Rabu, 19 November 2014

Remaja dan Kelompok

PENGELOMPOKAN SOSIAL REMAJA
Teman Dekat
Remaja biasanya mempunyai dua atau tiga orang teman dekat, ata sahabat karim. Mereka adalah sesame seks yang mempunyai minat dan kemampuan yang sama. Teman dekat saling mempengaruhi satu sama lain meskipun kadang-kadang juga bertengkar.

Kelompok Kecil
Kelompok ini biasanya terdiri dari kelompok teman-teman dekat. Pada mulanya terdiri dari seks yang sama, tetapi kemudian meliputi kedua jenis seks.

Kelompok Besar
Kelompok besar, yang terdiri dari beberapa kelompok kecil dan kelompok teman dekat, berkembang dengan meningkatnya minat akan pesta dan berkencan. Karena kelompok ini besar, maka penyesuaian minat berkurang di antara anggota-anggotanya sehingga terdapat jarak sosial yang lebih besar di antara mereka.

Orang Kudus 19 November: St. Agnes Asisi

SANTA AGNES ASISI, PENGAKU IMAN
Agnes Scifi lahir pada tahun 1197 di Asisi, Italia. Ia adalah puteri dari Favorino Scifi dan Beata Hortulana. Ia juga merupakan saudari dari St. Klara dari Asisi. Ketika Klara memutuskan untuk meninggalkan rumah dan mengikuti semangat hidup St. Fransiskus dari Asisi, enambelas hari kemudian Agnes bergabung dengan para biarawati Benediktin di biara St. Angelo di Panso, dimana Klara memperoleh penampungan sementara, dan ia mengikuti kehidupan saudarinya. Mengetahui hal itu, maka marahlah ayah mereka dan memerintahkan saudaranya, Maldano dan beberapa kerabat untuk meminta Agnes kembali. Selain itu, ayahnya juga mengirim beberapa orang bersenjata yang diperintahkan untuk membawa paksa jika pendekatan persuasif gagal.

Agnes menolak bujukan para kerabatnya dan akhirnya ia dipaksa untuk pulang oleh para orang suruhan ayahnya. Tubuh Agnes mendadak menjadi berat sehingga mereka tidak dapat menarik Agnes. Ketika mereka memaksa Agnes, St. Klara keluar untuk menghentikan mereka. Akhirnya, para kerabat Agnes dan St. Klara mundur dan menyerahkan Agnes kepada St. Klara.

Renungan Hari Rabu Biasa XXXIII - Thn II

Renungan Hari Rabu Biasa XXXIII, Thn A/II
Bac I    Why 4: 1 – 11; Injil               Luk 19: 11 – 28;

Dalam Injil hari ini diceritakan Tuhan Yesus mengajar orang banyak dengan memakai perupamaan mina/uang. Ada sepuluh orang menerima sepuluh mina. Dapat diartikan bahwa masing-masing orang mendapat satu mina. Sang tuan pemberi mina berharap supaya mereka mengembangkan mina itu. Dia tak mempedulikan berapa hasilnya, yang penting mina itu berkembang. Mina dengan segala hasilnya nantinya akan dikembalikan kepada sang tuan pemberi, sebagai bentuk pertanggung-jawaban. Dan itu juga yang diinginkan si tuan pemberi. Orang yang datang dengan hasil (sesuai dengan kehendak tuan) akan mendapat pahala, sedangkan yang tidak akan mendapat hukuman.

Apa yang disampaikan dalam cerita Injil di atas, secara implisit diungkapkan kembali oleh Yohanes dalam bacaan kedua, yang diambil dari Kitab Wahyu. Dalam kitabnya itu, Yohanes menyampaikan penglihatannya tentang orang tua-tua yang tersungkur menyaksikan keempat makhluk yang mempersembahkan puji-pujian, hormat dan ucapan syukur kepada Tuhan. Di sini hendak dikatakan bahwa Tuhan telah memberi segala sesuatu sehingga Ia layak menerima kembali hal itu. Pujian, hormat dan syukur yang dilayangkan kepada Tuhan merupakan tindakan yang dikehendaki Tuhan bagi umat manusia.

Terkadang manusia tidak menyadari kalau ternyata selama hidupnya kita telah menerima banyak anugerah dari Tuhan. Anugerah yang Tuhan berikan menunjukkan betapa Dia mengasihi kita. Akan tetapi, ada banyak manusia tidak menyadari hal ini, sehingga ia hidup begitu saja tanpa adanya rasa syukur. Sabda Tuhan hari ini mau menyadarkan kita bahwa masing-masing kita telah menerima anugerah dari Tuhan. Kita diminta untuk menghargai anugerah itu. Salah satu cara menghargainya adalah dengan senantiasa menghaturkan pujian, hormat dan syukur kepada Tuhan.

by: adrian