Kamis, 08 September 2022

YESUS KRISTUS MENURUT KEEMPAT INJIL

 

Gereja Katolik mengakui hanya ada empat kitab yang disebut Injil. Memang masih ada tulisan-tulisan lain yang disebut injil, tapi tidak diakui Gereja. Di antaranya adalah injil Barnabas, injil Tomas, injil Maria, dll. Selain keempat Injil yang diakui, injil yang lain itu disebut apokrif.

Pusat pemberitaan Injil adalah Yesus Kristus. Tuhan Yesus itu hanya satu. Akan tetapi, penulis Injil memiliki penggambarannya sendiri. Oleh karena itu, gambaran Yesus Kristus menurut keempat penginjil berbeda-beda, karena setiap penulis mempunyai maksud dan tujuannya.

Yesus Kristus dalam Injil Matius

Injil Matius ditujukan untuk orang Yahudi, baik yang sudah percaya kepada Kristus maupun belum. Ada beberapa tujuan Matius ketika menulis Injilnya ini. di antaranya adalah:

1.     Memberikan kisah seorang saksi mata mengenai kehidupan Yesus

2.     Meyakinkan pembaca bahwa Yesus adalah Anak Allah dan Mesias yang dinubuatkan oleh nabi Perjanjian Lama (PL).

3.     Menunjukkan bahwa Kerajaan Allah dinyatakan dalam dan melalui Yesus Kristus.

Karena itu, Injil Matius melihat Yesus sebagai Raja Mesias. Matius memperkenalkan Yesus sebagai penggenapan pengharapan Israel yang dinubuatkan. Yesus menggenapi nubuat PL dalam kelahiran-Nya (Mat 1: 22 – 23), tempat lahir (Mat 2: 5 – 6), peristiwa kembali dari Mesir (Mat 2: 15) dan tinggal di Nazaret (Mat 2: 23); Ia juga diperkenalkan sebagai Pribadi yang didahului oleh perintis jalan Sang Mesias (Mat 3: 1 – 3), pelayanan penyembuhan-Nya (Mat 8: 17), peranan-Nya selaku hamba Allah (Mat 12: 17 – 21), ajaran-Nya dalam bentuk perumpamaan (Mat 13: 34 – 35), peristiwa memasuki Yerusalem dengan jaya (Mat 21: 4 – 5) dan penangkapan-Nya (Mat 26: 25).

Yesus Kristus dalam Injil Markus

Injil Markus ditulis oleh Yohanes Markus. Orang ini bersentuhan langsung dengan tiga rasul Perjanjian Baru, yaitu Paulus (Kis 13: 1 – 13, Kol 4: 10 dan Fil 1: 24), Barnabas (Kis 15: 39) dan Petrus (1Ptr 5: 13). Menurut Papias (130 M) dan beberapa Bapa Gereja abad II, Markus memperoleh isi Injilnya dari relasinya dengan Petrus. Injil Markus ditujukan kepada orang Romawi yang percaya.