Rabu, 11 Maret 2015

Penyebab Perubahan Minat pada Masa Dewasa Dini

KONDISI-KONDISI YANG MEMPENGARUHI PERUBAHAN MINAT PADA MASA DEWASA DINI
Perubahan dalam Kondisi Kesehatan
Menjelang usia setengah baya, umumnya orang merasa bahwa kekuatan dan daya tahannya tidak lagi seperti semula. Oleh sebab itu mereka bergeser pada minat-minat yang tidak begitu memerlukan kekuatan dan daya tahan, terutama dalam rekreasi mereka.

Perubahan dalam Status Ekonomi
Apabila status ekonomi membaik, orang cenderung memperluas minat mereka untuk mencakup hal-hal yang semula belum mampu mereka laksanakan. Sebaliknya, kalau status ekonomi mengalami kemunduran karena tanggung jawab keluarga atau usaha yang kurang maju, maka orang cenderung untuk mempersempit minat mereka.

Perubahan dalam Pola Kehidupan
Orang muda harus meninjau kembali minat-minat lama mereka dari segi waktu, tenaga, dana dan persahabatan mereka untuk mengetahui apakah hal-hal ini sesuai dengan pola-pola kehidupan mereka yang baru atau apakah hal-hal itu masih memberikan kepuasan seperti dulu.

Perubahan dalam Nilai
Nilai-nilai baru yang diperoleh seseorang mempengaruhi minat yang sudah ada atau dapat menumbuhkan minat baru.

Perubahan Peran Seks
Pola kehidupan wanita dewasa sangat berbeda dengan pola kehidupan pria dewasa. Oleh sebab itu perbedaan minat berdasarkan seks menjadi semakin besar dibandingkan pada masa remaja.


Orang Kudus 11 Maret: St. Pionius

SANTO PIONIUS, MARTIR
Pionius adalah seorang imam dan pengkotbah yang cerdas. Ia menjelajahi banyak tempat dan akhirnya ditangkap ketika ia sedang merayakan misa kudus sehubungan dengan pesta Santo Polikarpus. Setelah ditanyai dan dipaksa supaya menyembah berhala, ia dipaku pada tiang dan dibakar. Pionius meninggal pada tahun 250.

sumber: Iman Katolik
Baca juga riwayat orang kudus 11 Maret:

Renungan Hari Rabu Prapaskah III - B

Renungan Hari Rabu Prapaskah III, Thn B/I
Bac I  Ul 4: 1, 5 – 9 ; Injil            Mat 5: 17 – 19 ;

Sabda Tuhan hari ini berbicara soal aturan atau hukum Allah. Dalam bacaan pertama, penulis Kitab Ulangan menegaskan bahwa sumber aturan atau hukum itu adalah Allah. "Ingatlah, aku telah mengajarkan ketetapan dan peraturan kepadamu, seperti yang diperintahkan kepadaku oleh TUHAN, Allahku." (ay. 5). Maka dari itu umat diminta untuk tidak "melupakan hal-hal yang dilihat oleh matamu sendiri itu, dan supaya jangan semuanya itu hilang dari ingatanmu seumur hidupmu. Beritahukanlah kepada anak-anakmu dan kepada cucu cicitmu semuanya itu." (ay. 9). Dengan kata lain, penulis mau mengajak umat untuk senantiasa mengindahkan peraturan Tuhan.

Apa yang ditekankan dalam bacaan pertama kembali ditegaskan Yesus dalam Injil hari ini. "Karena itu siapa yang meniadakan salah satu perintah hukum Taurat sekalipun yang paling kecil, dan mengajarkannya demikian kepada orang lain, ia akan menduduki tempat yang paling rendah di dalam Kerajaan Sorga; tetapi siapa yang melakukan dan mengajarkan segala perintah-perintah hukum Taurat, ia akan menduduki tempat yang tinggi di dalam Kerajaan Sorga." (ay. 19). Yesus tidak menilai soal kecil besarnya aturan atau penting tidaknya hukum. Bagi Yesus setiap aturan itu penting dan berguna bagi manusia.

Hidup manusia tidak bisa dipisahkan dari apa yang dikenal dengan sebuatn peraturan. Dimana kita berada, entah di rumah, sekolah, masyarakat, Gereja atau dimana saja, kita selalu bersentuhan dengan aturan-aturan. Peraturan itu dibuat untuk mengatur hidup manusia sehingga bisa tercipta keteraturan. Sabda Tuhan hari ini, pertama-tama menyadarkan kita bahwa peraturan yang berasal dari Allah (istilahnya: hukum ilahi) adalah baik bagi kita manusia. Sadar akan manfaatnya, maka sudah sepantasnya jika kita wajib melaksanakannya dengan setia dan bertanggung jawab. Salah satu wujud tanggung jawabnya adalah dengan menyampaikannya kepada generasi berikutnya.

by: adrian