Senin, 10 November 2014

(Pencerahan) Kebenaran Ada Pada Tuhan

AKU PASRAH KEPADA KEBENARAN

Dengan tulus aku memohon ampun padamu
Engkau memasang wajah garang dan tetap menekanku
Percuma saja aku yang telah menyerah
Bersikeras pun aku tak berdaya
Hidup dan mati bukan ada di tanganmu
Tapi Tuhan yang telah mengatur

Masa laluku memang sangat pekat dan hitam
Namun rasanya aku belum terlambat bertobat
Gambar burung hantu yang lekat di lengan
Potret kegagalanku sangat pahit
Aku pasrahkan kepada kebenaran
Mungkin nasib suratan tangan

Ada yang ingin aku titipkan
sebelum aku pergi jauh
Istri dan anakku tak bersalah, jangan dilibatkan
Biarlah aku tanggung sendiri
dosa yang telah kuperbuat
Hanya Tuhan yang tahu ketulusan hati ini
Semoga aku dimaafkan

Orang Kudus 10 November: St. Andreas Avelino

SANTO ANDREAS AVELINO, PENGAKU IMAN
Andreas lahir di kota Napoli, Italia, pada tahun 1521. Semasa mudanya, ia sudah menaruh cinta kasih yang besar kepada Santa Maria. Sehari-harian ia berdoa Rosario, walaupun masa itu doa ini belum menjadi kebiasaan di kalangan umat.

Setelah ditahbiskan menjadi imam, ia melanjutkan studinya hingga meraih gelar doktor di bidang Hukum Gereja. Ia bekerja di pengadilan Gerejawi di Tripoli, Italia. Walaupun ditugaskan dan telah bekerja mati-matian, namun ia tidak berhasil menertibkan satu biara suster-suster yang brengsesk, lalu membaktikan seluruh dirinya semata-mata demi kepentingan keselamatan jiwa-jiwa.

Renungan Hari Senin Biasa XXXII - Thn II

Renungan Hari Senin Biasa XXXII, Thn A/II
Bac I    Tit 1: 1 – 9; Injil                     Luk 17: 1 – 6;

Dalam Injil hari ini Tuhan Yesus memberikan beberapa topik pengajaran. Tuhan Yesus meminta para pendengar-Nya untuk tidak menyesatkan sesamanya atau menjerumuskan mereka ke dalam dosa, terlebih mereka yang lemah. Selain itu, Tuhan Yesus juga mengajak mereka untuk mau mengampuni sesamanya yang berbuat dosa atau salah kepada mereka. Yang menarik di sini adalah ampun itu diberikan kepada mereka yang sudah menyesal atas dosa dan kesalahannya. Umat wajib memberi ampun jika mereka yang bersalah sudah menunjukkan penyesalannya.

Apa yang disampaikan Yesus dalam Injil, dapatlah dikatakan bahwa Tuhan menghendaki supaya umat hidup dalam keadaan baik. Hal inilah yang hendak ditekankan Paulus dalam suratnya kepada Titus. Pesan Paulus ini memang ditujukan kepada para calon penatua jemaat. Dalam bacaan pertama dikatakan bahwa Paulus meminta para calon penatua jemaat untuk hidup tidak bercela. Hal ini supaya mereka tidak menjadi batu sandungan bagi jemaat, karena ketika menjadi penatua mereka akan menjadi teladan bagi jemaat.

Pesan sabda Tuhan hari ini dapat diterapkan untuk diri kita, apapun status dan jabatan kita. Sekalipun kita bukan pengurus gereja, kita tetap terpanggil untuk menjadi manusia yang baik dan tidak bercela di hadapan Tuhan dan sesama. Kita dapat menjadi teladan bagi siapa saja yang ada di sekitar kita. Menjadi teladan hidup itu tidak harus menunggu menjadi pejabat gereja. Inilah yang dikehendaki Tuhan melalui sabda-Nya hari ini. Tuhan mengajak kita untuk menjaga diri agar kita senantiasa hidup sesuai dengan kehendak Tuhan. Dengan demikian kita dapat menjadi contoh teladan bagi orang lain.

by: adrian