Rabu, 05 November 2014

Efek Endokrin Tak Seimbang

AKIBAT KETIDAKSEIMBANGAN ENDOKTRIN PADA MASA PUBER
Kekurangan Hormon Pertumbuhan
Kurangnya jumlah hormon pertumbuhan pada akhir masa kanak-kanak dan awal masa puber menyebabkan anak menjadi lebih kecil dari rata-rata pada waktu ia matang.

Kurangnya Hormon Gonad
Kalau hormone gonad tidak cukup banyak dikeluarkan atau dikeluarkan agak terlambat untuk dapat mengawasi hormone pertumbuhan, maka pertumbuhan anggota badan berlangsung terlalu lama dan individu menjadi lebih besar dari rata-rata. Kurangnya jumlah hormon-hormon gonad juga mempengaruhi perkembangan normal organ-organ seks dan cirri-ciri seks sekunder sehingga individu tetap kekanak-kanakan atau mengambil cirri-ciri lawan jenis, bergantung pada kapan terjadinya gangguan dalam siklus perkembangan.

Persediaan Hormon Gonad yang Berlebihan
Ketidakseimbangan dalam berfungsinya kelenjar pituitary dan gonad dalam jumlah yang berlebihan pada usia sangat muda, mengakibatkan permulaan masa puber kadang-kadang dimulai sedini usia lima atau enam tahun. Ini dikenal sebagai masa puber yang terlalu awal atau puberty precox. Meskipun anak tersebut matang secara seksual dalam arti bahwa organ-organ seks sudah mulai berfungsi, tetapi bentuknya masih kecil dan cirri-ciri seks sekunder belum berkembang seperti anak yang matang pada usia normal.

sumber: Elizabeth B. Hurlock, PSIKOLOGI PERKEMBANGAN: Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan. (edisi 5). Jakarta: Erlangga, 1980, hlm. 197.

Orang Kudus 5 November: St. Guido M Conforti

SANTO GUIDO MARIA CONFORTI, PENGAKU IMAN
Gudio Maria Conforti lahir pada 30 Maret 1865 di Revadese, Parma, Italia. Sejak kecil Guido menjalin hubungan dengan Tuhan melalui doa kepada Yesus yang tersalib di Gereja Damai, di parokinya. Ketika berusia tujuhbelas tahun, Guido memutuskan untuk masuk seminari diosesan dan ditahbiskan sebagai imam pada 22 September 1888. Ia kemudian mengajar, menjadi wakil rektor seminari dan vikaris rohaniwan.

Pada 3 Desember 1895, Guido mendirikan Serikat Misionaris Xaverian/Pia Societas Sancti Francisci Xaverii pro exteris missionibus (SX). Pada 9 Juni 1902, ia ditunjuk sebagai Uskup Agung Ravenna, tetapi karena kesehatannya, ia mengundurkan diri pada 12 Oktober 1904. Pada 14 November 1904, Guido Maria kembali ditunjuk sebagai Uskup Agung kuajutor Keuskupan Parma, dengan titular Uskup Agung Stauropolis. Guido Maria menjadi Uskup Agung Keuskupan Parma pada 12 Desember 1907. Ia berkarya baik di keuskupannya maupun kongregasi yang ia dirikan. Ia sering melakukan kunjungan pastoral di keuskupannya.

Pada tahun 1928, ia mengunjungi para misionaris Xaverian di Cina, walaupun kesehatannya sudah mulai menurun. Guido Maria Conforti, SX, meninggal dunia pada 5 November 1931 di Parma, Italia. Pada 17 Maret 1996 ia dibeatifikasi oleh Paus Yohanes Paulus II, dan pada 23 Oktober 2011 ia dikanonisasi oleh Paus Benediktus XVI.

Baca juga orang kudus hari ini
St.Elisabeth & Zakaria

Renungan Hari Rabu Biasa XXXI - Thn II

Renungan Hari Rabu Biasa XXXI, Thn A/II
Bac I    Flp 2: 12 – 18; Injil               Luk 14: 25 – 33;

Dalam Injil hari ini Tuhan Yesus menyampaikan pengajaran tentang menjadi pengikut-Nya. Intinya ada pada kerelaan. Tuhan Yesus meminta mereka yang mau mengikuti Dia untuk berani meninggalkan keluarga dan bahkan kepentingan pribadinya, serta memikul salib. Artinya, orang yang mau mengikuti Tuhan Yesus harus penuh kerelaan hati, tidak dibebani oleh urusan-urusan keluarga dan pribadi. Hal ini memang sulit mengingat ikatan kekeluargaan sangat kuat di lingkungan masyarakat, namun inilah salib yang musti dipikul. Dengan kerelaan tersebut, orang dapat mengikuti Tuhan Yesus dengan sepenuh hati, meski ikatan keluarga tidak serta merta hilang karenanya.

Topik kerelaan yang disampaikan Yesus dalam Injil, kembali ditekankan Paulus dalam suratnya kepada jemaat di Filipi. Dalam bacaan pertama, Paulus memuji hidup beriman jemaat di sana. Paulus berharap supaya cara hidup mereka itu dilakuan dengan kerelaan yang dapat dilihat jika dia tidak ada bersama mereka. Artinya, cara hidup jemaat yang dipuji Paulus akan tetap terjaga sekalipun Paulus tidak hadir. Di situlah letak kerelaan mereka. Menghayati iman dengan sukacita dan tidak bersungut-sungut.

Ada banyak orang menyatakan diri sebagai murid Tuhan Yesus, namun mereka sering bersungut-sungut bila ada tuntutan yang tidak menyenangkan hati. Misalnya, mengaku murid Tuhan Yesus, tapi ketika diminta untuk hadir di gereja dalam perayaan ekaristi setiap minggu, tak sedikit yang menggerutu dan merasa berat. Hal ini menunjukkan bahwa dirinya masih ada ikatan atau kelekatan tertentu. Inilah yang dinamakan tidak rela. Sabda Tuhan hari ini menghendaki kita untuk mengikuti Tuhan Yesus dengan kerelaan. Dengan kerelaan itu kita akan merasa sukacita dalam iman.

by: adrian