Setiap orang pasti pernah
mengalami apa yang bisa disebut cegukan. Cegukan dapat dialami oleh siapa saja,
mulai dari balita hingga lanjut usia. Cegukan normal biasanya sering dialami
oleh anak-anak. “Penyakit” ini memang terbilang sederhana dan tidak berbahaya,
namun sungguh tak menyenangkan. Apalagi bila berada dalam situasi formal.
Waduh, tak terbayangkan betapa malunya.
Istilah medis untuk cegukan adalah singultus (Inggris: hiccup,
hiccough). Cegukan adalah gangguan pada sistem pernafasan, di
mana terjadi kontraksi otot-otot pernapasan (diapraghm spasms) yang
tidak sengaja dan berulang-ulang setiap menitnya sehingga menyebabkan timbulnya
gerakan menarik nafas tiba-tiba diikuti dengan menutupnya epiglottis (katup
saluran pernafasan) secara tidak normal. Dari sinilah akhirnya
muncul efek suara yang khas seperti “hik...hik...”
Cegukan normal terjadi 4-60
kali/menit dengan interval yang teratur, dan berlangsung selama 10-30 menit.
Namun apabila cegukan tidak berhenti dalam beberapa jam hingga berhari-hari,
sangat disarankan untuk konsultasi dengan dokter. Bisa saja hal tersebut
merupakan gejala penyakit yang serius.
Ada begitu banyak faktor
yang menyebabkan terjadinya cegukan itu. Dari sekian banyak penyebab, kita
dapat menggolongkannya ke dalam tiga bagian. Pertama, pola makan.
Beberapa penyebab cegukan yang disebabkan dari pola makan ini di antaranya
adalah makan yang berlebihan (terlalu kenyang), makan pedas, minum air dingin
setelah makan yang panas-panas, makan terlalu cepat, dan minum alkohol atau minuman
berkarbonasi
Bagian kedua adalah faktor emosional.
Yang termasuk faktor emosional penyebab cegukan adalah menangis dan histeria,
tertawa berlebihan. Stress berat juga bisa menjadi penyebab terjadinya cegukan
normal.
Ketiga, faktor lingkungan.
Tanpa disadari lingkungan juga berpengaruh atas terjadinya cegukan. Lingkungan
yang dapat memungkinkan timbulnya cegukan adalah adalah perubahan suhu
lingkungan yang mendadak.