Minggu, 24 Januari 2016

Renungan Hari Minggu Biasa III - C

Renungan Hari Minggu Biasa III, Thn C/II
Bac I  Neh 8: 3 – 7, 8 – 11; Bac II       1Kor 12: 12 – 30;
Ada kemiripan antara bacaan pertama dan Injil hari ini. kemiripan itu terletak pada diri Ezra dan Tuhan Yesus. Dalam bacaan pertama, yang diambil dari Kitab Nehemia, dikisahkan bahwa Ezra, seorang imam sekaligus ahli kitab, membacakan Kitab Taurat. Gambaran ini mirip dengan Tuhan Yesus di Injil, meski kitab yang dibacakan berbeda. Namun yang menjadi daya tariknya bukan terletak ada kemiripan itu, melainkan pada pesannya. Ezra, dalam bacaan pertama, mengajak umat untuk bersukacita. Tapi sukacita itu tidak hanya dinikmati sendirian. “Kirimlah sebagian kepada mereka yang tidak sedia apa-apa.” Di sini bacaan pertama mau mengajak kita untuk peduli kepada orang lain.
Sikap peduli ini-lah yang diperlihatkan Tuhan Yesus dalam Injil. Dalam Injil Tuhan Yesus membacakan Kitab Yesaya, dan kemudian menyatakan bahwa nas tersebut sudah terpenuhi dalam diri-Nya. Artinya, Tuhan Yesus datang ke dunia untuk “menyampaikan kabar baik kepada orang-orang miskin,” (ay. 18), pembebasan kepada orang-orang tawanan dan orang-orang yang tertindas, serta penglihatan bagi orang-orang buta (ay. 19). Di sini mau dikatakan bahwa Tuhan Yesus sangat peduli kepada orang lain. Ia tidak puas hanya dengan diri-Nya sendiri.
Pesan bacaan pertama dan Injil ini kembali direfleksikan dengan bagus oleh Paulus dalam suratnya yang pertama kepada jemaat di Korintus. Dalam bacaan kedua, Paulus mau mengajak pembacanya untuk bersikap peduli kepada orang lain. Dasarnya adalah jemaat merupakan satu kesatuan sebagai satu tubuh Kristus. Paulus mengambil perbandingan dengan tubuh yang memiliki banyak anggota. Bagi Paulus, Kristus adalah tubuhnya, sedangkan jemaat adalah anggota-anggotanya. Paulus meminta supaya tiap-tiap anggota tidak hanya memikirkan dirinya sendiri, melainkan anggota tubuh yang lain. Tujuannya cuma satu, yaitu melayani tubuh yang adalah Kristus.
Sabda Tuhan hari ini mau menyadarkan kita bahwa kita adalah anggota-anggota dari satu tubuh, yakni Kristus. Tiap-tiap kita memiliki tugas dan perannya masing-masing. Tugas dan peran itu bukan semata-mata untuk kepentingan diri sendiri. Kita dipanggil untuk keluar dari diri sendiri dengan memperhatikan kebutuhan sesama, yang adalah juga anggota tubuh Kristus. Dengan memperhatikan anggota tubuh yang lain, secara tidak langsung kita sudah melayani Kristus.***
by: adrian