Rabu, 17 Juli 2013

Mengatasi Kesulitan


ATASI SITUASI SULIT DENGAN SWISH
Tanpa disadari, kita sering merasakan sulit meraih sukses dalam situasi sulit lantaran dihantui oleh kegagalan akibat perilaku masa silam. Namun, dengan berlatih menggunakan teknik “Swish” seperti yang dikutip dari buku The Five Minute Healer terbitan Primamedia Pustaka berikut, kita dapat menyulap kegagalan menjadi kesuksesan. Caranya, ambillah posisi duduk yang nyaman, lalu mulailah memusatkan perhatian (konsentrasi). Tariklah nafas dalam-dalam dan lepaskan secara perlahan. Kemudian ikuti langkah-langkah berikut ini.

1.     Pilih perilaku Anda yang ingin Anda ubah. Tutuplah mata dan bayangkan betapa Anda merasa tidak enak, kecil dan tidak berarti gara-gara perilaku itu.
2.     Bayangkan diri Anda yang percaya diri dan penuh semangat.
3.     Bayangkan gambar diri Anda yang tidak menyenangkan ditayangkan di layar bioskop.
4.     Letakkan gambar diri Anda yang percaya diri di sudut kiri layar tadi. Gambar tersebut kecil dan berwarna hitam putih.
5.     Bayangkan gambar diri Anda yang bernilai positif itu membesar dan berubah menjadi berwarna hingga memenuhi seluruh layer. Inilah yang disebut Swish.
6.     Bukalah mata Anda, hentakkan kaki Anda, goyangkan tungkai dan lengan Anda. Bersihkan pikiran Anda dari gambar tadi
7.     Ulangilah langkah 4 dan 5 sebanyak lima kali secepat mungkin. Stop dan kosongkan layer setiap ali Anda selesai melakukan Swish

Dengan teknik ini, Anda dapa meningkatkan rasa percaya diri sebelum menghadapi situasi sulit akibat perilaku Anda. Rasakan bedanya.

Orang Kudus 17 Juli: St. Yulia Postel

SANTA YULIA POSTEL, PENGAKU IMAN
Yulia Francoise Catherine lahir pada 28 November 1756 di Barfleur, Perancis. Yulia memperoleh pendidikan dari para biarawati Benediktin di Valognes. Ia kemudian membuka sekolah untuk anak-anak perempuan, tetapi Revolusi Perancis membuat sekolah tersebut ditutup. Pada masa itu Yulia menantang para imam yang bersumpah setia kepada Negara, dan menyembunyikan para imam yang dicari pihak penguasa.
Ketika terjadi kesepakatan antara Perancis dan Vatikan, Yulia dapat membuka kembali sekolahnya. Ia kemudian mendirikan Kongregasi Biarawati Sekolah Kristen, yang saat ini dikenal sebagai Kongregasi St. Maria Madeleine Postel. Nama itu merupakan nama biaranya, karena setelah mendirikan kongregasi itu Yulia mengganti namanya menjadi Maria Madeleine Postel. Yulia kemudian mendirikan biara di St. Sauveur le Vicomte, dan sejak saat itu kongregasinya mulai berkembang pesat.
Yulia Postel meninggal dunia pada 16 Juli 1846 di St. Sauveur le Vicomte, Perancis. Pada tahun 1908 ia dibeatifikasi oleh Paus Pius X, dan pada 24 Mei 1925 ia dikanonisasi oleh Paus Pius XI.
Baca juga orang kudus hari ini:

Renungan Hari Rabu Biasa XV-C

Renungan Hari Rabu Biasa XV, Thn C/I
Bac I   : Kel 3: 1 – 6, 9 – 12; Injil : Mat 11: 25 – 27

Dalam bacaan pertama hari ini dikisahkan tentang perjumpaan pertama Musa dengan Allah. Dalam perjumpaan itu Tuhan meminta kesediaan Musa untuk membebaskan umat pilihan-Nya, yaitu Israel dari penindasan bangsa Mesir. “Aku mengutus engkau kepada Firaun untuk membawa umat-Ku, orang Israel, keluar dari Mesir.” (ay. 10). Yang menarik di sini adalah keberatan Musa. Ia merasa tidak layak, karena ia hanyalah orang biasa. Namun Tuhan sudah punya rencana. Tuhan tidak melihat status rendah Musa.

Demikian pula yang diajarkan Yesus dalam Injil hari ini. Tuhan tidak melihat status seseorang, malahan Tuhan berpaling kepada orang-orang kecil dan tak terpandang. Dalam Injil Yesus mengatakan bahwa rencana Tuhan disembunyikan “bagi orang bijak dan pandai, tetapi Kaunyatakan kepada orang-orang kecil.” (ay. 25). Inilah cara pandang Allah.

Dalam kehidupan sehari-hari, tak jarang kita lebih melihat status seseorang. Kita lebih percaya omongan orang yang memiliki status atau label. Umat lebih percaya kalau pastor yang berbicara; dan umat lebih percaya lagi pada pastor kepala paroki daripada pastor biasa-biasa saja. Seakan jika mereka yang berbicara, sudah pasti baik dan benar. Tuhan hari ini, melalu sabda-Nya, mengajak kita untuk mengubah pola pikir ini. Tuhan menghendaki agar kita mau juga mendengarkan suara-suara orang-orang yang selama ini kita tak anggap atau bahkan kita singkirkan, karena bisa saja Tuhan sudah menyatakan kehendak-Nya pada mereka.

by: adrian