Kamis, 21 Januari 2021

GUNAKAN JUGA CARA PIKIR ORANG LAIN

 


Suatu hari, pesawat yang membawa seorang ahli arkeologi jatuh di rimba Kalimantan. Hanya sang ahli ini saja yang hidup. Dengan sisa-sisa tenaga yang ada ia coba mencari-cari dan mengumpulkan sisa-sisa makanan yang ada untuk bertahan hidup hingga tim penyelamat datang. Menjelang sore, ia duduk santai beristirahat. Seekor moyet datang menghampirinya. Monyet itu duduk di hadapannya. Mereka saling bertatapan.

Sang ahli arkeologi ini menatap serius sang monyet. Dalam hati ia berkata, inilah dulu nenek moyang kami, manusia, seperti yang dikatakan engkong Darwin.

Si monyet menggaruk-garukkan kepalanya sambil berkata, ini kayaknya dulu nenek moyang kami.

Ini hanya sebuah cerita. Satu hal yang hendak disampaikan cerita ini adalah bahwa manusia selalu menggunakan sudut pandangnya saja dan menganggapnya sebagai suatu kebenaran. Jarang sekali manusia mau menggunakan cara pikir orang lain juga.

Sama seperti sang ahli arkeologi tadi. Dia hanya memakai cara pandang dia saja, bahwa manusia berasal dari monyet. Ini didasari pada teori evolusi Darwin. Dari cara pandang ini, lahirlah sebuah kebenaran yang berlaku universal; tapi sayang hanya berlaku bagi manusia saja. Coba gunakan cara pikir monyet juga? Siapa tahu monyet juga berpikir bahwa dirinya berasal dari manusia. Artinya, manusia berevolusi menjadi monyet. Apa dasarnya?

Kalau manusia dari monyet, dasarnya adalah teori Darwin. Bagaimana dengan monyet berasal dari manusia? Janganlah karena tidak ada dasarnya, lantas tidak diakui. Bisa saja ada monyet yang mengeluarkan teori evolusi tersebut, tapi hingga kini belum diketahui atau ditemui oleh manusia. Karena keterbatasan manusia sajalah yang membuat kita tidak menemukan teori monyet itu.

Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering kali menemukan perbedaan pendapat. Beda pendapat ini kerap ditimbulkan karena perbedaan sudut pandang atau cara berpikir saja. Oleh karena itu, hendaklah kita jangan memaksakan pendapat kita yang paling benar dan memvonis pendapat orang lain itu salah. Cobalah sesekali kita memakai cara pikir orang lain sama seperti kita menggunakan cara pikir kita sendiri.

Namun di atas semuanya itu dibutuhkan kejujuran hati nurani yang besar. Karena ada banyak orang yang ngotot dengan pendapatnya hanya karena ingin membela kepentingan tersembunyi.

diambil dari tulisan 7 tahun lalu