Jumat, 14 November 2014

Kotbah tentang Sorga

Saat rekoleksi para imam, Romo Robert diminta untuk membuka acara dengan perayaan ekaristi. Kebetulan Romo Robert baru 5 bulan lalu ditahbiskan, sehingga misa itu merupakan misa perdananya di hadapan kolega imamat.

Bacaan Injil waktu itu membahas tentang Kerajaan Sorga. Karena itu, dalam kotbahnya, Romo Robert berkata, “Siapa yang mau ke sorga, coba angkat tangan!”

Semua peserta rekoleksi angkat tangan, kecuali Romo Joko, yang adalah ketua yayasan. Sebagai ketua yayasan, Romo Joko menerima gaji 20 juta. Berbeda dengan rekan imam lainnya, yang hanya menerima uang saku sebesar satu juta.

Melihat hal itu, Romo Robert sedikit merasa aneh. Maka ia bertanya kepada Romo Joko, “Romo memang tak mau ke sorga?”

Romo Joko menjawab, “So pasti saya mau. Tapi bisa gak perginya bukan sekarang.”

Romo-romo lain langsung tertawa……
Pangkalpinang, 6 November 2014
by: adrian
Baca humor lain juga:

Orang Kudus 14 November: St. Nikolaus Tavelic

SANTO NIKOLAUS TAVELIC, MARTIR
Nikolaus Tavelic lahir pada tahun 1340 di Dalmatia. Ia adalah putera dari keluarga bangsawan di Kroatia. Nikolaus bergabung dengan Ordo Fransiskan dan setelah ditahbiskan menjadi imam, ia berkarya di wilayah sekitar Bosnia. Pada tahun 1384 ia mengajukan diri untuk bermisi ke Tanah Suci karena ia sangat ingin menjadi martir. Ia kemudian pergi ke Tanah Suci untuk mencari tempat suci, merawat para peziarah Kristen dan mempelajari kebudayaan Arab.

Pada tahun 1391, bersama dengan St. Deodatus dari Rodez, St. Petrus dari Narbonne dan St. Stefanus dari Cuneo, ia memutuskan berkotbah kepada orang-orang muslim di Masjid besar di Oman pada 11 November 1391. Mereka meminta orang-orang muslim untuk menerima Injil, tetapi hal itu ditolak. Mereka ditangkap dan kemudian menjadi martir setelah dipukuli dan dipenggal. NIkaolaus Tavelic, OFM, meninggal dunia pada 14 November 1391 di Yerusalem. Pada tahun 1889, ia dibeatifikasi oleh Paus Leo XIII dan pada 21 Juni 1970 ia dikanonisasi oleh Paus Paulus VI

Baca juga orang kudus hari ini:
1.      St. Duns Scotus

Renungan Hari Jumat Biasa XXXII - Thn II

Renungan Hari Jumat Biasa XXXII, Thn A/II
Bac I    2Yoh 1: 4 – 9; Injil                     Luk 17: 26 – 37;

Injil hari ini melanjutkan pengajaran Tuhan Yesus tentang kedatangan Kerajaan Allah. Kalau kemarin Tuhan Yesus mengartikan kedatangan Kerajaan Allah itu dengan kedatangan Anak Manusia, yang adalah Diri-Nya sendiri, hari ini Tuhan Yesus membahas kedatangan itu berkaitan dengan saat. Kedatangan Kerajaan Allah itu tidak diketahui dengan pasti. Tuhan Yesus memberi perbandingan dengan peristiwa Nuh dan Lot. Pada dua peristiwa itu penduduk hidup seperti biasa-biasa saja sampai tiba-tiba peristiwa itu terjadi. Satu nasehat Tuhan Yesus adalah supaya orang tidak kembali kepada hidup lama jika Kerajaan Allah datang, sebagaimana yang terjadi dengan isteri Lot.

Bacaan pertama hari ini diambil dari Surat Yohanes yang kedua. Dalam suratnya itu, Yohanes meminta umat untuk tetap setia pada perintah Tuhan Yesus, yaitu supaya saling mengasihi. Yohanes mengingatkan bahwa ada beberapa orang yang berusaha menyesatkan umat. Mereka adalah penyesat dan antikristus. Karena itu, umat diminta untuk waspada supaya tidak hilang dan disesatkan. Sikap waspada ini seperti juga nasehat Tuhan Yesus agar orang tidak seperti isteri Lot.

Kedatangan Kerajaan Allah, atau yang biasa dikenal dengan istilah Hari Kiamat, biasa menjadi tema menarik bagi kehidupan banyak orang. Sudah seringkali terdengar tentang berita kiamat datang. Tentulah kita ingat akan tahun 2012 yang diramalkan akan terjadi kiamat. Namun kiamat tak kunjung jadi juga. Sabda Tuhan hari ini mengingatkan kita bahwa kiamat itu bisa datang kapan dan di mana saja. Tidak ada yang tahu pasti. Karena itu, kita tak perlu terlalu memikirkan kapan datangnya. Yang perlu dipikirkan adalah apa yang harus dilakukan. Tuhan menghendaki supaya kita senantiasa menghidupkan ajaran Tuhan Yesus, yaitu cinta kasih. Jadi, sambil menunggu datangnya Kerajaan Allah atau kiamat itu, kita senantiasa hidup dalam kasih satu sama lain.

by: adrian