, “Janganlah matahari terbenam sebelum padam amarahmu, dan janganlah beri kesempatan kepada iblis.” (Ef 4: 26 – 27). Kitab Suci juga mengajarkan kesetiaan. Rm. Catur menulis, “Relasi suami istri yang menjemukan, kehidupan perkawinan dan keluarga yang penuh penderitaan dan kesulitan bisa dipertahankan dan bahkan dibalik menjadi sumber kebahagiaan bilamana suami dan istri saling setia....”
Kitab suci juga mengajarkan kita untuk hidup penuh syukur. Hal ini dapat membuat orang tidak menderita oleh keinginan dan hawa nafsu.
by: adrian