Jumat, 13 Juli 2018

APAKAH MUHAMMAD SEORANG PEDOFIL

Banyak orang, yang tentunya bukan orang islam, mengatakan bahwa Nabi Muhammad adalah seorang pedofil. Pernyataan tersebut, bagi umat islam, tentulah merupakan suatu tuduhan dan juga penghinaan yang sangat keji, mengingat Nabi Muhammad adalah teladan tingkah laku yang sempurna (QS Al-Ahzab: 21), yang menjadi teladan bagi umat islam. Dan sudah pasti, umat islam menolak tuduhan tersebut. Malah mereka yang menyatakan hal tersebut layak mati (dasarnya ada pada QS Al-Ahzab: 60 – 61).
Akan tetapi, ada baiknya kita melihat terlebih dahulu kenapa orang mengatakan bahwa Muhammad itu seorang pedofil. Apakah ada dasarnya?
Terlebih dahulu kita melihat apa itu pedofil atau pedofilia. Dalam situs Hello Sehat, pedofilia didefinisikan sebagai gangguan seksual yang berupa nafsu seksual terhadap remaja atau anak-anak di bawah usia 14 tahun. Orang yang mengidap pedofilia dikenal dengan istilah pedofil. Seseorang dapat dikatakan pedofil bila usianya minimal 16 tahun. Sedangkan situs National Geographic melihat pedofilia sebagai kelainan psikoseksual, dimana orang dewasa atau remaja memiliki preferensi seksual terhadap anak-anak pra-remaja.
Para psikolog dan psikiater menganggap pedofilia sebagai gangguan mental, bukan preferensi seksual. Preferensi pedofil dapat bervariasi dari orang ke orang. Tidak melulu pada anak kecil saja, tapi ada juga yang tertarik pada anak dan orang dewasa sekaligus. Perilaku pedofil bervariasi. Ada yang hanya sebatas mengekspos diri di depan anak-anak, ada juga yang melakukan lebih jauh, misalnya seks oral, seks genital penuh atau lainnya.

INILAH SOSOK PENDAMPING JOKOWI DALAM PILPRES 2019


Tahun 2019 Indonesia akan menjalani pesta demokrasi. Ada dua peristiwa penting dalam pesta tersebut, yaitu Pemilihan Legislatif (Pileg) dan Pemilihan Presiden (Pilpres). Aroma pilpres sudah tercium saat ini. Jokowi, yang saat ini sebagai presiden periode 2014 – 2019, akan maju sebagai petahana, sementara lawannya belum jelas terlihat batang hidungnya.
Memang aroma persaingan sudah muncul. Beberapa bulan lalu hingga kini jagat maya dan nyata dipenuhi aksi #2019:gantipresiden. Bahkan musisi Ahmad Dhani menciptakan lagu untuk hal tersebut. Namun, ketika orang bertanya siapa yang akan menggantikannya, tak ada muncul kejelasan. Hingga saat ini, Prabowo yang digadang-gadang sebagai calon pemimpin tegas, tidak bisa bersikap tegas untuk menyatakan dirinya maju sebagai presiden dalam pilpres 2019. Bahkan sikap tegas itu pun tak muncul ketika memilih wakilnya. Sepertinya pihak lawan lagi mencari-cari celah untuk menjatuhkan Jokowi, sehingga berani maju.
Karena itu, sampai saat ini baru nama Jokowi yang muncul untuk ikut perhelatan akbar pilpres 2019. Menjadi pertanyaannya adalah siapa yang akan mendampingi Jokowi dalam pilpres 2019 sebagai wakil presiden?
Untuk menjawab pertanyaan itu, pertama-tama kita perlu memetakan pertarungan pilpres 2019. Kalau dulu peta pertarungan selalu dilihat soal daerah, sehingga pasangan presiden dan wakilnya haruslah kombinasi Jawa – Luar Jawa. Bagaimana peta pertarungan pilpres 2019 ini?
Patut diakui bahwa pilpres 2019 merupakan pertarungan antara kubu nasionalis dan islamis. Jokowi adalah sosok yang mewakili nasionalis, sementara lawannya, yang hingga kini masih sibuk dengan aksi #2019:gantipresiden, berasal dari kubu islamis radikal. Hal ini terlihat dari banyak tokoh-tokoh islam di balik aksi tersebut. Selain itu, Prabowo dan Amien Rais, tak puas dengan koalisi permanen, membentuk koalisi baru, yakni koalisi keumatan. Koalisi ini dideklarasikan bersama Imam Besar Front Pembela Islam, yang melarikan diri dari jerat hukum dan kini bermukim di Arab Saudi, Muhammad Habib Rizieq, di Arab Saudi.