Mulai bulan Juni, media di Indonesia dihebohkan dengan fenomena para habib atau habaib. Beberapa fenomena yang terlihat adalah pembelokkan sejarah, pembohongan publik, pembodohan umat hingga dirasakan terjadinya perbudakan spiritual. Tak kurang Majalah TEMPO turun mengulas fenomena ini. Dari fenomena-fenomena ini, muncullah pemberontakan di kalangan islam. Menjadi pertanyaannya, kenapa para ustad, kiai dan tokoh-tokoh islam ini hanya berani mengkritisi para habaib yang bikin resah ini? Atas nama kewarasan, hendaknya jangan cuma habib atau habaibnya saja yang dikritisi.