Selasa, 30 April 2013

Dokumen Konsili Vatikan II: Lumen Gentium (24)

Sambungan sebelumnya....
KONSTITUSI DOGMATIS TENTANG GEREJA
V. MARIA, TANDA HARAPAN YANG PASTI DAN
PENGHIBURAN BAGI UMAT ALLAH YANG MENGEMBARA DI DUNIA

68. Sementara itu Bunda Yesus telah dimuliakan di sorga dengan badan dan jiwanya dan menjadi citra serta awal Gereja yang harus mencapai kepenuhannya di masa yang akan datang. Begitu pula di dunia ini ia menyinari Umat Allah yang sedang mengembara sebagai tanda harapan yang pasti dan penghiburan, sampai tibalah hari Tuhan (lih. 2Ptr 3:10).

69. Bagi Konsili suci ini merupakan kegembiraan dan penghiburan yang besar, bahwa juga di kalangan para saudara yang terpisah ada yang menghormati Bunda Tuhan dan Penyelamat sebagaimana harusnya, khususnya dalam Gereja-Gereja Timur, yang dengan semangat berkobar dan jiwa bakti yang tulus merayakan ibadat kepada Bunda Allah yang tetap Perawan.[196] Hendaklah segenap Umat kristiani sepenuh hati menyampaikan doa-permohonan kepada Bunda Allah dan Bunda umat manusia, supaya dia, yang dengan doa-doanya menyertai Gereja pada awal mula, sekarang pun di sorga – dalam kemuliaannya melampaui semua para suci dan para malaikat, dalam persekutuan para kudus – menjadi pengantara pada Puteranya, sampai semua keluarga bangsa-bangsa, entah yang ditandai nama kristiani, entah yang belum mengenal Penyelamat mereka dalam damai dan kerukunan di himpun dalam kebahagiaan menjadi satu Umat Allah, demi kemuliaan Tritunggal yang Mahakudus dan Esa tak terbagi.

Semua dan masing-masing pokok yang telah diuraikan dalam Konstitusi dogmatis ini berkenan kepada para Bapa. Dan Kami, atas kuasa Rasuli yang oleh Kristus diserahkan kepada Kami, dalam Roh Kudus menyetujui, memutuskan dan menetapkan itu semua bersama dengan para Bapa yang terhormat, lagi pula memerintahkan, agar segala sesuatu yang dengan demikian telah ditetapkan dalam Konsili, di maklumkan secara resmi demi kemuliaan Allah.

Roma, di gereja Santo Petrus, tanggal 21 bulan November tahun 1964.

Saya PAULUS
Uskup Gereja Katolik

(Menyusul tanda tangan para Bapa Konsili)


[196] Lih. PIUS XI, Ensiklik Ecclesiam Dei, 12 November 1923: AAS 15 (1923) hlm. 581. PIUS XII, Ensiklik Fulgens corona, 8 September 1953: AAS 45 (1953) hlm. 590-591.

(Pencerahan) Keserakahan Rohani

Serangan jantung rohani
Paman Tom mengidap penyakit jantung. Para dokter telah memperingatkannya supaya hati-hati. Oleh karena itu ketika sanak-keluarganya mendengar bahwa ia mendapat warisan satu miliyar dollar dari salah seorang saudaranya yang telah meninggal, mereka takut menyampaikan kabar itu kepadanya. Jangan-jangan ia nanti mendapat serangan jantung.

Maka mereka minta bantuan kepada pastor setempat, yang menyakinkan mereka, bahwa ia pasti menemukan jalan keluar.

“Begini Tom,” kata pastor paroki kepada orang yang sakit jantung itu, “Seandainya Tuhan bermurah hati menghadiahkan satu miliyar dollar kepadamu, akan kau apakan uang sebanyak itu?”

Paman Tom berpikir sebentar, lalu tanpa ragu berkata, “Setengahnya akan kuberikan kepada Gereja, Pastor!”

Ketika mendengar perkataan itu, pastor paroki mendapat serangan jantung!

Waktu pengusaha mendapat serangan jantung karena terus berusaha memperbesar perusahaannya, gampang orang menuduhnya serakah dan mementingkan dirinya sendiri. Waktu pastor paroki mendapat serangan jantung karena berusaha memperbesar Kerajaan Allah, tidak mudah orang menuduh bahwa ia juga serakah dan mementingkan diri sendiri, biarpun dalam bentuk uang yang lebih halal tampaknya. Sungguhkah ia memperkembangkan Kerajaan Allah ataukah dirinya sendiri? Kerajaan Allah dapat berkembang sendiri tanpa usaha dan kecemasan kita. Waspadalah terhadap kecemasanmu! Itu menunjukkan kepentingan sendiri, bukan?

by: Anthony de Mello, Burung Berkicau
Baca juga refleksi lainnya: