Senin, 15 Mei 2017

PAUS FRANSISKUS: FANATISME YANG BOLEH DIMILIKI ADALAH BERBAGI

Pada akhir bulan April 2017, Paus Fransiskus mengadakan kunjungan ke Mesir. Banyak orang menilai kunjungan ini terbilang nekad, mengingat beberapa minggu sebelumnya, beberapa gereja kristen di Mesir diserang bom bunuh diri oleh para teroris islam. Namun, seakan mengabaikan keselamatan dirinya, Paus Fransiskus tetap mengunjungi negeri itu.
Pada hari terakhir lawatannya Paus Fransiskus menyatakan bahwa satu-satunya fanatisme yang dikehendaki Tuhan adalah mencintai dan membantu orang lain secara fanatik. “Iman sejati membuat kita bermurah hati, menjadi lebih memaafkan, lebih jujur dan lebih manusia. Iman sesungguhnya menggerakkan hati kita untuk mencintai tanpa menghitung balasan,” kata Paus Fransiskus.
Bapa Paus merayakan misa di lapangan terbuka pada 29 April di Stadion Pertahanan Udara Kairo. Ia memimpin misa bersama Pemimpin Katolik Koptik Patriakh Ibrahim Isaac Sedrak dari Alexandria dan para pemimpin ritus katolik lainnya di Mesir.
“Seberapa seringkah kita melumpuhkan diri kita sendiri dengan menolak pemikiran kita sendiri tentang Tuhan, yang diciptakan dalam gambar dan rupa manusia,” ujar Paus. “Seberapa sering kita kehilangan harapan dengan menolak untuk percaya bahwa kemahakuasaan Tuhan bukan suatu kekuasaan dan kekuatan, melainkan cinta, pengampunan dan kehidupan.”