Sabtu, 21 Oktober 2017

Renungan Hari Sabtu Biasa XXIII - Thn II

Renungan Hari Sabtu Biasa XXIII, Thn A/II
Bac I    1Kor 10: 14 – 22a; Injil                    Luk 6: 43 – 49;

Injil hari ini memuat pengajaran Tuhan Yesus tentang penilaian seseorang. Bagi Yesus, orang baik akan terlihat dalam sikap dan perilaku hidupnya. Kebaikan itu akan memancar dalam hidupnya. Tuhan Yesus membandingkannya dengan pohon. Tak mungkin pohon yang tak baik menghasilkan buah yang baik. Hanya pohon yang baik saja yang menghasilkan buah yang baik. Demikianlah manusia. Karena orang baik akan mengeluarkan perbendaharaan yang baik dari dalam hatinya, sedangkan orang jahat mengeluarkan yang jahat. Jadi, untuk menilai apakah seseorang itu baik atau tidak, dapat dilihat dari buah yang dihasilkannya.

Apa yang diajarkan Tuhan Yesus, kembali ditekankan Paulus dalam suratnya yang pertama kepada jemaat di Korintus, yang menjadi bacaan pertama hari ini, dengan cara yang sedikit berbeda. Paulus berangkat dari permenungannya atas ekaristi. Dalam perayaan ekaristi umat memakan roti yang satu dan minum dari cawan yang sama, yang semuanya melambangkan Kristus. Artinya, dengan merayakan ekaristi, dimana umat makan dan minum dari cawan yang sama, Kristus ada di dalam hidup umat. Karena Kristus ada di dalam dirinya, maka umat tidak layak lagi terlibat dalam aksi sembah berhala. Kristus yang ada dalam dirinya, menuntun umat untuk menyembah Allah semata. Hal ini akan terlihat dalam kehidupan nyata.

Tak jarang kita menilai seseorang dari tampilan luarnya saja, entah itu dari cara berpakaian ataupun dari status dan jabatannya. Tak sedikit orang beranggapan bahwa uskup, imam atau suster itu otomatis baik. Padahal banyak dari mereka yang tidak menghasilkan buah yang baik dalam hidupnya. Banyak juga orang menilai bahwa mereka yang berpenampilan awut-awutan otomatis buruk, sedangkan yang necis dan rapi pasti baik. Mereka lupa bahwa banyak koruptor selalu berpakaian rapid an berpenampilan meyakinkan. Sabda Tuhan hari ini mengajak kita untuk menyingkirkan cara pandang seperti itu. Kita diajak untuk menilai seseorang dari sikap dan perilaku hidupnya juga. Tuhan menghendaki juga supaya kita menghasilkan buah-buah kebaikan dalam hidup.

by: adrian