Senin, 29 Juni 2020

JANJI KOMUNI PERTAMA


Melayani penerimaan komuni pertama baru saya alami pada Hari Raya Tubuh dan Darah Kristus tahun 2020. Seminggu sebelum perayaan tersebut, saya bertanya kepada pastor paroki tentang ritus upacara komuni pertama. Beliau mengatakan bahwa resminya tidak ada liturg yang terlalu istimewa. Umumnya hanya berdasarkan kebiasaan dan kreativitas imamnya. Beliau menyebut misalnya soal perarakan masuk dan mengajak anak-anak calon penerima komuni untuk berkumpul diseputaran altar sambil bergandengan tangan saat doa Bapa Kami. Yang pastinya, saat komuni anak-anak menerima dua rupa (soal caranya pun beragam)
Minggu, 14 Juni 2020, saya misa di stasi Air Kelat. Di sini ada 5 anak calon penerima komuni pertama. Setelah berkonsultasi dengan pengurus, ternyata memang tidak ada kebiasaan perarakan dan juga kumpul di altar saat doa Bapa Kami. Dan saya memutuskan tidak menggunakan dua acara itu. Saya akhirnya memasukkan tambahan acara, yaitu janji komuni, yang ditempatkan setelah homili. Mirip dengan acara penolakan setan dalam liturgi baptis. Jadi, setelah homili, imam memanggil anak calon komuni pertama (CKP) dan mereka maju ke depan membentuk barisan ke samping. Setelah itu, baru masuk ke upacara janji komuni. Ritusnya sebagai berikut:

Kamis, 25 Juni 2020

MUHAMMAD DAN GANGGUAN KEPRIBADIAN NARSISTIK

Narsistik adalah kondisi gangguan kepribadian dimana seseorang akan menganggap dirinya sangat penting dan harus dikagumi. Seorang narsistik biasanya merasa bahwa dirinya memiliki pencapaian yang luar biasa dan lebih baik dari orang lain dan merasa bangga secara berlebihan pada dirinya, meski pencapaian yang dimiliki biasa saja. Pengidap narsistik juga biasanya mempunyai tingkat empati yang rendah kepada orang lain, dan menganggap dirinya memiliki kepentingan yang lebih tinggi dari orang lain. Pengidap gangguan kepribadian narsistik memiliki perasaan yang mudah tersinggung dan bisa dengan mudah merasakan depresi ketika mereka dikritik oleh orang lain, meskipun mereka memiliki tingkat kepercayaan diri yang tinggi.
Umumnya kepribadian narsistik muncul pada awal usia dewasa, meski pada beberapa kasus terdapat juga pada sebagian remaja yang baru mengalami pubertas. Penyebab utama gangguan kepribadian narsistik belum diketahui karena biasanya sangat kompleks. Masa kanak-kanak yang disfungsional bisa saja berkorelasi dengan gangguan kepribadian narsisitik. Faktor disfungsional tersebut terjadi karena orangtua yang memanjakan anaknya terlalu berlebihan, memiliki ekspektasi yang tinggi terhadap anak, perlakuan kejam terhadap anak, ataupun anak sering diabaikan oleh orangtua. Ada juga faktor genetik yang membentuk perilaku narsistik.
Orang narsistik umumnya menunjukkan kebiasaan anti kritik. Mereka sulit menerima kritikan, dan menganggap kritikan itu sebagai penghinaan. Menghadapi kritikan, orang dengan kepribadian narsistik akan bereaksi dengan kemarahan, penghinaan serta berbagai cara untuk meremehkan orang lain sehingga membuat dirinya terlihat lebih baik. Selain anti kritik, orang narsistik masih menunjukkan beberapa gejala. Berikut ini gejala dari gangguan kepribadian narsistik:

SOMBONG + SERAKAH = SINGLE FIGTHER

Ketika membangun rumah tangga, suami dan isteri memiliki cita-cita mewujudkan kesejahteraan hidup rumah tangga, baik bagi mereka dan juga anak-anak hasil buah cinta mereka. Mewujudkan cita-cita ini merupakan tugas dan tanggung jawab semua anggota keluarga, disesuaikan dengan kapasitas masing-masing.

Ada sebuah keluarga terdiri dari suami, isteri dan lima orang ada. Mengikuti tradisi yang ada, suami adalah kepala keluarga. Dia bertanggung jawab atas kehidupan rumah tangganya. Karena ingin mewujudkan tanggung jawab itu, sekaligus ingin menunjukkan bahwa dia benar-benar suami (kepala keluarga yang bertanggung jawab), ia ambil semua peran yang ada.

Isteri hanya bertugas melahirkan dan menyusui anak (maklum, tugas yang satu ini tidak bisa diambil alihnya). Sedangkan anak-anak hanya makan dan belajar saja (ini juga tidak dibutuhkannya). Sementara sang suami ini, karena mau menunjukkan rasa tanggung jawabnya, mengambil alih tugas yang ada. Dia yang memasak, mencuci pakaian, mencuci piring dan membersihkan rumah serta halaman. Dia kerja mencari uang. Dia yang mengurus, mendidik dan membesarkan anak-anak. Dia yang mengantar anak ke sekolah, membayar uang sekolah anak di sekolah, mengikuti pertemuan anak di sekolah. Dia juga yang membayar rekening listrik, telepon, air, dll. Dia-lah yang mengurus semuanya. Isteri hanya melahirkan dan menyusui, dan anak-anak hanya makan dan belajar.

Suatu hari, ia bangun agak kesiangan. Setelah masak nasi dan menyiapkan sarapan bagi isteri dan anak-anak, ia mandi dan mempersiapkan diri untuk pergi ke kantor. Pakaian kotor, yang biasanya dicuci setelah masak nasi tadi, ditunda. “Mungkin, siang saya pulang sebentar untuk cuci pakaian.” Karena waktu juga sudah mepet, piring kotor pun tak sempat dicuci. Dia berpesan kepada isterinya bahwa nanti siang dia pulang sebentar sekalian cuci piring dan pakaian. Dengan mobil ia pertama-tama mengantar anak-anak ke sekolah.

Rabu, 24 Juni 2020

MEMBUAT SEJARAH HIDUP BAGI SESAMA

Mati bukanlah akhir, melainkan awal kehidupan. Sedangkan hidup adalah pangkal kematian. Hidup dan mati merupakan peristiwa dalam hidup manusia yang sudah pasti. Setiap manusia hidup pasti akan mati. Hidup dan mati datang silih berganti, tidak ada yang kekal abadi. Itulah hukum alam yang hakiki. Oleh sebab itu, jangan takut mati tapi jangan pula mencari mati.
Selama hidup, lebih baik bersegeralah perbanyak kebaikan, syukuri diri dalam keadaan apapun, dan tahu diri di manapun. Bebas, lepas, tidak terikat dan melekat, cerah ceria, berpikir optimis dan positif setiap saat, insyaallah hidup senang, mati tenang.

Ada sebuah kisah nyata. Pagi itu seorang pria menjalani rutinitasnya seperti biasa. Pagi itu ia dengan sebuah koran harian. Sebagai seorang yang memiliki relasi luas dan sibuk, ia selalu menyempatkan diri untuk membaca kolom pengumuman termasuk juga kolom berita kematian.

Tiba-tiba matanya membaca sebuah berita, berita yang sangat mengejutkan dan membuat bulu kuduknya merinding. Ia sedang membaca berita kematiannya sendiri. Dibacanya sekali lagi dan lagi.

Pria ini terhenyak, ia lalu bertanya kepada dirinya sendiri, apakah ia masih hidup? Apakah saat ini ia ada di dunia atau di alam baka? Sesaat kemudian ia menyadari bahwa ada sebuah kesalahan dalam berita ini. Mungkin karena memiliki nama yang sama. Pastilah redaksi koran ini telah melakukan kesalahan. Demikian ia menduga.

Senin, 22 Juni 2020

TIPS UNTUK MENDAPATKAN ANAK LAKI-LAKI


Siapapun tentu mendambakan anak dalam menjalani kehidupan berumah tangga. Anak bisa dianggap segalanya dalam keluarga, karena anak merupakan anugerah yang dititipkan Allah kepada kita. Ini berarti anak dapat membawa banyak hal, baik yang bersifat berkah maupun cobaan. Namun kebaikanlah yang mesti diharapkan.
Kehadiran anak dalam rumah tangga dapat membawa dampak positip bagi keluarga tersebut. Kehadiran anak dapat menjadi media untuk mempercepat proses mencairnya konflik di antara suami dan isteri. Anak juga sering dilihat sebagai pembawa rezeki. Di samping itu pula, anak merupakan kebanggaan keluarga.
Sebagai kebanggaan keluarga ini, kebanyakan keluarga mengkhususkan kebanggakan itu pada anak yang berjenis kelamin laki-laki. Ada banyak suku di Indonesia yang terlalu menekankan kelahiran anak laki-laki dalam rumah tangganya. Ketiadaan anak laki-laki sering dianggap sebagai kegagalan atau malah aib. Karena itu, sering para suami memaksakan kehendaknya untuk mendapatkan anak laki-laki sekalipun dalam keluarganya sudah ada banyak anak perempuan. Makanya tak jarang dalam sebuah keluarga ada begitu banyak anak perempuan dan sedikit anak laki-laki.
Di sini terlihat jelas kalau para suami hanya menyalurkan kehendaknya untuk mendapatkan anak laki-laki tanpa adanya persiapan. Ada kesan bahwa para suami hanya bertugas menyatukan sel sperma dan sel telur isterinya. Soal jadi laki-laki atau perempuan, itu urusan kemudian. Karena itu, ketika akhirnya yang lahir adalah perempuan, maka diadakan lagi penyatuan sel telur suami dan isteri ini sampai akhirnya dapat anak laki-laki.

Minggu, 21 Juni 2020

BAHAS TUNTAS PATAH HATI

Patah hati merupakan perasaan seseorang ketika mengalami peristiwa putus cinta. Ketika relasi sudah berjalan lama dan baik, namun tiba-tiba salah satu pihak menyatakan putus, maka pihak yang menerima pernyataan itu akan mengalami patah hati. Bagaimana rasa dan gambarannya memang sangat sulit diungkapkan.
Blog budak-bangka 8 tahun lalu, persisnya pada 21 Juni 2012, menurunkan tulisan-tulisan dengan tema patah hati. Setidaknya ada 5 tulisan, dimulai dari pendapat ahli tentang patah hati, bagaimana kaum Adam menghadapi dan menyikapi patah hati, bagaimana cara mengatasi dan dan menikmati pata hati hingga aktivitas yang dapat membantu orang sembuh dari derita pata hati.
Untuk membaca tulisan tersebut langsung saja klik di sini. Tulisan ini sangat berguna, tidak hanya bagi kaum remaja yang biasanya banyak mengalami patah hati, tetapi juga bagi orangtua yang memiliki anak remaja.

Jumat, 19 Juni 2020

BUKU-BUKU ISLAM YANG TAK MUNGKIN BEREDAR DI PASAR INDONESIA

Umat islam umumnya dapat dilihat sebagai orang yang kaku. Mereka selalu melihat positif ke dalam tapi negatif ke luar. Kehidupan dilihat seperti hitam dan putih, dan merekalah yang putih. Kalau tidak sejalan dengan mereka, maka itu bisa dipastikan hitam alias buruk, dan harus dimusnahkan. Mungkin hal ini didasarkan pada pendapat bahwa dunia ini hanya dibedakan islam dan kafir, dimana kekafiran harus dimusnahkan sampai ke akar-akarnya (bdk. QS al-Anfal: 7) sehingga hanya tinggal islam saja (bdk. Ali Imran: 17).
Sering islam moderat menyangkal kalau Allah SWT hanya menghendaki islam saja. Biasanya mereka mendasarkan argumennya pada surah an-Nahl: 93, yang sayangnya hanya dikutip sebagian saja, alias tidak utuh. Mereka mengatakan, “Jika Allah menghendaki niscaya Dia menjadikan kamu satu umat (saja).” Dengan dasar ini umat islam menyatakan bahwa mereka mengakui adanya perbedaan, dan terhadap perbedaan itu islam selalu mengedepankan toleransi.
Argumentasi di atas sangatlah lemah. Setidaknya ada 2 alasan. Pertama, kalimat di atas tidak utuh dikutip. Kalimat tersebut belum diakhiri dengan titik, tetapi masih koma. Artinya, masih ada kelanjutannya. Kalimat utuhnya, sebagai wahyu Allah SWT, adalah sebagai berikut: “Jika Allah menghendaki niscaya Dia menjadikan kamu satu umat (saja), tetapi Dia menyesatkan siapa yang Dia kehendaki dan memberi petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki.” Dalam kalimat utuh ini terlihat jelas bahwa Allah memang menghendaki perbedaan, akan tetapi Allah juga yang menentukan mana yang disesatkan dan mana yang diselamatkan. Hal ini kemudian ditafsirkan bahwa yang disesatkan adalah golongan kafir, dan yang diberi petunjuk adalah umat islam. Karena itulah, sejalan dengan surah al-Anfal, orang kafir akan dimusnahkan sampai ke akar-akarnya, dan tempat mereka adalah neraka (bdk. QS al-Baqarah: 24 dan QS al-Maidah: 10).
Alasan kedua adalah prinsip pembatalan yang berlaku. Beberapa ahli Al-Qur’an mengatakan bahwa ada prinsip pembatalan wahyu Allah jika terjadi perbedaan atau pertentangan. Ayat yang turun kemudian membatalkan ayat terdahulu. Berdasarkan prinsip ini, kita dapat menilai nasib surah an-Nahl di atas, yang biasa dijadikan dasar argumentasi islam moderat. Sebagaimana diketahui, Al-Qur’an dapat dibagi ke dalam 2 bagian, yaitu surah Makkiyah dan surah Madaniah. Yang pertama adalah wahyu yang turun lebih dahulu. Surah an-Nahl masuk ke dalam kelompok surah Makkiyah.

Kamis, 18 Juni 2020

SAATNYA MENYIMPAN AIR, BUKAN MEMBUANGNYA


Dewasa kini jamak ditemui fenomena kekeringan di saat musim kemarau dan kebanjiran di saat musin hujan. Kekeringan disebabkan kurangnya persediaan air di tanah. Sedangkan banjir disebabkan saluran air (got, kanal hingga sungai) tak mampu menampung debet air yang melimpah. Selain banjir, fenomena yang sering terjadi adalah becek, yang disebabkan karena air yang tergenang. Air tergenang bisa saja karena faktor kemampuan serap yang rendah.
Kurangnya persediaan air di tanah terjadi karena selama ini air yang turun dari atas langsung di arahkan ke got, yang akhirnya bermuara ke laut. Dengan kata lain, air hujan yang turun dibuang ke laut. Air yang masuk ke tanah sangat terbatas. Hal inilah yang membuat persediaan air di tanah sedikit. Karena itu, sudah saatnya mengubah kebiasaan untuk menyimpan air, bukan membuangnya. Tempat penyimpan yang baik adalah tanah itu sendiri. Ada dua cara penyimpanan air di tanah, yaitu sumur resapan dan biopori.
Sumur Resapan dan Biopori
Sumur Resapan (infiltration Well) adalah sumur atau lubang pada permukaan tanah yang dibuat untuk menampung air hujan/aliran permukaan agar dapat meresap ke alam tanah. Biopori  merupakan lubang vertikal ke dalam tanah yang berfungsi meningkatkan laju peresapan air hujan. Pembuatan lubang resapan biopori ke dalam tanah secara langsung akan memperluas bidang permukaan peresapan air, seluas permukaan dinding lubang.
Biopori atau sumur resapan merupakan teknik baru dalam memperbaiki lingkungan yang ada di sekitar kita. Membuat  biopori atau sumur resapan memang tidak serta merta mengatasi masalah krisis air tanah. Tetapi paling tidak, pembuatannya dapat lebih cepat mengalirkan air permukaan ke dalam tanah. Jadi, selain menambah pasokan air di dalam tanah, sumur ini juga bisa mengurangi banjir.

Senin, 15 Juni 2020

HUKUMAN MATI TAK BUAT ORANG JERA

Masalah hukuman mati sering mengundang pro kontra yang ramai dibicarakan di media-media dan forum-forum diskusi. Indonesia termasuk salah satu negara yang masih menerapkan hukuman mati. Hukuman mati dalam undang-undang hanya dikenakan kepada terpidana kasus narkoba dan kasus kejahatan kemanusiaan, seperti teroris.
Mereka yang menentang hukuman mati mendasarkan alasannya pada aspek hak asasi manusia (HAM), sementara mereka yang mendukung diterapkannya hukuman mati didasarkan pada asalan efek jera. Mereka yang mendukung melihat bahwa dengan efek jera yang ditimbulkan oleh hukuman mati dapat mengurangi tingkat kejahatan, atau malah menghilangkannya.
Akan tetapi, haruskah pelakunya dihukum mati? Apakah efek jera hanya dengan cara hukuman mati?
Logika Sesat
Seorang mantan hakim yang pernah menjatuhkan hukuman mati mengungkapkan alasan sederhananya bahwa rakyat mendukung. Ia mengambil contoh, ketika terhadap kejahatan berat dijatuhi hukuman bebas, maka rakyat akan marah; namun ketika dijatuhi hukuman mati maka rakyat diam saja. Diamnya rakyat dinilai sebagai bentuk persetujuan pada putusan tersebut. Dapat juga dikatakan diamnya rakyat karena senang, sehingga menjatuhkan hukuman mati berarti menyenangkan rakyat.
Dalam pernyataan tersebut terdapat suatu kesesatan berpikir. Pertama, mantan hakim ini mengambil contoh hitam putih sehingga tidak memberi peluang pada warna lain. Ia hanya memberi putusan antara bebas dan hukuman mati, tanpa memberi kesempatan pada pilihan lain. Sehingga kalau tidak A, maka Z. Padahal antara A dan Z masih ada banyak pilihan. Antara putusan bebas dan hukuman mati, masih ada banyak hukuman lain, mulai dari ringan, agak ringan, agak berat, berat, sangat berat sampai pada hukuman seumur hidup.

Minggu, 14 Juni 2020

SIKAP GEREJA KATOLIK TERHADAP KEHIDUPAN BERAGAMA

Gereja katolik memiliki keyakinan bahwa semua bangsa merupakan satu masyarakat yang mempunyai satu asal dan satu tujuan akhir. Dalam satu masyarakat ini terdapat begitu banyak aneka perbedaan dalam ras, suku, bangsa, budaya dan juga agama. Terkait agama, Gereja katolik yakin bahwa sudah sejak jaman dahulu di antara pelbagai bangsa terdapat suatu kesadaran tentang daya-kekuatan gaib yang menuntut pengakuan umat manusia terhadap Kuasa Ilahi yang tertinggi, yang dalam bahasa agama dikenal dengan istilah Allah.
Dalam keaneka-ragaman agama di dunia ini, bagaimana sikap Gereja Katolik? Dan bagaimana pula Gereja katolik menyikapinya dalam terang permintaan Yesus, “Pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku, dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah kuperintahkan kepadamu” (Mat 28: 19 – 20)? Akankah permintaan Yesus ini menimbulkan gesekan dengan agama-agama lain?
Pada 11 Oktober 1962 hingga 8 Desember 1965 Gereja katolik mengadakan konsili, yang kemudian dikenal dengan Konsili Vatikan II. Konsili ini dihadiri sekitar 2540 uskup sedunia, 29 pengamat dari 17 Gereja lain, dan para undangan yang bukan katolik. Setidak-tidaknya ada 16 dokumen yang dihasilkan dalam sidang konsili itu. Ada 2 dokumen penting terkait sikap Gereja katolik terhadap kehidupan beragama. Dua dokumen tersebut adalah Nostra Aetate (NA) dan Dignitatis Humanae (DH). Dokumen Nostra Aetate membahas lebih pada sikap Gereja katolik terhadap agama-agama lain, sedangkan Dignitatis Humanae berbicara tentang kebebasan beragama.

Jumat, 12 Juni 2020

INILAH PANDANGAN ISLAM TENTANG ISTERI

Menikah dan hidup berkeluarga merupakan kerinduan setiap manusia. Agama menghendaki agar pria dan wanita saling mencintai dan hidup bersama dalam satu rumah tangga menjadi suami dan isteri. Tentulah harapan setiap orang yang mau menikah adalah kebahagiaan bersama, suami dan isteri. Kebahagiaan itu tidak harus ditentukan dari banyaknya harga kekayaan atau suksesnya karier pekerjaan.
Dalam banyak budaya, sering terlihat bahwa isteri masih menduduki kelas dua dalam keluarga. Tidak ada kesetaraan antara suami dan isteri. Hal-hal ini kerap berujung pada kekerasan dalam rumah tangga. Bagaimana sebenarnya pandangan islam tentang isteri?
Ada 2 sumber utama ajaran islam. Yang pertama adalah Al-Qur’an. Al-Qur’an diyakini umat islam langsung berasal dari Allah SWT. Kata-kata yang tertulis dalam kitab itu adalah kata-kata Allah sendiri. Keyakinan ini didasarkan pada pernyataan Allah SWT, yang dapat dibaca dalam QS As-Sajdah: 2, dan QS Az-Zumar: 1 – 2, 41. Perlu diketahui bahwa Allah SWT sudah berfirman bahwa Al-Qur’an adalah kitab yang mudah dan jelas (QS Al-Qamar: 17). Artinya, apa yang tertulis, itulah maknanya; tidak perlu tafsiran lagi. Sepertinya hal ini memang disengaja Allah SWT agar dikemudian hari tidak ada perbedaan pendapat di kalangan umat islam. Karena Allah SWT pernah berfirman, “Jika kamu berbeda pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah kepada Allah dan Rasul” (QS An-Nisa: 59). Allah SWT sadar bahwa suatu saat sang Rasul, yakni Muhammad, akan meninggal. Jika Muhammad mati, bagaimana menyelesaikan perbedaan pendapat? Karena itulah, Al-Qur’an dibuat mudah dan jelas sehingga siapa pun dapat memahaminya.
Sumber yang kedua adalah hadis. Umumnya orang memandang hadis sebagai kumpulan perkataan, sikap dan perbuatan Nabi Muhammad SAW sebagai sebuah ajaran. Jadi, perkataan-perkataan nabi semasa hidupnya, perbuatan dan juga sikapnya menjadi pengajaran bagi umat islam. Karena Al-Qur’an sudah menyebut Muhammad sebagai teladan tingkah laku yang sempurna (QS Al-Ahzab: 21; QS Al-Qalam: 4), maka umat islam wajib mengikuti setiap perkataan, sikap dan perbuatannya. Dalam QS An-Nisa: 80 Allah berfirman, “Barangsiapa yang mentaati Rasul itu, sesungguhnya ia telah mentaati Allah.” Dan dalam ayat 59 dari surah An-Nisa ada perintah Allah kepada umat beriman untuk mentaati Muhammad SAW.

DENDAM DAN PSIKOLOGI MEMAAFKAN


“Pak Felix, tolong bantu saya menghadapi anak bungsu saya,” kata ibu Vinta (55 tahun) di telepon. Ibu yang bekerja sebagai manajer di sebuah perusahaan di jalan protokol Jenderal Sudirman ini bercerita panjang lebar tentang Fanta (16 tahun).
Tinggal di Amerika
Anak bungsu dari tiga bersaudara (semuanya perempuan) itu baru saja pulang dari Amerika Serikat. Tinggal di sana selama setahun bersama kakak sulung (30 tahun), Fanta tidak betah. Sehari-hari ia bertengkar dengan kakak dan suaminya yang orang Amerika.
Kendati sangat suka tinggal di Amerika, Fanta terpaksa kembali ke Jakarta dan tinggal berdua ibunya. Ayahnya sendiri tinggal dan bekerja di Amerika Serikat. Kakaknya yang kedua (25 tahun) tinggal dan bekerja di luar Jawa. 
Kelakuan Fanta semakin menjadi-jadi. Tiada kata dari ibunya tanpa bantahan Fanta. Di sekolah pun ia sering didamprat guru-guru karena -- menurut mereka -- Fanta tidak dapat diatur. Ibu Vinta kehabisan akal.
"Saya ingin ia berkonsultasi, tapi jangan sampai dia tahu bahwa bapak itu psikolog," pinta ibu Vinta. "Kebetulan dia pernah bertanya kepada saya, 'Kenapa sih kita harus beragama?'" kata ibu Vinta seakan mendapatkan jalan keluar. Berbekal pertanyaan kritis itu, ibu Vinta mengajak anaknya untuk berkonsultasi dengan ahlinya.
Kelainan Emosi

Kamis, 11 Juni 2020

TULISAN SEPUTAR INJIL BARNABAS


Delapan tahun lalu, persisnya 11 Juni 2012, berkaitan dengan peringatan Santo Barnabas, blog budak-bangka banyak menurunkan tulisan dengan tema injil Barnabas. Setidaknya ada 4 tulisan. Dua tulisan diambil dari koran REPUBLIKA yang membahas penemuan naskah kuno yang kemudian dikenal dengan injil Barnabas. Sebagaimana yang sudah diketahui, REPUBLIKA merupakan salah satu media propaganda islam. Karena itu, berita yang bisa mengangkat islam dan menjatuhkan pihak lain, menjadi sajian utama media ini.
Terkait dengan penemuan injil Barnabas itu, koran ini begitu gencar memberitakannya. Setidaknya ada dua kali koran ini menyajikan tema injil Barnabas. Pada 1 Maret 2012 media ini menurunkan tulisan dengan judul: “Inilah Isi Injil Barnabas tentang Kerasulan Muhammad SAW”. Tentulah tulisan ini hendak mengangkat citra islam. Sudah sejak lama islam membutuhkan pengakuan atas kerasulan Muhammad. Dulu mereka mengatakan ada tertulis dalam Taurat dan Injil, namun setelah diselidiki ternyata tak ada. Kebetulan ada penemuan injil Barnabas dan di dalamnya ada informasi tentang kerasulan Muhammad. Tentulah berita ini menjadi kebanggaan islam sehingga patut diwartakan, tanpa perlu pikir panjang lagi. Sebuah ciri islami, lebih mengutamakan emosi ketimbang rasio. Tulisan kedua hadir pada 10 Juni 2012 dengan judul: “Fenomena Penemuan Injil Barnabas di Turki”.
Injil Barnabas benar-benar menjadi magnet bagi umat islam. Warta tentang kerasulan atau kenabian Muhammad menjadi daya tarik. Akhirnya umat islam menemukan sumber lain di luar Al-Qur’an yang mengakui kenabian dan perutusan Muhammad. Sekalipun Al-Qur’an menyatakan bahwa kenabian Muhammad sudah diwartakan dalam Taurat dan Injil, namun hal tersebut tidak terbukti. Karena itulah, Al-Qur’an menyatakan bahwa Taurat dan Injil sekarang sudah palsu; dan umat islam percaya saja.
Untuk mengimbangi dua tulisan yang bersumber dari REPUBLIKA itu, budak-bangka menyajikan juga 2 tulisan penyeimbang. Tulisan pertama berjudul: “Seluk Beluk Buku yang Disebut Injil Barnabas”, dan yang kedua berjudul: “Apakah Injil Barnabas Sahih Atau Palsu”. Dapat dikatakan dua tulisan ini lebih bersifat rasional daripada emosional. Karena itu, membaca tulisan ini tidak dengan emosi tapi dengan daya nalar atau akal sehat. Dari pembacaan tulisan ini kita dapat menilai masalah berita yang ditampilkan REPUBLIKA. Memang budak-bangka tidak memberikan penilaiannya, tapi membiarkan penilaian tersebut kepada pembaca.
Tulisan-tulisan seputar injil Barnabas ini tidak hanya ditujukan kepada umat kristiani (katolik dan protestan) saja, tetapi juga umat islam. Malah umat islam sangat dianjurkan untuk membacanya karena dengan demikian bisa mengetahui tentang injil Barnabas ini secara luas. Jadi, jangan hanya tahu secuil lantas menganggap benar dan tahu segalanya.

Selasa, 09 Juni 2020

MEMAHAMI KASIH DALAM MADAH KASIH PAULUS

Kekristenan selalu diidentikkan dengan agama kasih. Hal ini dilantarankan Yesus Kristus, yang menjadi ikon agama kristen (katolik, protestan dan ortodoks), memberikan perintah baru, yaitu kasih. Ada dua dimensi dari kasih, yaitu kasih kepada Allah dan kasih kepada sesama. Kedua dimensi ini ibarat 2 sisi uang logam, tak terpisahkan. Dalam perintah kasih ini tercakup semua hukum Taurat dan hukum para nabi (bdk. Mat 22: 40).
Yesus sendiri merupakan ungkapan dan perwujudan kasih Allah. “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal” (Yoh 3: 16). Semasa hidup-Nya, Yesus senantiasa memancarkan kasih, baik lewat sikap, perkataan maupun perbuatan. Wujud kasih Yesus yang terbesar adalah korban-Nya di kayu salib. “Tidak ada kasih yang lebih besar dari pada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya” (Yoh 15: 13). Karena itu, bisa dikatakan Yesus adalah wajah kasih Allah. Yang melihat Yesus, pastilah melihat Allah. “Barangsiapa telah melihat Aku, ia telah melihat Bapa” (Yoh 14: 9).
Rasul Paulus adalah Rasul Kristus. Hidup dan karyanya mencerminkan apa yang telah diajarkan dan diperintahkan oleh Yesus Kristus. Paulus dengan sangat indah menjabarkan hukum kasih ke dalam madah kasih (1Kor 13: 4 – 7). Madah kasih Paulus ini merupakan ungkapan kasih yang selalu ada dalam kehidupan kita sehari-hari. Inilah madah kasih Paulus:

Senin, 08 Juni 2020

MENGENAL GANGGUAN KEPRIBADIAN SKIZOTIPAL

Seseorang yang nyentrik dan percaya pada hal-hal berbau takhayul bisa jadi mengalami gangguan skizotipal. Ini adalah salah satu jenis gangguan kepribadian eksentrik. Orang yang memiliki gangguan ini akan menunjukkan pola dan perilaku yang mungkin tampak aneh atau ganjil bagi orang lain.

Gangguan skizotipal mempengaruhi perilaku, pola bicara, pikiran dan persepsi seseorang yang mengalaminya. Bukan hanya nyentrik dan percaya pada takhayul, orang dengan gangguan skizotipal juga tidak mampu membangun kedekatan dengan orang lain dan cenderung suka meracau. Tanda-tanda gangguan skizotipal yang mungkin terjadi, di antaranya:
Ø  Berpakaian, berbicara atau bertindak dengan cara yang aneh
Ø  Pencuriga dan paranoid
Ø  Tak nyaman dan cemas berada dalam situasi sosial karena merasa tak percaya dengan orang lain
Ø  Mempunyai beberapa teman, namun menjadi sangat tidak nyaman dengan keakraban
Ø  Salah menafsirkan kenyataan atau mempunyai persepsi yang menyimpang

Minggu, 07 Juni 2020

BEBERAPA KIAT MENGELOLA KARYA PASTORAL


Setiap manusia tentu memiliki masalah. Tak terkecuali juga dalam dunia pastoral. Akan tetapi masalah dalam dunia pastoral bukan untuk dihindari atau membiarkan waktu yang menyelesaikannya. Masalah dapat memacu kita untuk berpikir keras mencari jalan keluar. Untuk mencari jalan keluar atas masalah, kita jangan selalu puas dengan satu cara saja. Prinsip “Ada banyak jalan menuju Roma” dapat diterapkan di sini. Dengan prinsip ini maka kita akan dipancing untuk terus berkreasi dan berinovasi. Tanpa inovasi terus menerus, pastoral kita akan stagnan dan mati.
Oleh karena itu, pemimpin pastoral sebuah paroki harus memperhatikan prinsip ini agar hidup menggereja umatnya tetap hidup. Pastor paroki sebagai pemimpin, ibarat sebuah perusahaan, menjadi tulang punggung maju dan berkembangnya paroki, karena dari dirinya lahir kebijaksanaan untuk karya pastoral. Untuk itu ada beberapa hal yang harus diperhatikan pastor paroki.
Sikap Rendah Hati dan Mendengar
Penelitian membuktikan bahwa pemimpin yang efektif dan inovatif justru pemimpin yang mengumpulkan orang-orang yang kritis dan siap memberi umpan balik dan masukan terhadap praktek-praktek perusahaan, lembaga atau negara. Seorang pemimpin tidak perlu mengeluarkan “power”nya untuk menggerakkan inovasi. Sebaliknya, sikap rendah hati penting dimiliki untuk menumbuhkan spirit inovasi. Secara logis kita bisa membayangkan bahwa di bawah tekanan, ide-ide cemerlang tidak bakal muncul. Suasana kritik mengkritik yang positif, serta tantang menantang ide perlu digiatkan. Kita bahkan perlu mengembangkannya spirit “jawaban belum tentu ada di pihak kita” sehingga muncul semangat mencari tahu dan mendengarkan orang lain.
Oleh karena itu, seorang pastor paroki harus membangun sikap rendah hati untuk mau mendengarkan suara-suara lain, baik dari rekan kerjanya maupun dari DPP serta umat. Jangan karena sebagai Kepala Paroki, kita langsung memegang kuasa sehingga tidak perlu meminta dan mendengarkan pendapat atau gagasan orang lain. Jangan pula takut dengan kritik sejauh kritik itu berguna bagi perkembangan karya pastoral. Pastor paroki hendaknya memiliki sikap “keputusan saya belum tentu yang terbaik” sehingga ada semangat untuk mencari tahu yang lebih baik dengan mendengarkan rekan kerja, DPP atau umat.

SEBUAH REFLEKSI ATAS PERJALANAN KAUL KEMISKINAN


Kaul kemiskinan merupakan satu dari tiga kaul yang diucapkan oleh mereka yang ditahbiskan menjadi imam serta mereka yang mengikatkan dirinya pada suatu Lembaga Hidup Bakti. Istilah kaul lebih sering digunakan untuk biarawan dan biarawati, yang masuk dalam Lembaga Hidup Bakti, sedangkan istilah janji dipakai untuk imam non Lembaga Hidup Bakti atau imam diosesan. Dalam tulisan permenungan ini istilah yang dipakai cuma “kaul” saja, namun bukan lantas berarti tulisan ini hanya ditujukan pada anggota Hidup Bakti. Dengan penyebutan atau penulisan kata “kaul” berarti termaksud juga istilah “janji”.
Di atas sudah dikatakan bahwa kaul kemiskinan ini merupakan salah satu dari tiga kaul. Ketiga kaul itu adalah kemiskinan, kemurnian (selibat) dan ketaatan. Ketiga kaul ini termasuk tiga nasehat Injil, dengan catatan dilakukan demi kerajaan Allah. Tiga nasehat Injil ini didasarkan pada sabda dan teladan Tuhan dan dianjurkan oleh para Rasul, para Bapa-bapa Gereja. Maka nasehat-nasehat itu merupakan kurnia ilahi, yang oleh Gereja diterima dari Tuhan dan selalu dipelihara dengan bantuan rahmat-Nya demi tercapainya cinta kasih sempurna. (Lumen Gentium no 43, Perfectae Caritatis no 1).
Memang dewasa ini tiga nasehat Injil ini identik dengan kaum religius dan para imam (klerikus). Namun bukan berarti bahwa ketiga nasehat Injil ini hanya khusus untuk mereka. Umat beriman kristiani juga wajib menghayatinya (bdk. LG, no 44). Malah bisa dikatakan bahwa penghayatan nasehat-nasehat Injil sebagai wujud mengikuti Kristus muncul pertama kali dalam diri kaum awam (bdk. PC no 1). Namun, baik awam maupun bukan, Lumen Gentium menasehati agar “setiap orang yang dipanggil untuk mengikrarkan nasehat-nasehat Injil sungguh-sungguh berusaha, supaya ia bertahan dan semakin maju dalam panggilan yang diterimanya dari Allah, demi makin suburnya kesucian Gereja, supaya makin dimuliakanlah Tritunggal yang satu tak terbagi, yang dalam Kristus dan dengan perantaraan Kristus menjadi sumber dan asal segala kesucian.” (no. 47).

Jumat, 05 Juni 2020

AL-QUR’AN, KEBENARAN YANG MEMBINGUNGKAN

Al-Qur’an adalah kitab suci yang berisi kata-kata Allah SWT. Umat islam biasa menyebut Kalam Allah. Kata-kata atau wahyu Allah ini diberikan kepada nabi Muhammad SAW secara langsung. Dalam surah Az-Zumar, Allah berfirman, “Kitab (Al-Qur’an) ini diturunkan oleh Allah Yang Mahamulia, Mahabijaksana.” (ayat 1). Selanjutnya dalam ayat 2 dikatakan, “Sesungguhnya Kami menurunkan Kitab (Al-Qur’an) kepadamu (Muhammad) dengan (membawa) kebenaran.” Ayat 2 ini setidaknya menegaskan 3 hal, yaitu sumber, alamat tujuan (kepada siapa ditujukan) dan isi. Kitab itu (Al-Qur’an) bersumber dari Allah SWT, ditujukan kepada Muhammad, dan isinya adalah kebenaran.
Sumber dan isi dari kitab itu (Al-Qur’an) memang tak bisa dipisahkan. Kebenaran selalu berkaitan sangat erat dengan Allah, karena kebenaran itu bersumber dari Allah. Hanya Allah saja yang memegang kebenaran sejati. Karena itu, Allah mempunyai sifat mahabenar. Karena Allah itu mahabenar, maka Al-Qur’an yang berasal dari-Nya pun merupakan kebenaran yang meyakinkan (QS Al-Haqqah: 51).
Akan tetapi, berhadapan dengan beberapa fakta yang ada saat ini, kebenaran Al-Qur’an menjadi sangat membingungkan. Berikut ini kita ambil beberapa kebenaran Al-Qur’an yang berhadapan dengan fakta.

Kamis, 04 Juni 2020

SUKSES BERAWAL DARI KEGAGALAN


Kita tentu sudah kenal dengan Oprah Winfrey yang terkenal dengan acara televisinya Oprah Show. Oprah pernah berkata, "Berpikirlah seperti ratu. Ratu tidak takut gagal. Kegagalan adalah batu loncatan lain untuk keberhasilan." Apa yang disampaikan oleh Winfrey itu tak jauh beda dengan nasehat pepatah lama: “Kegagalan adalah sukses yang tertunda”.
Sering dikatakan bahwa ungkapan-ungkapan seperti itu hanyalah pemanis hidup di saat derita melanda. Bukan tidak mungkin tujuannya adalah untuk menghibur dan memotivasi orang yang mengalami kegagalan supaya tidak larut dalam kegagalannya. Dengan kata lain, ungkapan tersebut hendak mengajak orang yang jatuh untuk bangkit kembali.
Salah satu kunci keberhasilan mengelola kegagalan adalah pikiran positif yang menuntun kita untuk merefleksikan kegagalan dan menemukan kelemahan dan kekurangan yang perlu diperbaiki. Akan tetapi, saat mengalami masa-masa sulit, memang susah menjaga pola pikir untuk tetap positif dan mencegah hati merasa sebagai seorang pecundang. Namun dengan mengingat lagi kisah-kisah orang besar, bisa dipastikan setiap orang yang berhasil pasti pernah gagal. Tetapi mereka tidak pernah menganggap dirinya sebagai orang gagal.
Ada begitu banyak tokoh sukses yang berhasil mengatasi kegagalan menjadi kesuksesan. Wolfgang Mozart, misalnya, salah satu pencipta musik genius pernah dikritik oleh Kaisar Ferdinand yang menganggap operanya berjudul The Marriage of Vigaro "terlalu bising" dan mengandung "terlalu banyak not". Pelukis Vincent van Gogh yang lukisannya mencapai rekor tertinggi dalam nilai penjualan, hanya berhasil menjual satu lukisan selama seumur hidupnya.

Rabu, 03 Juni 2020

ANTI KRITIK, CIRI GANGGUAN KEPRIBADIAN NARSISTIK

Jika kamu pernah bertemu dengan orang yang tidak pernah mengerti kebutuhan orang lain, selalu merasa dirinya lebih baik dan tidak mau mendengarkan nasehat atau kritik, itu tandanya bahwa orang tersebut mempunyai gangguan kepribadian narsistik. Ciri utama dari kepribadian ini adalah kurangnya empati terhadap orang lain dan haus kekaguman dari orang lain. Kondisi ini sering digambarkan sebagai orang yang sombong, egois, manipulatif dan penuntut. Bahkan mereka merasa dirinya pantas untuk mendapat perlakuan khusus.
Tidak hanya itu, pengidap gangguan kepribadian narsistik atau sering disebut narsis, percaya bahwa diri mereka lebih istimewa sehingga pergaulannya terbatas pada orang-orang yang dirasa berbakat atau sepadan dengan dirinya. Individu seperti ini mencari perhatian yang belebihan hanya untuk mengetahui bahwa ia selalu dipikirkan atau dibicarakan oleh orang lain. Mereka tidak dapat menoleransi kritik atau kekalahan, sehingga ketika mendapat kritik keras atau bahkan penolakan, mereka seringkali ditinggalkan atau tidak dipedulikan.
Faktor penyebab gangguan kepribadian narsistik sangat kompleks. Umumnya perilaku narsis ini sering dikaitkan dengan masalah berikut:
v Lingkungan, yang berhubungan dengan ketidak-sesuaian dalam hubungan orangtua dan anak dengan kritik berlebihan yang kurang sesuai dengan pengalaman anak
v Genetika, kondisi ini berkaitan dengan faktor keturunan
v Neurobiologi, ada hubungan antara otak dengan perilaku atau pola pikir seseorang

Selasa, 02 Juni 2020

KORUPSI BERAWAL DARI CINTA UANG


Enam hari sebelum paskah, Yesus datang ke Betania, tempat tinggal Lazarus yang dibangkitkan Yesus dari antara orang mati. Di situ diadakan perjamuan untuk Dia, dan marta melayani, sedang salah seorang yang turut makan dengan Yesus adalah Lazarus. Maka Maria mengambil setengah kati minyak narwastu murni yang mahal harganya, lalu meminyaki kaki Yesus dan menyekanya dengan rambutnya; dan bau minyak semerbak di seluruh rumah itu.
Tetapi Yudas Iskariot, seorang dari murid-murid Yesus, yang akan segera menyerahkan Dia, berkata, “Mengapa minyak narwastu ini tidak dijual tiga ratus dinar dan uangnya diberikan kepada orang-orang miskin. Hal itu dikatakannya bukan karena ia memperhatikan nasib orang-orang miskin, melainkan karena ia adalah seorang pencuri; ia sering mengambil uang yang disimpan dalam kas yang dipegangnya (Yoh 12: 1 – 6).
Uang itu memang menggoda, karena ia adalah salah satu bentuk godaan. Uang, sebagai godaan, masuk dalam kelompok harta kekayaan. Oleh karena itu, orang yang selalu dan sering bersentuhan dengan uang, seperti kasir, bendahara, dll, adalah orang pertama yang digoda atau tergoda. Rasul Paulus, dalam suratnya kepada Timotius, berkata, “Akar segala kejahatan ialah cinta uang” (1Tim 6: 10).
Contoh di atas sudah membuktikan. Yudas Iskariot adalah pemegang kas kelompok para murid. Dia memegang uang. Dan uang itu juga yang menggoda dia. Makanya dikatakan ia sering mengambil uang dalam kas. Bahkan karena godaan uang ia rela menjual Yesus.

TELEVISI MENGANCAM KEHIDUPAN

Dewasa kini televisi sudah menjadi kebutuhan pelengkap utama dalam rumah tangga. Setiap rumah setidaknya mempunyai satu televisi. Hal ini dapat dimaklumi karena menonton acara televisi sudah menjadi budaya dalam masyarakat; sudah menjadi bagian dari agenda hidup keseharian sebagaimana makan dan tidur. Tak jarang anak dibiarkan sendiri menonton televisi tanpa pendampingan orangtua.
Akan tetapi, sering kali kita lupa kalau ternyata televisi memiliki akibat psikologis terhadap perkembangan anak. Salah satu dampak buruknya adalah anak akan kehilangan kepekaan gender dan moral. Kenapa bisa demikian?
Tak bisa dipungkiri bahwa pemilik stasiun televisi adalah seorang pebisnis. Semua pebisnis umumnya mempunyai orientasi profit: mencari keuntungan sebesar-besarnya. Hukum ekonomi menjadi pijakan dasarnya. Karena itu wajar bila televisi lebih mementingkan selera pasar dan iklan. Sebuah penelitian mengungkapkan 30% tayangan televisi berisi sinetron, 39% iklan, sedangkan acara yang mengandung pendidikan hanya 0,07%.
Jamak dijumpai dalam acara televisi, baik sinetron maupun acara hiburan lainnya, adegan kebanci-bancian. Sekilas adegan ini dirasa menghibur sehingga bisa mengundang tawa. Namun ketika adegan tersebut kontinu muncul di depan mata, terlebih mata anak, tentulah adegan tersebut menjadi suatu pembiasaan dan pembenaran. Anak tidak lagi dihadapkan pada kebingungan akan status gender: pria atau wanita, tetapi bahwa itu menjadi gender tersendiri. Dan bukan tidak mungkin anak akan mengambil peran tersebut bagi dirinya, karena dirasa bahwa peran tersebut bisa menghibur dan membuat orang lain senang.
Bukan cuma masalah gender yang muncul dari televisi. Perilaku kasar dan kekerasan juga bisa lahir dari televisi, khususnya acara sinetron atau film. Kekasaran itu terlihat pada kata-kata kasar dan tidak pantas, sedangkan kekerasan dapat dilihat pada aksi anak yang gemar berkelahi, menindas dan memeras (bulying), dan sebagainya. Harian KOMPAS pernah melakukan penelitian terkait masalah ini. Diberitakan bahwa 60% tayangan televisi maupun media lain telah membangun dan menciptakan perilaku kekerasan.

Senin, 01 Juni 2020

INILAH 4 TIPE KEPRIBADIAN NARSISTIK

Data Google Trends menunjukkan bahwa penggunaan kata ‘narsis’ telah meningkat selama 10 tahun terakhir. Biasanya kata tersebut sering dipakai sebagai candaan terhadap orang-orang yang gemar melakukan swafoto. Sebagian orang mungkin menganggapnya biasa dan bukan hal yang serius. Namun perilaku narsistik ternyata bukan hanya sekedar gemar swafoto saja.
Menurut psikolog kebutuhan narsistik adalah normal dan universal. Perilaku narsistik semua orang muncul pertama kalinya saat dipuji orangtua atau pengasuh selama masa kanak-kanak agar dihargai sanak saudara lainnya atau teman-teman di kemudian hari. Jenis penghargaan khusus ini disebut validasi yang sangat penting dalam pengembangan harga diri.
Ketika seseorang tumbuh dewasa, perilaku narsistik dapat berkembang sehat atau malah sebaliknya. Sehat atau tidaknya perilaku narsistik umumnya dipengaruhi oleh pola pengasuhan tertentu. Jika orangtua menilai telalu tinggi atau meremehkan anak-anaknya, besar kemungkinan mereka akan mendambakan jumlah pujian atau validasi yang tidak normal secara terus menerus. Pada akhirnya perilaku narsistik tersebut menjadi gangguan narsistik yang selalu mendambakan pujian demi mendukung harga diri mereka.
Perilaku narsistik dibagi menjadi tipe positif dan negatif. Tipe positif disebut narsistik prososial, sedangkan tipe negatif disebut antisosial. Selain kedua tipe tersebut, narsistik juga mempunyai subtipe lainnya, yakni narsistik ganas dan narsistik terselubung.

GANGGUAN KEPRIBADIAN NARSISTIK

Narsistik adalah kondisi gangguan kepribadian dimana seseorang akan menganggap dirinya sangat penting dan harus dikagumi. Pengertian akan kepribadian narsistik sendiri berasal dari Yunani, ketika seorang pemuda bernama Narcisius jatuh cinta pada bayangannya sendiri saat tidak sengaja melihat dirinya pada kolam air.
Pengidap kepribadian narsistik biasanya merasa bahwa dirinya memiliki pencapaian yang luar biasa dan lebih baik dari orang lain dan merasa bangga secara berlebihan pada dirinya. Hal tersebut terjadi meskipun pencapaian yang dimiliki biasa saja. Pengidap narsistik juga biasanya mempunyai tingkat empati yang rendah kepada orang lain, dan menganggap dirinya memiliki kepentingan yang lebih tinggi dari orang lain. Pengidap gangguan kepribadian narsistik mempunyai perasaan yang mudah tersinggung dan bisa dengan mudah merasakan depresi ketika mereka dikritik oleh orang lain, meskipun mereka memiliki tingkat kepercayaan diri yang tinggi.
Umumnya kepribadian narsistik mudah ditemukan pada awal usia dewasa. Namun pada beberapa kasus sebagian remaja yang baru mengalami pubertas juga akan mempunyai sifat narsisme. Hal tersebut belum tentu akan berlanjut sampai mereka dewasa karena beberapa faktor juga mempengaruhi kemunculan sikap narsisme. Berikut ini beberapa faktor risiko untuk gangguan kepribadian narsistik: