Rabu, 16 Agustus 2017

PAUS FRANSISKUS: KATEKESE ADALAH PANGGILAN PELAYANAN, BUKAN PEKERJAAN

Katekis dipanggil untuk menjalankan misi mereka sebagai sebuah pelayanan, dengan mewartakan Injil melalui tindakan nyata daripada memperlakukannya sebagai sebuah pekerjaan saja. Demikian ungkap Paus Fransiskus pada sebuah konferensi tentang katekese di Argentina.
Seperti Santo Fransiskus, yang mewartakan Injil melalui perbuatannya, “panggilan dan tugas katekis” menjadi nyata ketika “kita mengunjungi orang miskin, membantu anak-anak dan memberi mekanan kepada orang miskin,” papar Paus Fransiskus kepada para peserta konferensi.
“Sebenarnya, menjadi katekis adalah penggilan pelayanan di Gereja, sesuatu yang telah diterima sebagai pemberian dari Tuhan yang pada gilirannya harus diberikan kepada orang lain,” pesan Paus Fransiskus. Pesan tersebut ditujukan kepada Uskup Agung Ramon Dus dari Resistencia, Argentina, Ketua Komisi Kateketik Waligereja Argentina. Komisi tersebut menyelenggarakan simposium internasional tentang katekese yang berlangsung di Universitas Kepausan Katolik Argentina di Buenos Aires, 11 – 14 Juli 2017.
Dalam suratnya, Paus Fransiskus mengatakan bahwa agar para katekis dapat secara efektif mewartakan Injil, mereka harus terus menerus kembali ke pewartaan pertama atau “kerygma” yang merupakan karunia yang mengubah hidup mereka.
Kerygma adalah sebuah kata bahasa Yunani yang berarti “memberitakan Injil”, yang “tidak hanya digaungkan lagi dan lagi dalam kehidupan kristen, tetapi terlebih lagi pada diri mereka yang dipanggil untuk mewartakan dan mengajarkan iman,” papar Paus Fransiskus.
“Pewartaan ini harus menyertai iman yang sudah ada dalam religiusitas masyarakat kita,” pesan Paus Fransiskus. Dengan berbuat demikian, karunia iman dapat bertumbuh sehingga tindakan dan kata-kata mencerminkan anugerah menjadi murid Yesus. Seorang katekis, lanjut Paus Fransiskus, tidak memulai dari gagasan dan seleranya sendiri melainkan berjalan dari dan bersama Kristus.
sumber: UCAN Indonesia