Senin, 15 April 2019

PAUS FRANSISKUS: IBLIS INCAR ORANG YANG PUTUS ASA

Umat Kristen kadang lebih memilih untuk mengeluh dan merasa tidak bahagia dalam kehidupan mereka, tetapi hal ini justru membuat mereka menjadi target yang sempurna bagi iblis, demikian kata Paus Fransiskus dalam sebuah homili saat misa pagi pada 9 April 2019 di kapel kediamannya di Domus Sanctae Marthae. “Kesedihan berasal dari ular,” yang mencobai Hawa di Taman Eden dan “selalu menggigit” ketika seseorang tenggelam dalam kesedihan.
Dalam homilinya itu Paus Fransiskus merenungkan bacaan pertama dari Kitab Bilangan (21: 4 – 9) dimana umat Allah – setelah melarikan diri dari perbudakan di Mesir – kehilangan kesabaran dan mengeluh tentang situasi sulit mereka, “lelah akibat perjalanan.”
Allah menghukum mereka dengan mengirim ular berbisa, tetapi kemudian memberi mereka penawar racun – sebuah kesempatan untuk keselamatan – setelah mereka mengakui dosa-dosa mereka karena telah berkata-kata melawan Tuhan dan Musa.
Sensasi “lelah menghilangkan pengharapan dalam diri kita,” ujar Paus Fransiskus. Rasa lelas memberi sebuah ingatan “selektif kepada manusia, selalu mendorong kita untuk melihat sisi buruk dari apa yang kita alami dan melupakan hal-hal baik yang kita terima.
“Ketika kita menderita, kita tidak kuat untuk melakukan perjalanan dan kita mencari pelarian pada berhala, menggerutu atau dalam cara lain yang menunjukkan bahwa ada satu pun yang menggembirakan atau memuaskan,” lanjut Paus Fransiskus. “Inilah kehidupan yang dialami banyak umat kristiani. Kehidupan mereka penuh dengan keluh kesah, kritikan, gerutu, merasa tidak puas, lebih memilih melihat segala sesuatu sebagai sebuah kegagalan atau keluhan.”
Namun mereka tidak menyadari bahwa hal ini mengubah mereka menjadi “medan yang sempurna bagi iblis untuk bertumbuh,” papar Paus Fransiskus.. karena itu Paus Fransiskus meminta setiap orang untuk berdoa kepada Tuhan agar Tuhan “membebaskan kita dari penyakit”, bebas dari rasa takut akan pengharapan dan penyembuhan, dari rasa takut akan penghiburan dan kebangkitan Allah.

BENARKAH KLAIM ISLAM BAHWA INJIL ITU PALSU?


Umat islam percaya kalau Kitab Suci orang kristiani sudah palsu atau dipalsukan. Dasar keyakinan ini ada dalam Al-Qur’an. Namun, benarkah demikian? Tema inilah yang diangkat blog budak-bangka 5 tahun lalu, lewat judul tulisan, “Apakah Injil Dipalsukan?” Tulisan ini berangkat dari sebuah komentar di media social (secara rinci dapat dibaca dalam tulisan tersebut).
Satu hal yang menarik, untuk menjawab pertanyaan di atas, penulis menggunakan sebuah perbandingan. Dengan perbandingan ini pembaca diajak untuk mengkritisi cara pandang islam terhadap Kitab Suci orang Kristen ini. Selanjutnya, penulis menjelaskan perihal Kitab Suci Kristen dan bagaimana soal asli atau palsunya sebuah tulisan.
Disajikan dengan menggunakan bahasa Indonesia yang sederhana dan ringan sehingga pembaca dari kalangan mana pun dapat menikmatinya. Cara mengurai logikanya pun runtun sehingga pembaca dapat mengikutinya. Sangat jelas bahwa tulisan 5 tahun lalu itu berguna bukan hanya bagi umat islam, tetapi juga bagi siapa saja yang cinta akan pengetahuan dan wawasan. Lebih lanjut mengenai tulisan tersebut, langsung saja klik dan baca di sini. Selamat membaca!!!

BELAJAR DARI RASUL PAULUS


Tujuh tahun lalu, persisnya pada 15 April 2012, blog budak-bangka menurunkan sebuah tulisan dengan judul: “Berkaca pada St. Paulus: Mencari Peran OMK”. Tulisan tersebut merupakan refleksi penulis akan sosok Rasul Paulus, dan nilai-nilai dari refleksi itu kemudian ditawarkan kepada kaum muda katolik.
Satu aspek menonjol dari Rasul Paulus adalah saksi Kristus. Aspek ini juga yang hendak ditawarkan lewat tulisan 7 tahun lalu. Memang masih ada banyak aspek lain lagi yang ditawarkan. Semuanya dikemas dengan sangat ringan dan sederhana sehingga enak untuk dinikmati pembaca mana pun. Untuk mengetahui aspek-aspek lainnya, dan untuk mengetahui perjalanan refleksi atas sosok Paulus, langsung saja klik dan baca di sini. Selamat membaca!!!