Sabtu, 25 Oktober 2014

Orang Kudus 25 Oktober: St. Margaretha

Santa margaretha, martir
Margaretha dibunuh oleh suaminya pada tahun 1176 dan dimakamkan di luar tempat pemakaman orang-orang beriman. Mulanya suaminya menyangkal tuduhan itu dengan mengatakan bahwa Margaretha gatung diri. Tetapi karena pada kubur Margaretha terjadi begitu banyak mujizat, penipuan suaminya itu terbongkar. Lalu jenazah Margaretha diganli kembali dan dimakamkan di dalam gereja Roskilde, Denmark

sumber: Orang Kudus Sepanjang Tahun
Baca juga riwayat orang kudus 25 Oktober:
1.      St. Gaudensius
2.      St. Krisantus & Daria

Retret di Majodi Centre, Johor Baru

 santai bersama sambil menguji teknologi terbaru






 Situasi ruang pertemuan
 Dalam keheningan, bertemu dengan Tuhan dalam doa




Saling memberi peneguhan dan nasehat









Renungan Hari Sabtu Biasa XXIX - Thn II

Renungan Hari Sabtu Biasa XXIX, Thn A/II
Bac I    Ef 4: 7 – 16; Injil                    Luk 13: 1 – 9;

Dalam Injil hari ini Tuhan Yesus memberi pengajaran tentang pertobatan. Berawal dari laporan orang tentang tindakan Pilatus yang mencampurkan darah orang Galilea dengan darah korban persembahan. Di mata mereka peristiwa itu menunjukkan bahwa orang Galilea itu sangat berdosa sehingga menerima akibat seperti itu. Namun Tuhan Yesus mengajak mereka untuk bercermin diri. Bagi Yesus, peristiwa memalukan itu bisa saja terjadi pada mereka jika mereka tidak bertobat. Tobat merupakan sarana untuk mendapat pengampunan dari Tuhan sehingga bisa memperoleh keselamatan. Topik tentang tobat ini ditegaskan lagi dengan perumpamaan pohon ara. Pohon itu bisa terhindar dari ayunan kapak jika ia berubah dengan menghasilkan buah.

Paulus, dalam suratnya kepada jemaat di Efesus, yang menjadi bacaan pertama, mengatakan bahwa suatu saat jemaat akan menghadapi ombang-ambing pengajaran sesat. Paulus melihat bahwa jemaat bisa saja bertindak seperti orang banyak yang melaporkan tindakan Pilatus kepada Yesus. Mereka merasa diri hebat dan benar sehingga merasa tak perlu lagi mawas diri. Paulus meminta mereka untuk berpegang teguh kepada kebenaran dalam kasih.

Ketika melihat atau menyaksikan orang lain mengalami musibah, tak sedikit dari kita yang menilai bahwa musibah itu akibat kesalahan yang dilakukannya. Ketika seseorang menderita HIV/AIDS, banyak orang langsung melihat bahwa penyakit itu akibat perilakunya yang buruk. Sabda Tuhan hari ini menyadarkan kita bahwa kejadian buruk dapat saja menimpa kita, kapan dan di mana saja. Tuhan menghendaki kita untuk selalu bertobat dari kesalahan dan dosa sehingga dapat terhindar dari malapetaka. Memang tidak ada korelasi langsung antara dosa dan malapetaka, namun Tuhan meminta kita untuk menghindari perbuatan jahat agar apa yang jahat tidak menimpa kita. Di sini Tuhan mengajari kita untuk mawas diri.

by: adrian