Jumat, 13 Maret 2020

ISLAM AGAMA TEROR


KETIKA muncul aksi terorisme, selang beebrapa hari berikutnya muncul reaksi dari umat islam bahwa terorisme bukanlah islam. Banyak tokoh islam membela diri dengan mengatakan bahwa para teroris telah membajak agama islam, yang adalah agama damai, rahmatan lil alamin. Ada juga tokoh islam berasionalisasi dengan mengatakan bahwa terorisme ada pada agama manapun. Namun sayangnya, ketika diminta bukti, mereka sulit memberikan contoh. Apa yang diberikan sangat jelas berbeda dengan terorisme islam.
Terorisme ada pada agama lain harus dipahami dengan pelaku teror bisa dari agama mana saja. Akan tetapi, harus juga disadari dan diakui bahwa ideologi terorismenya berbeda. Pada agama lain, pelaku terorisme mendasarkan tindakannya pada kepentingan politik dan ekonomi (terkadang sosial juga), sedangkan pada agama islam, dasar tindakan terorisme ada pada ajaran agama. Karena itu, tidaklah salah kalau dikatakan bahwa islam adalah agama teror, karena ajaran agamanya dijadikan ideologi terorisme.
Sumber utama ajaran islam ada pada Al Quran dan hadis. Para teroris selalu mendasarkan perbuatannya pada ajaran agama yang tertuang dalam Al Quran, yang dikemudian hari dikenal sebagai ayat-ayat pedang. Bagi umat islam, khususnya para teroris, Al Quran diyakini langsung berasal dari Allah. Hal ini didasarkan pada wahyu Allah dalam QS 32: 2 dan 39: 1 – 2, 41. Dan bagi kaum teroris, Al Quran merupakan kitab yang jelas, seperti yang dikatakan Allah dalam QS 54: 17, sehingga tidak dibutuhkan lagi tafsiran. Apa yang tertulis dalam Al Quran, itulah yang harus dipahami.
Seperti yang telah disampaikan, ayat-ayat Al Quran dijadikan dasar ideologi terorisme. Berikut ini adalah kutipan-kutipan Al Quran, yang dapat dijadikan dasar argumen islam sebagai agama teror (kami menggunakan Quran Karim):

JANGAN MENGKRITISI AGAMA ISLAM


Islam adalah agama damai, rahmatan lil alamin, agama yang mendatangkan rahmat dan kebaikan bagi umat manusia. Bagi umat islam, agama islam adalah agama yang sempurna. Al Quran menyebutkan bahwa hanya islam sebagai agama di sisi Allah. Jadi, agama islam merupakan satu-satunya agama yang paling benar. Agama lain adalah palsu dan sesat. Inilah yang menjadi spirit umat islam dalam melihat ke dalam dan ke luar; ke dalam (islam) selalu positip, sedangkan ke luar (non muslim) selalu negatif.
Karena sudah dianggap sebagai sempurna dan paling benar, maka agama islam tidak bisa dikritisi dan/atau dikritik. Segala usaha untuk mengkritisi dan/atau mengkritik islam, akan dianggap sebagai bentuk penghinaan terhadap islam secara tidak langsung. Dan kalau islam sudah dihina, maka umat islam wajib untuk membelanya. Buya Hamka pernah berpendapat, dan hingga kini belum ada orang islam yang menentang pendapatnya, bahwa “Jika diam saat agamamu dihina, gantilah bajumu dengan kain kafan.” Salah satu bentuk pembelaan terhadap agamanya adalah dengan membunuh mereka yang mengkritisi atau mengkritik islam.
Yang dimaksud islam di sini merujuk pada 3 pilar, yaitu Al Quran, Hadist dan Nabi Muhammad SAW. Mengkritisi Al Quran adalah bentuk penghinaan, karena Al Quran adalah Kitab Suci yang sempura, yang langsung turun dari Allah. Allah saja sudah sempurna, maka kitab-Nya juga sudah pasti sempurna. Hadist adalah kitab yang menguraikan tentang sabda, perbuatan dan hidup Nabi Muhammad SAW. Sama seperti Al Quran, mengkritisi hadist adalah bentuk pelecehan, karena subyek hadist adalah sempurna. Umat islam yakin bahwa Muhammad adalah utusan Tuhan dan nabi penutup (QS 33: 40). Muhammad sendiri menganggap dirinya sebagai ciptaan paling baik, suri teladan (QS 33: 21).