Jumat, 08 Mei 2015

Akibat Internet Lelet

Suatu hari, Agus diminta untuk mencari rekan imam yang mau ikut ziarah ke tanah suci. Kebetulan ada sebuah keluarga yang ingin membawa imam-imam yang belum pernah ke tanah suci.

Ketika membuka komputernya, Agus melihat ada beberapa rekan imam sedang online. Karena itu, dia gunakan kesempatan itu untuk menanyakan kesediaan mereka yang mau ikut. Agus segera mengontak Aleks. Di keuskupan, Agus menggunakan network broadband fiber optic, sedangkan Aleks menggunakan modem dengan kapasitas 512 kbpm.

Agus     : Bro, ada keluarga di Jakarta mau ngajak ziarah ke tanah suci. Kamu mau gak? Jatah keuskupan kita cuma dua.

Tak ada reaksi apa-apa. Agus gak sabaran.

Agus     : Kamu mau aku beri ke orang lain?

Aleks     : Aku mau.

Agus     : Wah, kau baik sekali, suka mendahului orang lain. Ternyata kau baik sekali.

Tak lama kemudian muncul jawaban.

Aleks     : Tentu donk!

Akhirnya Aleks dicoret dari daftar calon. Sebulan kemudian, ketika yang terpilih berangkat, Aleks marah karena dirinya gak ikut.
Pangkalpinang, 15 Maret 2015
by: adrian
Baca juga humor lainnya:

Orang Kudus 8 Mei: St. Benediktus II

SANTO BENEDIKTUS II, PAUS
Hari kelahiran Benediktus tidak diketahui dengan pasti. Namun diketahui bahwa ia adalah warga kota Roma dan dikenal luas oleh umat sebagai seorang ahli Kitab Suci. Setelah tahbisan imamatnya, ia melayani Paus Agatho (678 – 681) dan Paus Leo II (682 – 683).
Sepeninggal Paus Leo II, Benediktus terpilih menjadi pengganti pada tahun 683. Namun penobatannya sebagai Paus, baru terlaksana pada 26 Juni 684 ketika Kaisar Konstantinus IV memberi persetujuan dan restunya. Dalam masa kepemimpinannya, Benediktus berusaha membujuk dan meyakinkan kaisar agar sedikit melunakkan sikapnya dalam memberi restu dan pengesahan bagi para calon Paus. Sedangkan restu imam-imam dan umat seluruhnya dimintai seperlunya.
Kecuali itu, Benediktus dengan keras melancarkan perlawanan terhadap ajaran sesat Monothelithisme, yang mengajarkan bahwa Kristus hanya memiliki satu kemauan dan kehendak, yakni kehendak dan kemauan Ilahi.
Ia dikenal sebagai seorang Paus yang memperhatikan kelestarian gedung-gedung gereja dan menaruh keprihatinan besar kepada kehidupan umatnya teristimewa yang miskin dan melarat. Ia memperbaiki gedung-gedung gereja yang ada di Roma dan giat melakukan karya-karya cinta kasih. Ia meninggal dunia pada 8 Mei 685 dan dikuburkan di Basilika Santo Petrus di Roma.
sumber: Iman Katolik
Baca juga riwayat orang kudus 8 Mei:

Renungan Hari Jumat Paskah V - B

Renungan Hari Jumat Paskah V, Thn B/I
Bac I  Kis 15: 22 – 31; Injil                 Yoh 15: 12 – 17;
Sabda Tuhan hari ini mau berbicara tentang perintah. Dalam bacaan pertama, “perintah” itu terlihat dalam isi surat para rasul yang merupakan hasil keputusan konsili. Perintah itu dibuat demi kebaikan umat, bukan untuk kepentingan para rasul. Jadi, diharapkan bahwa dengan surat keputusan itu, jemaat di luar Yerusalem, khususnya di Antiokia, tidak lagi merasa gelisah dan goyah imannya. Satu hal yang menarik yang dikatakan dalam surat itu adalah bahwa perintah yang tertulis bukan merupakan keputusan para rasul saja, melainkan yang pertama dan utama adalah keputusan Roh Kudus (ay. 28). Jemaat merasa senang dengan “perintah” itu karena dirasakan menghibur (ay. 31).
Dalam Injil Yesus memberikan perintah, yaitu supaya “saling mengasihi, seperti Aku telah mengasihi kamu.” (ay. 12). Tentulah perintah ini sungguh menyenangkan, bukan saja karena para murid sudah dikasihi, melainkan juga karena mereka diangap sebagai sahabat. Mereka bukan lagi hamba, karena hamba tidak tahu apa yang akan dilakukan tuannya (ay. 15). Mereka menjadi sahabat. Ada kesetaraan dalam relasi. Inilah yang membahagiakan mereka.
Perintah menjadi tema utama dalam bacaan liturgi hari ini. Baik bacaan pertama maupun Injil sama-sama menyatakan bahwa perintah itu menyenangkan dan menghibur. Dalam kehidupan seringkali kita menerima perintah dari orang lain, salah satunya dari atasan kita. Terkadang juga kita membuat dan memberi perintah kepada orang lain. Menjadi pertanyaan kita adalah apakah perintah itu menyenangkan dan menghibur? Kunci kesenangan dan penghiburan dalam perintah ada pada kasih. Karena itulah, Tuhan menghendaki supaya kita senantiasa mendahulukan kasih dalam perintah-perintah kita pada orang lain.

by: adrian