Jumat, 02 September 2016

Orang Kudus 2 September: St. Petrus Renatus Rogue

BEATO PETRUS RENATUS ROGUE, MARTIR
Petrus Renatus Rogue dilahirkan pada 11 Juni 1758 di Vannes, Perancis. Ia adalah putera seorang pengusaha, yang meninggal dalam perjalanan bisnis. Setelah menyelesaikan pendidikannya. Petrus sempat tinggal selama satu tahun di Bourges. Petrus kemudian memutuskan untuk bergabung dengan Seminari Diosesan di Vannes. Karena kesehatannya yang buruk, pada dua tahun terakhirnya di seminari, Petrus diizinkan untuk tinggal bersama ibunya.
Setelah ditahbiskan pada tahun 1782 Petrus mendapat tugas untuk melayani seorang wanita tua. Empat tahun kemudian Petrus memutuskan untuk bergabung dengan Kongregasi Misi, namun karena alasan kesehatan, Petrus hanya tinggal selama 3 bulan di biara St. Lazare. Petrus kemudian mendapatkan tugas untuk mengajar teologi kepada umat awam.
Pada tahun 1791, ketika Revolusi Perancis dimulai, Petrus mendapat kabar bahwa superior Seminari Vincentian dan beberapa imam bersedia untuk taat kepada hukum negara. Petrus memberikan teguran kepada superior seminari, dan pada hari yang sama Petrus berhasil mengubah pemikirannya. Hal ini diikuti oleh banyak imam lainnya. Saat Seminari Kongregasi Misi hendak dirampas oleh pemerintah, Petrus berhasil melawan dan mempertahankan seminari beserta para pengajarnya.
Di Vannes Petrus menjalin hubungan baik dengan pihak pemerintah, karena mereka berasal dari kota yang sama. Ketika keadaan semakin memburuk, Petrus harus bersembunyi dan melakukan pelayanan secara sembunyi-sembunyi. Pada awal tahun 1795 pemerintah memberikan kembali kebebasan kepada para imam yang menolak bersumpah setia kepada hukum negara. Petrus kembali melakukan pelayanan kepada umatnya.
Di akhir tahun 1795 penganiayaan kembali terjadi kepada para imam. Pada malam natal, ketika hendak mengantar viaticum kepada umat yang sakit, Petrus dikhianati dan diserahkan kepada pemerintah. Walaupun memperoleh kesempatan untuk melarikan diri, Petrus memilih untuk tetap ditahan agar tidak membahayakan umatnya.
Akhirnya Petrus diadili dan dijatuhi hukuman mati. Petrus Renatus Rogue meninggal dunia pada 3 Maret 1796 di Vannes, Perancis, sebagai martir Kristus. Pada 10 Mei 1934 ia dibeatifikasi oleh Paus Pius XI.
Baca juga orang kudus hari ini:

Orang Kudus 2 September: St. Severinus Girault

BEATO SEVERINUS GIRAULT, MARTIR
Orang kudus ini memiliki nama asli Georges Girault. Nama Severinus didapat setelah ia bergabung dengan Ordo Regular St. Fransiskus. Severinus dilahirkan pada 14 Januari 1728 di Rouen, Perancis. Severinus bergabung dengan Ordo Fransiskan, dan mengikrarkan kaulnya pada 8 Agustus 1750. Severinus ditahbiskan menjadi imam dan sempat menjabat pada jabatan penting di ordonya. Tidak diketahui kapan Severinus datang ke kota Paris, tetapi ia bertugas menjadi imam bagi komunitas biarawati St. Elisabeth di Paris.
Saat terjadi Revolusi Perancis Severinus memilih untuk tetap melayani para biarawati itu. Ia juga dengan tegas menolak sumpah setia kepada negara. Severinus  memilih untuk setia kepada Gereja. Hal ini membuatnya ditahan pada sebuah biara Karmel. Di sinilah ia berkenalan dengan Yohanes Fransiskus Burte.
Severinus Girault meninggal dunia sebagai martir pada 2 September 1792 di Hotel des Carmes, Paris, Perancis, setelah rumah tahanannya diserbu dan para rohaniwan yang menjadi tahanannya dibunuh. Pada 17 Oktober 1926 ia dibeatifikasi oleh Paus Pius XI, bersamaan dengan Yohanes Fransiskus Burte.
Baca juga orang kudus hari ini:

Orang Kudus 2 September: St. Apolinaris Morel

BEATO APOLINARIS MOREL, MARTIR
Apolinaris Morel dilahirkan pada 12 Juni 1739 di Prez-vers-Noreaz, Fribourg, Swiss. Ia adalah putera dari Jean Morel dan Marie Elizabeth Maitre. Sebelum Apolinaris dilahirkan, ayahnya meninggalkan ibunya dan saudara-saudaranya. Ia kemudian dirawat oleh pamannya, yang juga seorang imam. Apolinaris memperoleh pendidikan di Kolese Yesuit di Frigourg. Apolinaris memiliki banyak prestasi dan banyak yang memperkirakan ia  akan menjadi seorang Yesuit. Namun Apolinaris memutusan untuk bergabung dengan Ordo Fransiskan Kapusin di Zug pada tahun 1762.
Apolinaris ditahbiskan sebagai imam pada 22 September 1764 di Bulle. Setelah itu ia pergi ke Lucerne untuk belajar teologi. Pada tahun 1769, setelah menyelesaikan pendidikannya, Apolinaris menjadi seorang pengkotbah di Swiss. Tahun 1774 Apolinaris mengajar di rumah studi teologi Kapusin di Fribourg. Setelah 6 tahun mengajar, Apolinaris ditunjuk sebagai vikaris persaudaraan Kapusin di Sion.
Pada tahun 1781 Apolinaris dikirim ke Bulle sampai dengan tahun 1785. Di sana ia bertugas sebagai direktur sebuah sekolah. Tiga tahun kemudian Apolinaris mendapat tugas menjadi misionaris ke Syria. Untuk itu ia pergi ke Paris untuk mempelajari bahasa Timur Tengah. Di tengah suasana Revolusi Perancis yang mencekam, Apolinaris masih berkarya. Ia memilih untuk setia kepada Gereja, sehingga ia ditahan pada sebuah biara Karmel bersama dengan Petrus Renatus Rogue dan Yohanes Fransiskus Burte. Selama ditahan Apolinaris menguatkan dan menyemangati para biarawan lain yang juga ditahan.
Apolinaris Morel meninggal dunia sebagai martir pada 2 September 1792 di Hotel des Carmes, Paris, Perancis, setelah rumah tahanannya diserbu dan para rohaniwan yang menjadi tahanannya dibunuh. Pada 17 Oktober 1926 ia dibeatifikasi oleh Paus Pius XI, bersamaan dengan Yohanes Fransiskus Burte dan Petrus Renatus Rogue.
Baca juga orang kudus hari ini:

Orang Kudus 2 September: St. Yohanes Fransiskus Burte

BEATO YOHANES FRANSISKUS BURTE, MARTIR
Yohanes Fransiskus Burte dilahirkan di Rambervillers, Loraine. Ia bergabung dengan para Fransiskan di Nancy, dan mengikrarkan kaul meriahnya. Yohanes ditahbiskan menjadi imam dan berkarya di tengah ordonya sebagai pengajar teologi. Sempat juga dia memimpin biara. Atas perintah Paus Klemen XIV, provinsi dimana Yohanes berada bergabung dengan Provinsi Ordo Fransiskan Konventual. Yohanes kemudian ditugaskan menjadi kepala biara di Paris.
Saat terjadi Revolusi Perancis Yohanes memilih untuk tetap setia kepada Gereja. Ia dengan tegas menolak sumpah setia kepada negara. Hal ini membuatnya ditahan pada sebuah biara Karmel. Yohanes Fransiskus Burte meninggal dunia sebagai martir pada 2 September 1792 di Hotel des Carmes, Paris, Perancis, setelah rumah tahanannya diserbu dan para rohaniwan yang menjadi tahanannya dibunuh. Pada 17 Oktober 1926 ia dibeatifikasi oleh Paus Pius XI.
Baca juga orang kudus hari ini:

Orang Kudus 2 September: St. Yohanes Henri Gruyer

BEATO YOHANES HENRI GRUYER, MARTIR
Yohanes Henri Gruyer dilahirkan pada sekitar tahun 1734 di Dole, Perancis. Ia adalah imam diosesan Keuskupan St. Claude. Di kemudian hari Yohanes memutuskan untuk bergabung dengan Kongregasi Misi. Setelah satu tahun berada di seminari, Yohanes ditempatkan pada wisma di Angers. Sekitar satu tahun kemudian Yohanes dipindahkan ke Versailles dan berkarya di Paroki Notre Dame.
Setelah berkarya sekitar 10 tahun Yohanes dipindahkan ke Paroki St. Louis. Ketika paroki St. Louis dikuasai oleh para imam yang memilih setia kepada negara, Yohanes kembali ke Besancon pada tahun 1791. Pada Agustus 1792 Yohanes pergi ke Versailles dan kemudian ke Paris. Di Paris Yohanes tinggal di Seminari de Saint Firmin, yang juga difungsikan sebagai penjara.
Yohanes  Henri Gruyer meninggal dunia pada 3 September 1792 di Paris, setelah tempat tinggalnya diserbu dan para rohaniwan yang menjadi tahanan dibunuh. Pada 17 Oktober 1926 ia dibeatifikasi oleh Paus Pius XI.
Baca juga orang kudus hari ini: