Jumat, 16 Januari 2015

Paman Paling Hebat

Di saat istirahat, tiga anak TK St. Theresia terlibat dalam debat untuk menentukan siapa yang paling hebat. Mereka berkisah tentang pamannya masing-masing.

Anto   : Om akulah yang paling hebat. Dia pastor paroki katedral. Semua orang biasanya menyapa dia, “Bapak Pastor yang terhormat.”

Feliks  : Masih kalah dengan pamanku. Dia Uskup Agung. Siapapun yang berbicara dengan dia, pasti menyebut, “Yang mulia.”

Ansel  : Akh, kalian semua gak seberapa. Kalah jauh dengan paman aku. Paman aku gede. Berat badannya bisa mencapai 350 kg. Semua orang yang melihat dia akan berkata, “Oh my God!
Nanga Taman, 11 September 2014
by: adrian
Baca juga humor lainnya:

Orang Kudus 16 Januari: St. Honoratus

SANTO HONORATUS, USKUP & PENGAKU IMAN
Sepulang dari berziarah, Honoratus memilih tinggal di pulau terpencil di Perancis Selatan. Di situ ia mendirikan Biara Lerin yang termahsyur, karena sebagian besar biarawannya adalah cendekiawan. Ia ditahbiskan menjadi imam dan diangkat menjadi Uskup Arles, walaupun ia sendiri tidak menginginkannya. Santo Hilarius sangat memujinya. Honoratus meninggal dunia pada tahun 429.

sumber: Iman Katolik
Baca juga riwayat orang kudus 16 Januari:

Renungan Hari Jumat Biasa I - Thn I

Renungan Hari Jumat Biasa I, Thn B/I
Bac I    Ibr 4: 1 – 5, 11; Injil              Mrk 2: 1 – 11;

Hari ini bacaan pertama diambil dari Surat kepada Orang Ibrani. Dalam suratnya itu penulis menasehati pembacanya supaya tidak dianggap ketinggalan masuk ke dalam perhentian-Nya. Entah apa yang dimaksud penulis dengan nasehatnya itu. Ada dua kemungkinan, pertama, orang ketinggalan mendapat informasi tentang karya keselamatan Allah dalam Yesus Kristus sehingga ia tidak dapat menikmati kebahagiaan; kedua, orang benar-benar ketinggalan sehingga tidak dapat menikmati karya keselamatan Allah dalam Yesus Kristus. Ketinggalan di sini disebabkan karena ketidaktaatan atau ketegaran hati.

Apa yang disampaikan penulis Surat kepada Orang Ibrani terlihat pada diri ahli Taurat dalam Injil hari ini. Dikisahkan pada waktu itu Tuhan Yesus sedang mengajar di sebuah rumah di Kapernaum. Orang banyak mengerumuni Dia sehingga rumah itu benar-benar penuh sesak. Tiba-tiba datang sekelompok orang mengusung orang lumpuh. Mereka tentu sudah mendengar kisah tentang Tuhan Yesus. Kepada orang lumpuh itu, Tuhan Yesus berkata, “Hai anak-Ku, dosamu sudah diampuni!” (ay. 5). Para ahli Taurat protes. Mereka ketinggalan informasi bahwa pada Yesus ada kuasa untuk itu.

Sabda Tuhan hari ini menyadarkan kita bahwa pada Yesus ada kuasa penyembuhan dan pengampunan. Kuasa ini menyebabkan kita bahagia. Hal ini sudah lama diberitakan oleh para rasul. Hendaklah kita tidak terlambat, bukan saja mendengarkannya melainkan percaya kepada-Nya. Tuhan menghendaki kita supaya senantiasa memanfaatkan kuasa Tuhan Yesus, yang menyembuhkan dan mengampuni, demi keselamatan dan kebahagiaan kita dan sesama.

by: adrian