Kamis, 09 Juli 2015

Orang Kudus 9 Juli: St. Gregorius Grassi

SANTO GREGORIUS GRASSI, MARTIR
Pierluigi Grassi lahir pad 13 Desember 1833 di Castellazzo Bormida, Piedmont, Italia. Pada 2 November 1848, Pierluigi bergabung dengan Ordo Fransiskan di Montiano, Romagna. Ia menerima jubah dan nama baru: Gregorius.
Pada 14 Desember 1849 ia mengikrarkan kaulnya. Gregorius kemudian dikirim ke Bologna untuk belajar. Pada 17 Agustus 1856 ia ditahbiskan sebagai imam, dan dikirim ke Roma untuk dipersiapkan menjadi misionaris ke Cina. Pada tahun 1860 Gregorius ditempatkan di Taiyuan, Cina. Pada 25 Januari 1876, Gregorius ditunjuk sebagai Vikaris Apostolik Koadjutor, Viakriat Apostolik Shansi Utara.
Gregorius banyak membantu permasalahan penduduk, seperti wabah penyakit dan kelaparan. Gregorius juga mendirikan sebuah novisiat. Dalam penganiayaan Boxer, Gregorius ditangkap bersama dengan beberapa biarawan Fransiskan, biarawati Fransiskan Misionaris Maria, para seminaris dan umat awam. Mereka disiksa sampai mati.
Gregorius Grassi meninggal dunia pada 9 Juli 1900 di Taiyuan, Shansi, Cina. Pada 7 November 1946 ia dibeatifikasi oleh Paus Pius XII, dan pada 1 Oktober 200 ia dikanonisasi oleh Paus Yohanes Paulus II.
Baca juga orang kudus hari ini:

Renungan Hari Kamis Biasa XIV - Thn I

Renungan Hari Kamis Biasa XIV, Thn B/I

Dalam bacaan pertama, yang diambil dari Kitab Kejadian, kita mendengar kisah pertemuan Yusuf dengan kesebelas saudaranya. Mereka telah mencelakakan dirinya dengan menjualnya ke pedagang. Namun rencana Tuhan memang selalu indah pada waktunya. Yang sangat menarik adalah ketika bertemu kembali dengan saudara-saudaranya, Yusuf sama sekali tidak menaruh rasa benci dan dendam atas perlakukan kasar mereka dulu. Justru Yusuf ingin menyelamatkan mereka. Alasannya, Yusuf juga telah menerima kebaikan Tuhan. Maka ia ingin membagikan kebaikan itu kepada siapa saja.
Semangat seperti Yusuf inilah yang hendak ditanamkan Tuhan Yesus kepada keduabelas rasul-Nya. Injil hari ini masih melanjutkan kisah pengutusan para rasul oleh Tuhan Yesus. “Kalian telah memperolehnya dengan cuma-cuma, karena itu berilah pula dengan cuma-cuma.” (ay. 8). Yesus mengajak mereka untuk tidak dipusingkan dengan urusan-urusan lain, salah satunya seperti upah, “sebab seorang pekerja patut mendapat upahnya.” (ay. 10).
Hari ini sabda Tuhan menghendaki kita untuk mau berbagi apa yang ada pada diri kita. Hendaklah kita melihat bahwa apa yang ada pada kita semuanya berasal dari Tuhan. Tuhan sudah menganugerahkan rahmat dan berkat-Nya kepada kita tanpa meminta imbalan apapun dari kita. Artinya, kita sudah menerima kebaikan dari Tuhan secara gratis. Karena itulah, Tuhan menghendaki kita untuk berbagi kebaikan itu kepada orang lain tanpa memikirkan imbalan atau pahalanya. Karena itu, sangat ironis jika ada orang yang sudah menerima dengan cuma-cuma, namun masih juga menuntut dan memakan imbalannya sendiri.***

by: adrian