Kamis, 09 April 2020

BAHAYA TELEVISI BAGI ANAK


Di zaman modern sekarang ini, hampir tak ada rumah yang tak mempunyai televisi. Pada kehadirannya yang pertama, televisi lebih dilihat sebagai media informasi bergambar. Orang dapat melihat informasi dengan gambar yang bergerak, alias video. Namun ketika sinetron dan iklan mulai memasuki ruang televisi, maka televisi tidak lagi sebatas media informasi tetapi juga media hiburan.
Memang setiap manusia membutuhkan hiburan. Akan tetapi hiburan itu ada yang sehat ada juga yang tidak sehat. Artinya, sebuah hiburan belum tentu dapat dirasakan dan dinikmati oleh semua orang dari segala lapisan dan umur. Sama halnya dengan olahraga. Ada olahraga untuk orang dewasa, misalnya seperti tinju, balap, panjat tebing, dll, yang belum tentu cocok untuk anak-anak.
Demikian pula televisi yang telah hadir dalam ruang keluarga. Sebagai benda, televisi bersifat netral. Ia hanya menyalurkan informasi dan hiburan. Apakah informasi itu benar atau tidak, apakah hiburan itu sehat atau tidak, televisi hanya menampilkan saja. Pada konteks inilah muncul penilaian akan bahayanya televisi bagi anak-anak. Memang patut disadari bahwa yang dimaksud bahaya di sini bukan televisinya, tetapi siarannya. Ada konten siaran yang sebenarnya ditujukan untuk orang dewasa, namun karena tidak ada kontrol, dikonsumsi oleh anak-anak. Inilah bahayanya.
Bahaya televisi bagi pertumbuhan dan perkembangan anak, sudah menjadi keprihatinan blog budak-bangka ini. Tujuh tahun lalu, blog ini menampilkan 3 tulisan dengan tema televisi dan bahayanya bagi anak. Ketiga tulisan itu adalah: Matikan Televisimu Sekarang!”, “Matikan Televisimu!dan Agar Anak Sehat dengan Televisi.