Rabu, 22 Juli 2015

Mari Kenal Maria Magdalena & Persoalannya

MARIA MAGDALENA DAN PERMASALAHANNYA
Hari ini (22 Juli) Bunda Gereja mengajak kita untuk memperingati salah satu orang kudusnya, yaitu Santa Maria Magdalena. Dia adalah salah satu tokoh dalam Kitab Suci. Salah satu perannya yang menonjol adalah saksi pertama atas kebangkitan Yesus Kristus (Yoh 20: 1 –18).
Tentulah sebagian besar umat sudah mengetahui tentang dirinya. Akan tetapi, apakah umat juga tahu berbagai persoalan yang muncul dari nama Maria Magdalena ini? Untuk melihat hal ini, kami akan menguraikan permasalahan seputar Maria Magdalena.
Siapa Maria Magdalena Itu?
Maria Magdalena adalah tokoh yang ada dalam Kitab Suci Perjanjian Baru, khususnya Injil. Akan tetapi, identitas Maria Magdalena ini sudah menimbulkan perdebatan yang berlangsung sejak masa Gereja Perdana. Dalam Injil ada tiga tokoh yang mengacu kepada Maria Magdalena: seorang pengikut/pelayan Kristus (Yoh 20: 11 – 18); wanita berdosa yang tidak disebutkan namanya (Luk 7: 36 – 50); dan Maria dari Betania, saudari Marta dan Lazarus (Luk 10: 38 – 42).
Gereja Katolik Barat, sejak Paus Gregorius Agung, mengidentifikasi ketiga tokoh itu sebagai Maria Magdalena. Tetapi Gereja Katolik Timur melihat Maria Magdalena berbeda dengan Maria Betania; karena itu pestanya pun berbeda.
Kita, sebagai bagian dari Gereja Katolik Barat, mengikuti pendapat Bapa Gereja kita tadi. Bagi kita, Maria Magdalena adalah juga Maria dari Betania, saudari Marta dan Lazarus; dan wanita, yang masuk ke rumah Simon orang Farisi dan mengurapi kaki Yesus dengan minyak wangi dan mengeringkannya dengan rambutnya. Dia juga yang diidentifikasikan sebagai “yang telah dibebaskan dari tujuh roh jahat.” (Luk 8: 1 – 3). [lebih lanjut tentang penjelasan ini silahkan klik di sini]
Terlepas dari perdebatan soal identitasnya, satu hal dapat kita petik dari sosok Maria Magdalena ini. Kita dapat meneladani sikap dan cinta kasihnya yang besar kepada Yesus Kristus. Sekalipun para murid lari ketakutan, ia tetap setia hingga di kaki salib; meski para murid pergi meninggalkan makam, ia tetap tinggal. Ia tetap mencari Kristus. Kesetiaannya lahir dari kecintaannya kepada Tuhan Yesus. Teladan inilah yang hendak ditawarkan Maria Magdalena kepada kita, agar kita tetap mencintai dan tidak pernah meninggalkan Yesus Kristus.
Injil Maria Magdalena
Beberapa hari lalu kita merayakan pesta Santo Tomas. Mungkin sebagaian dari kita sudah mendapat informasi, yang mungkin bagi sebagian lain masih baru, yaitu tentang Injil Tomas. Hal yang sama dengan hari ini. Ada injil yang bernama Injil Maria Magdalena. Pasti reaksi sebagian umat adalah kaget ketika mendengar hal ini.
Injil ini sebenarnya bernama Injil Maria. Namun oleh beberapa kalangan ditambahkan Magdalena di belakangnya. Ada beberapa alasan tentang penambahan itu. Salah satunya adalah peran Maria Magdalena yang dominan dalam injil itu, yang tak jauh berbeda dengan Injil Tomas. Hal ini disebabkan karena injil ini seakan mau mengangkat peran wanita yang tak jauh beda dengan pria (soal feminisme?). Tentu hal ini didasari pada kisah kebangkitan Kristus, dimana wanita pertama yang melihat makam kosong, yang kemudian diasosiasikan sebagai saksi kebangkitan Kristus, adalah Maria Magdalena.
Injil Maria Magdalena ini merupakan salah satu dari injil-injil gnostik, dan termasuk ke dalam kategori apokrif (tulisan palsu). Injil ini ditemukan dalam Kodeks Akhmim, sebuah teks gnostik dari apokrif Perjanjian Baru yang didapat Dr. Rheinhardt di Kairo pada 1896.
Bapa-bapa Gereja berpendapat bahwa Injil Maria Magdalena ini berasal dari abad ketiga. Ada juga yang menilai penulisan injil ini terjadi pada akhir abad kedua. Karena itulah, injil ini tidak masuk ke dalam Injil Kanonik.
Yesus dan Maria Magdalena
Pernah nonton film The Da Vinci Code (2006), yang dibintangi oleh Tom Hanks? Tentu sebagian kita masih ingat akan film, yang diangkat dari novel laris karya Dan Brown (2003) dengan judul yang sama. Dalam film itu disebutkan bahwa Maria Magdalena adalah isteri dari Yesus Kristus. [tentang masalah ini, silahkan baca "Apakah Yesus dan Maria Magdalena Menikah?"]
Cerita Tuhan Yesus menikah dengan Maria Magdalena bukanlah baru terjadi pada The Da Vinci Code. Tahun 1988 muncul film yang disutradarai Martin Scorsese dengan judul The Last Temptation of Christ. Film ini diangkat dari novel Nikos Kazantzakis (1953) dengan judul yang sama.

Orang Kudus 22 Juli: St. Teofilus

SANTO TEOFILUS, MARTIR
Tidak terlalu banyak informasi tentang orang kudus ini. Yang jelas Teofilus terkenal sebagai seorang laksamana Romawi yang sudah menganut agam Kristen. Ia ditangkap oleh tentara-tentara islam yang menggempur pulau Siprus karena tidak bersedia melarikan diri. Karena tidak bersedia meninggalkan imannya, Teofilus disiksa sampai mati oleh tentara-tentara islam itu.
sumber: Iman Katolik
Baca juga orang kudus hari ini:

Renungan Peringatan Santa Maria Magdalena

Renungan Peringatan Santa Maria Magdalena
Bac I  2Kor 5: 14 – 17; Injil                 Yoh 20: 1, 11 – 18;

Hari ini adalah peringatan wajib Santa Maria Magdalena. Bacaan-bacaan liturgi mengangkat tema yang berkaitan dengan sosok orang kudus ini. Injil secara khusus bercerita tentang Maria Magdalena. Dialah orang pertama yang melihat atau bertemu dengan Tuhan Yesus yang bangkit. Memang Magdalena tidak langsung dapat mengenali Tuhan Yesus, karena kesedihannya telah menutup mata imannya. Setelah mendapat sapaan dari Tuhan, maka mata iman itu terbuka sehingga ia pun dapat mengenali Tuhan Yesus.
Paulus, dalam suratnya yang kedua kepada jemaat di Korintus, yang menjadi bacaan pertama hari ini, merefleksikan tentang kematian Tuhan Yesus. Bagi Paulus, Tuhan Yesus mati untuk semua orang, supaya orang tidak lagi hidup untuk dirinya sendiri, melainkan bagi Dia yang telah mati dan bangkit (ay. 15). Di sini Paulus mengajak jemaat untuk mengikuti teladan Tuhan Yesus yang tidak egois, hanya mempentingkan kepentingan pribadi. Sikap inilah yang ditunjukkan oleh Maria Magdalena kepada para murid, “Aku telah melihat Tuhan.” (ay. 18). Ia tidak mau sendirian menikmati penampakan itu.
Dalam kehidupan, seringkali orang mengalami suatu peristiwa yang istimewa bagi dirinya. Tak jarang manusia hanya mengkhususkan peristiwa itu bagi kepentingan dirinya saja. Atau seandainya pun ia mau berbagi, selalu diselipi dengan aneka motivasi lain. Sabda Tuhan hari ini mengajak kita untuk tidak berlaku egois. Kita mendapat teladan hidup dari orang kudus yang hari ini kita peringati, yaitu Santa Maria Magdalena. Dapat dikatakan bahwa teladannya itu bersumber dari teladan Tuhan Yesus sendiri, yang rela mati demi semua orang. Karena itu, Tuhan menghendaki kita untuk membangun sikap dan semangat berbagi kebaikan kepada sesama.***
by: adrian