Jumat, 11 Mei 2018

Tanya - Jawab Modul III Pertemuan Jambore OMK Koba

OMK Koba mengadakan jambore OMK di Bangkanesia, Lingku pada 16 – 18 Maret. Sebelum acara jambore tersebut, para peserta mendalami modul pertemuan dalam kelompok kecil. Ada empat pertemuan modul. Tema pertemuan modul ketiga adalah “Aku Kristen, Aku Katolik”. Di sini diajak untuk melihat nilai-nilai kekristenan, yang juga merupakan kekatolikan. Setiap pertemuan ada ruang tanya-jawab. Berikut ini beberapa pertanyaan yang muncul pada pertemuan ketiga (untuk pertemuan kedua silahkan baca di sini). Inti dari acara ini bukan pada jawaban, tetapi pada pertanyaan, karena yang mau disasar adalah daya kritis peserta.

T
Apakah menjadi katolik cukup dengan cinta kasih
J
Jika protestan hanya mengandalkan iman (yang didasarkan pada Surat Roma), katolik melengkapinya dengan perbuatan. Ini didasarkan pada Surat Yakobus 5, “Iman tanpa perbuatan adalah mati.” Cinta kasih merupakan wujud perbuatan sebagai tanggapan iman. Bila kita hanya cukup dengan cinta kasih saja, kita tak jauh beda dengan kaum humanis-ateis.
T
Apakah kasih sama dengan cinta kelembutan hati?
J
Tentu saja tidak sama, karena kasih itu lebih luas dari kelembutan hati. Kelembutan hati merupakan satu bentuk dari kasih, sementara kasih tidak bisa hanya dibatasi pada kelembutan hati.
T
Bagaimana cara mengubah sikap seseorang yang selalu tanpa cinta karena tekanan psikologis sejak kecil?
J
Pertama-tama harus didekati dengan kasih. Dibutuhkan kesabaran, karena mengubah orang seperti ini tidak semudah membalikkan telapak tangan. Dibutuhkan proses yang bisa sangat panjang. Selain itu, harus juga disertai dengan doa. Biarkanlah Roh Kudus melembutkan hatinya, sehingga benih kasih dapat bersemayam dan tumbuh.
T
Kenapa Bunda Teresa rela mengabdikan diri untuk melayani anak-anak kelaparan?