Dalam
Gereja Katolik ada tujuh sakramen, yaitu sakramen Baptis, Krisma, Komuni,
Tobat, Pernikahan, Imamat dan Pengurapan Orang Sakit. Tiga yang pertama dikenal
dengan Sakramen Inisiasi, karena dengan menerima ketiga sakramen itu, seseorang
telah penuh bergabung dalam Gereja Katolik. Sakramen Tobat dan Pengurapan Orang
Sakit dikenal dengan istilah Sakramen Penyembuhan. Titik tekan utamanya bukan
pada kesembuhan fisik, melainkan pada kesembuhan rohani.
Ada banyak
istilah untuk Sakramen Tobat ini. Tekanan pada sakramen itu bukan hanya pada
tobatnya saja, tetapi juga belas kasih Allah dalam wujud pengampunan. Jadi,
sakramen ini menekankan tobat dan pengampunan. Karena itu, untuk mengalami belas
kasih atau kerahiman Allah dalam bentuk pengampunan, seseorang terlebih dahulu
harus bertobat.
Mengapa Sakramen Tobat Kurang Laris
Tak bisa
dipungkiri, dari tujuh sakramen yang ada Sakramen Tobat merupakan sakramen yang
sama sekali kurang diminati oleh umat. Banyak umat seakan menghindari dari
sakramen ini. Di satu tempat, pengurus Gereja terpaksa berbohong dengan
mengatakan bahwa nanti akan ada misa. Mendengar kata misa (ekaristi), maka umat
datang berbondong-bondong. Namun jika umat mendengar kata “pengakuan dosa” bisa
dipastikan hanya segelintir umat yang hadir.