Rabu, 29 Juli 2015

Bagaimana Mengatasi Patah Hati

MENGATASI PATAH HATI AKIBAT DIPUTUS PACAR TIBA-TIBA
Putusnya jalinan asmara memang bisa membuat seseorang merasa sakit hati, apalagi jika hubungan tersebut berakhir secara tiba-tiba. Tentunya patah hati bisa semakin mendalam dan seolah-olah sulit untuk disembuhkan. Tak jarang ada yang berlaku nekat dengan membunuh diri sendiri.
Dalam penelitian yang dibuat oleh situs kencan online Elite Singles menyebutkan bahwa 76% orang yang sakit hati setelah putus dapat menyebabkan masalah emosional yang berat hingga masalah pada fisik. Namun, segala kegalauan pasti bisa diatasi dengan baik dan sehat. Psikolog dan pakar percintaan, Michele O’Mara, PhD memberi tips untuk dapat melewati patah hati karena putus cinta.
1.    Putus Komunikasi
Ketika hubungan berakhir, maka cara terbaik untuk segera move on adalah dengan memutuskan komunikasi. O’Mara menjelaskan, penelitian menunjukkan bahwa ketika Anda berhubungan atau melakukan kontak dengan seseorang yang dicintai, maka tubuh akan bereaksi semakin terobsesi dengan orang tersebut. “Kamu menjadi sangat mengidamkan orang tersebut,” ujar pakar percintaan tersebut. Ia menyarankan untuk tidak menghubungi mantan kekasih 30 hingga 90 hari setelah putus.
2.    Jauhi Media Sosial
Media sosial tidak membantu untuk mengurangi kesendirian. Ia justru dapat membuat Anda semakin galau. Hal ini karena Anda tidak bisa menahan diri untuk tidak mengintip atau stalking akun media sosialnya. Menurut O’Mara, paksakan diri Anda untuk tidak membuka media sosial dan lebih baik bertemu dengan teman-teman, meski Anda sedang tidak mood untuk bertemu banyak orang. Namun hal tersebut lebih baik dibanding harus membuka akun twitter, path, facebook atau instagram.
3.    Curhat dengan Bijak
O’Mara menjelaskan bahwa mengulang-ulang cerita tentang kesalahan mantan kekasih dan bagaimana hubungan bisa berakhir dapat membuat kegalauan Anda semakin menjadi-jadi. Hal itu karena Anda akan terus mengingat-ingat hal buruk tersebut. Untuk itu, curhatlah dengan bijak. Anda bisa cerita hal-hal apa saja yang ingin Anda lakukan setelah putus atau meminta pendapat teman tentang bagaimana cara untuk segera move on dari mantan kekasih.
4.    Waspada dengan Perasaan Cemas yang Berlebihan
Penyakit setelah putus cinta biasanya adalah cemas yang berlebihan. “Satu hal yang sering dirasakan banyak orang setelah putus adalah perasaan tentang kehidupan selanjutnya,” ujar O’Mara. Setelah merasa kesepian, mungkn Anda akan berpikir bahwa akan hidup sendiri untuk selamanya. O’Mara mengatakan ketika sudah berpikir buruk segera ganti pikiran Anda dengan hal yang lebih positif dan tetap memiliki semangat untuk menjadi lebih baik lagi. Katakan pada diri sendiri bahwa ‘mungkin kesendirian akan berlangsung lama, tapi aku akan bangkit kembali.’
5.    Jangan Buru-buru Punya Pacar
Tidak ada ukuran waktu yang tepat kapan Anda bisa memulai kencan kembali dengan seorang pria. Kuncinya adalah ketika Anda sudah benar-benar siap dan segala perasaan patah hati telah sembuh, O’Mara mengatakan banyak orang yang sudah memiliki kekasih lagi padahal dia belum kembali menjadi dirinya sendiri. Jika dipaksakan hubungan yang baru pun bisa hancur. Jadi, jangan terus menghitung sudah berapa lama Anda menjomblo; sebaiknya tenangkan diri dan kembalikan kepercayaan diri terlebih dahulu.
Demikianlah kelima tips O’Mara untuk mengatasi patah hati. Dari kelima tips ini terlihat jelas bahwa O’Mara hendak memberitahu Anda bahwa mantan kekasih bukanlah segala-galanya. Dunia tidak selebar daun kelor. Oleh karena itu, Anda harus tetap menatap ke depan.
Selain kelima tips di atas, tidak salah juga kalau Anda mencoba atau menambahnya dengan cara spiritual. Dekatkanlah diri Anda kepada Tuhan lewat membaca Kitab Suci, berdoa, meditasi, atau kegiatan-kegiatan rohani lainnya. Di balik kegiatan spiritual ini, Anda diajak untuk menghaturkan syukur. Bersyukurlah atas pengalaman patah hati itu. Jika Anda dapat bersyukur, Anda dipastikan dapat melangkah ke depan.
edited by: adrian, dari sumber: wolipop detik
Baca juga tulisan terkait:

Renungan Hari Rabu Biasa XVII - Thn I

Renungan Hari Rabu Biasa XVII, Thn B/I
Bac I  Kel 34: 29 – 35; Injil                 Yoh 11: 19 – 27;

Bacaan pertama hari ini masih diambil dari Kitab Keluaran. Dalam bacaan pertama diceritakan tentang umat Israel yang ketakutan melihat wajah Musa yang bercahaya (ay. 30). Wajah Musa yang bercahaya itu terjadi setelah ia berbicara dengan Tuhan. Umat Israel percaya bahwa Tuhan menyertai Musa. Karena itu, apa yang disampaikan Musa diyakini berasal dari Tuhan sendiri. Jadi, sekalipun umat Israel tidak dapat melihat Tuhan secara langsung, mereka percaya bahwa yang disampaikan Musa merupakan perintah-Nya.
Dalam Injil hari ini ditampilkan dialog antara Tuhan Yesus dan Marta terkait dengan Lazarus, saudaranya, yang sudah meninggal dunia. Topik pembicaraan mereka seputar kebangkitan. Marta yakin akan kemampuan Tuhan Yesus untuk menyembuhkan orang sakit; dan inilah yang diharapkan Marta di saat Lazarus masih sakit (ay. 21). Namun Tuhan Yesus memberikan pengharapan lain, yaitu kebangkitan. Ada dua jenis kebangkitan dibahas disini, yaitu kebangkitan pada akhir jaman (ay. 24) dan juga hidup kembali. Keduanya sama-sama membutuhkan iman kepercayaan.
Sabda Tuhan hari ini mau menunjukkan salah satu sikap kita terhadap Allah, yaitu percaya. Secara tidak langsung Injil mau mengatakan bahwa Tuhan Yesus adalah Allah. Pernyataan-Nya tentang kebangkitan, yang bukan hanya untuk akhir jaman melainkan juga untuk hidup kembali, menunjukkan dimensi keallahan-Nya. Karena itu, melalui sabda-Nya hari ini, Tuhan menghendaki kita untuk senantiasa percaya kepada Tuhan Yesus.***
by: adrian