Al-Qur’an
adalah kitab suci yang berisi kata-kata Allah SWT. Umat islam biasa menyebutnya
Kalam Allah. Kata-kata atau wahyu Allah ini diberikan kepada nabi Muhammad SAW
secara langsung. Prosesnya kurang lebih seperti ini: Allah
bersabda kepada nabi Muhammad, lalu nabi meminta orang untuk menulisnya (karena
Muhammad tidak bisa baca tulis). Setiap wahyu Allah kepada nabi Muhammad,
langsung ditulis. Dan setelah dikumpulkan, jadilah Al-Qur’an.
Inilah keyakinan umat islam, yaitu bahwa Al-Qur’an sungguh merupakan
perkataan Allah SWT. Karena Allah SWT itu adalah suci, maka Al-qur’an juga
adalah suci sehingga harus diperlakukan dengan penuh hormat. Melecehkan atau
menghina Al-Qur’an sama saja dengan melecehkan Allah SWT, dan orang yang
melakukan itu harus dihukum. Hukumannya, menurut Al-Qur’an, adalah dibunuh atau
disalib, atau dipotong tangan dan kakinya secara silang (QS al-Maidah: 33).
Keyakinan
umat islam ini memang harus dihargai. Namun sering terjadi bahwa banyak keyakinan
dalam hidup tidak ditunjang dengan ulasan rasional. Artinya, keyakinan itu
tidak mempunyai dasar rasional sehingga ia menjadi keyakinan buta. Malah jika
keyakinan itu ditelaah atau dikritisi dengan akal budi, maka keyakinan itu bisa
luntur. Demikian pula halnya dengan keyakinan umat islam bahwa Al-Qur’an adalah
asli wahyu Allah. Orang yang memiliki nalar dan mengkritisi Al-Qur’an dengan
akal sehat tentu meragukan hal itu dan bisa sampai pada kesimpulan bahwa nabi
Muhammad ada di balik Al-Qur’an itu. Dengan kata lain, Al-Qur’an merupakan
rekayasa nabi Muhammad.
Bagaimana hal itu bisa dibuktikan? Sebelum sampai pada pembuktian itu,
terlebih dahulu harus disatukan pemahaman kita. Pastilah semua kita sepakat
bahwa Allah itu adalah Mahabenar, Mahatahu dan Maha Sempurna. Karena itu, haruslah
diterima bahwa Al-Qur’an yang merupakan wahyu Allah mestilah tanpa kesalahan,
tidak ada kekurangan, harus lengkap dan benar. Apakah Al-Qur'an memenuhi
standar itu? Telaah atas Al-Qur’an membuktikan bahwa Al-Qur’an tidak memenuhi
standar tersebut. Berikut ini beberapa contohnya:
1. Teori
geosentris