Jumat, 20 November 2015

Alasan 10 Perintah Allah ada di Israel

Inilah awal mula cerita kenapa 10 perintah Allah itu awalnya ada di Israel.
Pada suatu ketika, Tuhan mengutus malaikat-Nya menawarkan perintah-Nya itu. Pertama-tama ia datang ke tanah Arab.
Malaikat      : Hei, kalian orang Arab. Apa kalian mau perintah Tuhan?
Italia            : Apa isinya?
Malaikat      : Jangan membunuh
Italia            : Maaf, kami ini teroris. Membunuh adalah profesi kami.
Lalu terbanglah malaikat itu ke Rusia.
Malaikat      : Hei, kalian orang Rusia. Apa kalian mau perintah Tuhan?
Rusia          : Apa isinya?
Malaikat      : Sembahlah Tuhanmu
Rusia          : Wow, kami ini ateis. Kami tak percaya adanya Tuhan. Jadi, gimana kami mau menyembah?
Malaikat itu tak menyerah. Ia langsung terbang ke China.
Malaikat      : Hei, kalian orang China. Apa kalian mau perintah Tuhan?
China          : Apa isinya?
Malaikat      : Jangan berdusta
China          : Sori, kami ini pedagang. Agar dapat untung, kami harus menipu pembeli.
Akhirnya malaikat itu mengalami kekecewaan. Dalam kekecewaannya itu, ia terbang dan mendarat di negeri orang Israel yang terkenal bandel, kikir dan penuh perhitungan.
Malaikat      : Hei, kalian orang Israel. Apa kalian mau perintah Tuhan?
Israel           : Bayar gak?
Malaikat      : Gratis!
Israel           : OK, kami minta sepuluh
edited by: adrian
Baca juga humor lainnya:
Yesus Lahir

Renungan Hari Jumat Biasa XXXIII - Thn I

Renungan Hari Jumat Biasa XXXIII, Thn B/I
Sabda Tuhan hari ini berbicara soal tindakan pentahiran atau pembersihan Bait Allah. Dalam bacaan pertama, yang diambil dari Kitab Makabe yang pertama, dikisahkan bahwa Yudas mengajak saudara-saudaranya untuk membersihkan Bait Allah setelah mereka mengalahkan musuh mereka. Pembersihan ini bukan cuma sekedar dalam arti fisik, seperti membersihkan dari kotoran dan sampah, melainkan juga, dan ini yang utama, membersihkan dari kenajisan. Maklum, ketika penguasa asing berkuasa di negeri Israel, Bait Allah telah dicemari dengan berbagai kenajisan. Karena itulah, Yudas mengajak orang Israel untuk membersihkan Bait Allah itu. Dengan ini, Bait Allah siap digunakan sebagaimana fungsinya.
Demikian pula halnya dalam Injil. Dikisahkan dalam Injil bahwa Tuhan Yesus membersihkan Bait Allah. Tindakan membersihkan ini tampak dalam kalimat “mulailah Ia mengusir semua pedagang di situ.” (ay. 45). Sama seperti dalam bacaan pertama, tindakan pembersihan ini bukan hanya dalam arti fisik, melainkan juga batiniah. Para pedagang telah menyalahgunakan fungsi Bait Allah. Karena itu, Tuhan Yesus berusaha mengembalikan fungsi itu. “Rumah-Ku adalah rumah doa. Tetapi kamu menjadikannya sarang penyamun.” (ay. 46).
Lewat sabda-Nya hari ini, Tuhan menghendaki agar kita senantiasa menjadikan Bait Allah (gereja dan tubuh kita) sebagaimana seharusnya. Di sanalah kita bisa berjumpa dengan Tuhan dan sesama (lewat perjamuan). Gereja bukan menjadi sarana ajang pamer kemewahan atau talk show fashion. Namun perlu juga diingat adalah bahwa diri kita juga merupakan Bait Allah yang hidup (1Kor 3: 16). Oleh karena itu, hendaklah kita menjaga kebersihan diri kita dari kekotoran dosa.***
by: adrian