Selasa, 11 November 2014

Orang Kudus 11 November: St. Mennas

SANTO MENNAS, MARTIR
Orang kudus ini berasal dari Mesir dan dikenal sebagai penjaga unta. Kemudian ia menjadi prajurit dalam dinas militer Romawi pada masa pemerintahan Kaisar Diokletianus. Sewaktu bertugas di Phrygia, Asia Kecil, ia ditangkap karena imannya dan dibunuh pada tahun 295. Jenazahnya dimakamkan di Karm Aba Mina, yang sampai kini menjadi tempat ziarah ramai. Dahulu kala di Roma terdapat sebuah gereja yang didirikan di Via Ostia untuk menghormati dia.

sumber: Iman Katolik
Baca juga riwayat orang kudus 11 November: 
St. Martinus dari Tours

Header Blog

 


 


Renungan Hari Selasa Biasa XXXII - Thn II

Renungan Hari Selasa Biasa XXXII, Thn A/II
Bac I    Tit 2: 1 – 8, 11 – 14; Injil                   Luk 17: 7 – 10;

Dalam Injil hari ini Tuhan Yesus mengajar melalui perumpamaan relasi tuan dan hamba. Hidup tuan dilukiskan sebagai orang yang hanya tinggal memerintah, sementara hamba sebagai orang yang hanya melakukan apa yang diperintahkan tuannya. Di sini ada satu sikap hamba yang menarik, yaitu sikap rendah hati. Seorang hamba hanya melakukan pekerjaan yang dimintakan oleh tuannya. Ia tidak sombong atas pekerjaan itu. Sikap inilah yang hendak ditawarkan Tuhan Yesus kepada para pendengar-Nya.

Jika Tuhan Yesus meminta pendengar-Nya untuk bersikap rendah hati, Paulus dalam suratnya kepada Titus, yang menjadi bacaan pertama hari ini, meminta umat untuk hidup bijaksana, adil dan beribadah. Dengan sikap hidup seperti ini, Paulus mengajak umat untuk menjadi pewarta ajaran sehat. Menarik disimak di sini bahwa Paulus tidak mengartikan pewartaan ajaran sehat itu dengan kata-kata belaka, melainkan lewat tindakan nyata, seperti hidup sederhana, terhormat, bijaksana, sehat dalam iman dan kasih, dll.

Ada banyak tema ajaran Tuhan hari ini yang ditawarkan kepada kita. Bersikap rendah hati, bijaksana, adil dan kasih merupakan keutamaan Injili. Sebagai murid Kristus kita terpanggil untuk menghidupi keutamaan Injili itu dalam kehidupan kita sehari-hari. Inilah yang dikehendaki Tuhan melalui sabda-Nya. Tuhan meminta kita untuk senantiasa membangun sikap rendah hati, baik di hadapan Tuhan maupun sesama. Sikap rendah hati merupakan pintu gerbang bagi sikap adil kepada sesama.

by: adrian