Kamis, 26 Maret 2015

Orang Kudus 26 Maret: St. Ireneus Sirmium

SANTO IRENEUS SIRMIUM, MARTIR
Ireneus masih sangat muda ketika terpilih menjadi Uskup kota Sirmium, sebuah kota di Provinsi Pannonia, Eropa Tenggara. Dia dikenal sebagai seorang uskup yang beriman kokoh dan punya semangat pengabdian dan kerasulan yang tinggi. Demi Kristus dan Kerajaan Allah ia rela meninggalkan sanak saudara dan orang tuanya.
Sewaktu terjadi penganiayaan terhadap orang Kristen pada masa pemerintahan Kaisar Diokletianus, Ireneus dihadapkan kepada Gubernur Pannonia untuk diadili. Ia dipaksa membawakan kurban persembahan kepada dewa-dewi kafir Romawi. Uskup Ireneus yang saleh dengan tegas menolak perintah gubernur. Katanya kepada gubernur, “Sengsara itu akan kutanggung dengan gembira supaya aku dapat mengambil bagian dalam sengsara Tuhanku.”
Karena jawabannya ini, ia disiksa dengan kejam. Ibu dan sanak saudara, kenalan dan sahabat-sahabatnya menganjurkan agar dia mengikuti saja kemauan gubernur supaya luput dari kematian ngeri. Meski demikian Ireneus tetap setia kepada Kristus karena berpegang teguh pada kata-kata Kristus, “Barangsiapa menyangkal Aku di hadapan manusia, maka Akupun akan menyangkal dia di hadapan Bapa-Ku yang di surga.” Ireneus justru menantang gubernur agar segera menyelesaikan perkaranya sesuai kehendaknya.
Ireneus digiring ke atas panggung untuk dipenggal kepalanya. Ireneus tampak tak gentar. Ia bahkan membuka sendiri pakaiannya, lalu mengangkat tangannya ke atas sambil memohon agar Yesus datang menjemput jiwanya. Peristiwa ini terjadi di kota Mitrovicea, Yugoslavia, pada tahun 304.
sumber: Iman Katolik
Baca juga orang kudus hari ini:

Renungan Hari Kamis Prapaskah V - B

Renungan Hari Kamis Prapaskah V, Thn B/I
Bac I    Kej 17: 3 – 9; Injil                 Yoh 8: 51 – 59;

Hari ini bacaan pertama diambil dari Kitab Kejadian, yang menceritakan perjanjian Allah dengan Abraham. Dengan perjanjian itu, Abraham mendapat nama baru, dari sebelumnya Abram menjadi Abraham. Dia akan menjadi bapa sejumlah besar bangsa. Tuhan akan mencurahkan rahmat-Nya kepada Abraham serta keturunannya. Lewat perjanjian itu, Tuhan menjadi Allah bagi Abraham dan anak cucunya. Abraham dituntut untuk memegang perjanjian tersebut. Perjanjian itu mengikat dirinya dan keturunannya turun menurun. Bisa dikatakan bahwa perjanjian itu menuntut Abraham serta keturunannya untuk percaya kepada Allah. Kepercayaan itu akan mendatangkan keselamatan.

Sepertinya tuntutan perjanjian Allah dan Abraham itu kembali ditegaskan Tuhan Yesus dalam Injil hari ini. Tuhan Yesus menegaskan bahwa siapa yang menuruti firman-Nya, akan hidup selama-lamanya. Menuruti di sini bisa diartikan juga dengan percaya. Dengan kata lain, tuntutan perjanjian untuk percaya kepada Allah, identik dengan menuruti firman Tuhan Yesus. Hal inilah yang dipersoalkan oleh orang-orang Yahudi; bukan cuma soal tidak akan mati, melainkan pernyataan ini mengingatkan mereka akan perjanjian Allah dengan Abraham, bapa leluhur mereka.

Sabda Tuhan hari ini pertama-tama mau menyadarkan kita bahwa Yesus adalah Allah yang menjadi manusia. Pernyataan Yesus kepada orang-orang Yahudi selaras dengan perjanjian Allah dengan Abraham. Tuhan Yesus seakan mengingatkan kembali orang Yahudi akan perjanjian yang pernah dibuat pada zaman Abraham. Dan kini, lewat sabda-Nya, Tuhan Yesus mengingatkan kita. Kita diingatkan bahwa kita terikat dengan perjanjian untuk senantiasa percaya kepada Allah. Kepecayaan inilah yang akan mendatangkan keselamatan.

by: adrian