Senin, 17 November 2014

Karena Kafir, Ahok Ditolak

MASIHKAH UMAT ISLAM MELIHAT ORANG KRISTEN ITU KAFIR?
Pertikaian dunia politik tidak bisa murni hanya politik. Selalu ada bumbu lainnya, misalnya seperti suku, ras dan agama. Kasus terakhir adalah reaksi penolakan Basuki Tjahaya Purnama, yang biasa disapa Ahok, sebagai Gubernur DKI Jakarta, oleh Front Pembela Islam (FPI) dan ormas islam lainnya. Dalam aksi demo yang dilakukan beberapa hari yang lalu, ada spanduk bertuliskan, “Haram umat islam dipimpin orang kafir”. Memang tidak ditulis kata “Ahok” dalam spanduk itu, namun semua orang pasti tahu siapa yang dimaksud kafir itu.

Penolakan terhadap Ahok karena ia kafir, bukan hanya dilakukan di jalanan saja, melainkan juga di dalam masjid. Seorang pengurus Masjid Nurul Ikhlas di Duri Kepa, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, mengutarakan sikap penolakannya terhadap Ahok dari mimbar masjid, sebelum shalat Jumat (14/11/2014) dimulai. Kepada para jemaah masjid ia berkata, “Kita sebagai umat islam, jangan mau dipimpin oleh orang kafir seperti Ahok.” Dari sini ia lalu mengajak jemaah untuk mendoakan supaya Ahok gagal dilantik menjadi gubernur.

Penyebutan kata “kafir” tidak hanya mengena pada pribadi Ahok sendiri. Kata itu ditujukan kepada Ahok sebagai orang Kristen. Kalau mau dibuatkan silogismenya akan menjadi sebagai berikut. Orang Kristen adalah kafir. Ahok adalah orang Kristen. Maka Ahok adalah kafir.

Orang Kudus 17 November: St. Gregorius Tours

SANTO GREGORIUS TOURS, USKUP & PENGAKU IMAN
Gregorius lahir di Auvergne, Perancis, pada tahun 538, dan meninggal dunia di Tours pada tahun 594. Ia terkenal sebagai seorang uskup abad VI sekaligus penulis dan sejarahwan kenamaan yang memperkaya kasanah budaya di Tours. Dengan berbagai usahanya ia berhasil mengembangkan kota itu menjadi salah satu pusat kekristenan di Perancis Tengah. Keluarganya yang campuran Perancis – Roma itu menempatkan banyak anggotanya dalam kedudukan-kedudukan terhormat di dalam masyarakat dan di dalam Gereja. Namanya sejak kecil ialah Gregorius Florentius; nama Gregorius dikenakannya sebagai kenangan akan seorang neneknya yang menjadi uskup di Langers.

Sepeninggal Euphronius, saudara sepupunya pada tahun 573, Gregorius menggantikan dia sebagai Uskup Tours. Sebagai uskup kota itu, Gregorius adalah petinggi Gereja yang paling penting, yang harus menghadapi bangsa Frank, yang mengusai wilayah itu termasuk Tours. Konsepnya tentang Gereja sebagai suatu kekuatan politik dan kebudayaan mengawetkan sistem depostisme dan sikap tak bertanggung jawab dari kebanyakan Pangeran Frank.

Renungan Hari Senin Biasa XXXIII - Thn II

Renungan Hari Senin Biasa XXXIII, Thn A/II
Bac I    Why 1: 1 – 4; 2: 1 – 5a; Injil           Luk 18: 35 – 43;

Injil hari ini berkisah tentang penyembuhan seorang pengemis buta di Yerikho. Ketika tahu bahwa yang sedang lewat adalah Tuhan Yesus, pengemis buta itu tahu bahwa pada Yesus ada kesembuhan. Karena itu, dia memohon belas kasih dari Yesus untuk menyembuhkannya. Sekalipun banyak orang menahan niatnya, dia tetap berusaha. Dan akhirnya, dia mendapatkan apa yang diharapkannya, yaitu kesembuhan.

Apa yang terjadi dalam Injil menggambarkan kepeduliaan dan belas kasih Allah kepada manusia yang kecil dan terpinggirkan. Allah yang peduli dan berbelas kasih, yang tampak dalam diri Tuhan Yesus hendaknya diwartakan. Hal inilah yang dikatakan dalam bacaan kedua, yang diambil dari Kitab Wahyu kepada Yohanes. Sebagaimana murid-murid lain, Yohanes juga terpanggil untuk memberi kesaksian tentang Tuhan Yesus. Yohanes berharap supaya umat juga berbuat demikian.

Injil adalah buku iman. Di dalamnya kita dapat menemukan pedoman untuk tumbuh kembang iman kita. Akan tetapi, perlu disadari pula bahwa iman yang ada di dalam Injil tidak semata-mata hanya untuk diri kita sendiri. Masing-masing kita dipanggil untuk mewartakan iman itu. Inilah yang dikehendaki Tuhan melalui sabda-Nya hari ini. Tuhan mau mengajak kita untuk membaca Injil dan bersaksi tentang Injil dalam kehidupan kita. Kesaksian itu dapat berwujud tentang Tuhan Yesus dan juga tentang kita yang telah menghayati ajaran Tuhan Yesus.

by: adrian