Senin, 12 Mei 2014

Orang Kudus 12 Mei: St. Nereus, Pankrasius & Flavia Domitila

SANTO NEREUS, PANKRASIUS & SANTA FLAVIA DOMITILA, MARTIR
Nereus dan Akhileus adalah dua perwira Romawi yang dipermandikan langsung oleh Santo Petrus. Bersama dengan Domitila, seorang perempuan keluarga kaisar, mereka dibunuh dalam suatu pembakaran masal karena imannya kepada Kristus.

Pankrasius -- demikian kata sebuah kisah kuno -- adalah seorang pria remaja 14-an tahun dari Asia Kecil. Ia ditangkap ketika sedang mengikuti Misa. Di hadapan kaisar Diokletianus ia membela iman Kristen. Kaisar memaksanya menyembah dewa-dewa kafir Romawi, namun ia dengan tegas menolak bahkan menertawakan dewa-dewi kafir itu. Akibatnya, ia langsung dipenggal. Jenazahnya dimakamkan di Via Aurelia, Roma. Dalam gereja Santo Pankrasius, Roma, orang-orang yang dibaptis pada hari “Minggu Putih” meletakkan pakaian-pakaian putih dan mengulangi janji permandian mereka. Pankrasius meninggal dunia pada tahun 304

Liburan 2013: Air Terjun Grojogan Sewu

 
 
 

Renungan Hari Senin Paskah IV - A

Renungan Hari Senin Paskah IV, Thn A/II
Bac I   : Kis 11: 1 – 18; Injil          : Yoh 10: 11 – 18;

Injil hari ini melanjutkan kisah Injil kemarin tentang pengajaran Yesus berkaitan dengan domba-domba. Kalau kemarin Yesus memperkenalkan diri-Nya sebagai pintu bagi domba-domba, hari ini Yesus memperkenalkan diri-Nya sebagai Gembala bagi domba-domba. Dia-lah Gembala yang baik. Kebaikan itu terlihat dari kesediaan-Nya “memberikan nyawanya bagi domba-dombanya” (ay. 11), dan “mengenal domba-domba-Ku.” (ay. 14). Baik sebagai pintu maupun gembala, Yesus memberikan keselamatan. Sebagai gembala yang baik, Yesus ternyata tidak hanya memperhatikan keselamatan domba yang ada di kandangnya saja, melainkan juga yang ada di kandang lain (ay. 16).

Perhatian Yesus kepada domba-domba yang ada di kandang lain menjadi salah satu topik pembicaraan para murid dalam bacaan pertama. Ada dua peristiwa yang mempengaruhi mereka, yaitu ada berita “bahwa bangsa-bangsa lain juga menerima firman Allah” (ay. 1) dan peristiwa Petrus masuk dan makan bersama orang-orang yang tidak bersunat (ay. 3). Terhadap dua kejadian ini mereka merasa bingung, karena awalnya mereka berpikir bahwa karya keselamatan Yesus hanya dikhususkan untuk mereka saja. Namun setelah “Petrus menjelaskan segala sesuatu berturut turut” (ay. 4), maka mereka akhirnya bersukacita dan memuliakan Allah. “Jadi, kepada bangsa-bangsa lain juga Allah mengaruniakan pertobatan yang memimpin kepada hidup.”

Sabda Tuhan hari ini hendak menyampaikan dua hal kepada kita. Yang pertama adalah bahwa Yesus itu Juru Selamat. Sebagai Gembala dan Tuhan, Dia selalu memperhatikan kita umat-Nya. Dia tak ingin kita celaka, melainkan selamat. Hal kedua adalah keselamatan Tuhan Yesus tidak dibatasi oleh sekat-sekat suku, ras, golongan atau apapun. Keselamatan Yesus bersifat terbuka dan universal. Di sini Yesus hendak mengajak kita untuk memiliki sikap seperti Diri-Nya, terbuka bagi karya keselamatan. Kita diminta untuk tidak menutup karya keselamatan Allah hanya untuk kelompok kita saja, melainkan mesti kita sampaikan kepada siapa saja.

by: adrian