Senin, 19 Januari 2015

(Pencerahan) Ekumene, dan Yesuspun Menangis

DOA MOHON KESATUAN
Pada hari Ekumene se-dunia, beberapa pimpinan Gereja berkumpul bersama dan berdoa.

Pendeta Kristen            : “Ya Bapa, semoga mereka mau mengikuti kami sehingga kami bisa menjadi satu kawanan dengan satu Gembala.”

Pastor                           : “Ya Yesus, Engkau pernah berdoa agar para murid-Mu bersatu, sama seperti Engkau dan Bapa adalah satu. Biarlah mereka masuk mengikuti kami, agar dengan demikian kami menjadi satu kawanan dengan satu Gembala.”

Imam Anglikan             : “Ya Allah, sebagaimana Putera-Mu berdoa mohon kesatuan di antara para murid, kami pun berdoa memohon keterbukaan hati saudara-saudari kami supaya mereka mau bergabung bersama kami menjadi satu kawanan dengan satu Gembala.”

Pendeta Ortodoks        : “Allah Bapa di surga, kami umat-Mu ini senantiasa bersikap terbuka menerima saudara-saudari kami untuk bersatu kembali bersama kami sehingga kami semua menjadi satu kawanan, sama seperti Engkau, ya Bapa, di dalam Putera dan Putera di dalam Engkau, supaya dunia percaya, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Putera.”

Yesus menangis!!!!

by: adrian

Orang Kudus 19 Januari: St. Geoffrey

SANTO GEOFFREY, PENGAKU IMAN
Goeffrey hidup dari tahun 1097 sampai dengan tahun 1127. Karena tertarik pada cita-cita kemiskinan SantoNorbertus, maka Geoffrey mengubah istananya di Cappenberg, Jerman, menjadi suatu biara. Demikian juga dengan isteri dan kedua saudara perempuannya masuk ke biara lain juga yang didirikan oleh Geoffrey. Sejalan dengan itu, Geoffrey menjadi biarawan Premonstratens dan beramal bagi kaum miskin.

sumber: Iman Katolik
Baca juga riwayat orang kudus 19 Januari:

Renungan Hari Senin Biasa II - Thn I

Renungan Hari Senin Biasa II, Thn B/I
Bac I    Ibr 5: 1 – 10; Injil                  Mrk 2: 18 – 22;

Bacaan pertama hari ini diambil dari Surat kepada Orang Ibrani. Di sini penulis mengungkapkan refleksinya terhadap Tuhan Yesus. Bagi penulis, Tuhan Yesus adalah Imam Besar, namun berbeda dari imam besar lainnya, yang dipilih oleh manusia dan yang membawa persembahan untuk korban dosa, bukan hanya untuk umat tetapi juga untuk dirinya sendiri. Sebagai Imam Besar, Yesus dipilih dan ditetapkan Allah sehingga Ia menjadi Imam Besar oleh Allah supaya umat manusia diselamatkan. Jadi, di sini ada suatu pembaharuan berkaitan dengan peran imam besar.

Pembaharuan juga yang menjadi tema Injil hari ini. Dikisahkan bahwa suatu hari beberapa orang datang kepada Yesus dan mempertanyakan perilaku para murid-Nya yang berbeda dari murid-murid Yohanes Pembaptis dan para murid kaum Farisi. “Mengapa murid-murid Yohanes dan murid-murid orang Farisi berpuasa, tetapi murid-murid-Mu tidak?” (ay. 18). Dari sinilah Tuhan Yesus akhirnya menjelaskan sekaligus menyadarkan mereka bahwa murid-murid Yohanes dan kaum Farisi masih terikat dengan tradisi lama, sementara Tuhan Yesus membawa sebuah tradisi baru. Orang yang mengikuti-Nya, harus juga mengikuti tradisi baru itu.

Sabda Tuhan hari ini menyadarkan kita bahwa pada Kristus ada pembaharuan. Tuhan Yesus datang ke dunia membawa pembaharuan. Tuhan menghendaki supaya kita, yang adalah murid-murid Kristus, untuk mengikuti pembaharuan yang ditawarkannya. Ada banyak pembaharuan yang ditawarkan Tuhan Yesus kepada kita, seperti sikap, perilaku dan cara pandang. Sangat tidak layak jika kita mengaku sebagai murid Yesus, namun sikap, perilaku dan cara pandang kita masih menampilkan kebiasaan lama kita. Karena menjadi murid Tuhan Yesus, maka sikap, perilaku dan cara pandang kita harus menyesuaikan dengan apa yang dikehendaki-Nya.

by: adrian