Sabtu, 04 Juli 2015

Orang Kudus 4 Juli: St. Maria Crocifissa Curcio

BEATA MARIA CROCIFISSA CURCIO, PENGAKU IMAN
Rosa Curcio lahir pada 30 Januari 1877 di Ispica, Noto, Sicilia, Italia. Ia adalah puteri dari Salvatore Curcio dan Concetta Franzo. Ia memperoleh pendidikan hanya sampai kelas enam sekolah dasar. Rosa kemudian belajar sendiri ada sebuah perpustakaan keluarga. Setelah membaca kisah hidup Santa Theresia dari Avila, ia tertarik untuk hidup religius.
Pada tahun 1890, walaupun keluarganya menolak, Rosa yang berusia 13 tahun bergabung dengan Ordo Ketiga Karmel yang baru didirikan kembali di Ispica. Bersama beberapa tertiaris lainnya, Rosa mencoba untuk hidup dalam sebuah komunitas. Rosa kemudian dikirim ke Modica untuk mengurus Carmela Polara, yang mengurus pembantu gadis-gadis muda yang yatim piatu dan miskin.
Pada 17 Mei 1925, Rosa pergi ke Roma untuk menghadiri kanonisasi St. Theresia dari Kanak-kanak Yesus. Setelah itu ia mengunjungi Santa Marinella dan sangat ingin berkarya membantu orang-orang miskin di tempat itu. Rosa memperoleh izin dari Uskup Porto Santa Rufina, dan mulai tinggal di Santa Marinella pada Juli 1925.
Rosa mulai mendidikan Kongregasi Misionaris Karmelit Biarawati St. Theresia dari Kanak-kanak Yesus. Ia mengambil nama Maria Crocifissa. Kongregasi ini diakui Gereja pada tahun 1930 dengan tujuan utama membawa jiwa-jiwa kepada Allah. Kongregasi ini berkarya dengan member makan orang miskin, mengajar anak-anak, dan membantu keluarga-keluarga. Pada tahun 1947, Maria mengirim misionaris-misionarisnya untuk berkarya di Brazil. Ia sendiri memiliki keinginan besar untuk menjadi misionaris, tetapi kesehatannya yang buruk menghalanginya.
Maria Crocifissa Curcio meninggal dunia pada 4 Juli 1957 di Santa Marinella, Italia. Pada 13 November 2005 ia dibeatifikasi oleh Paus Benediktus XVI, yang diwakili oleh Kardinal Jose Saraiva Martins.
Baca juga orang kudus hari ini:

Renungan Hari Sabtu Biasa XIII - Thn I

Renungan Hari Sabtu Biasa XIII, Thn B/I
Bac I  Kej 27: 1 – 5, 15 – 29; Injil                 Mat 9: 14 – 17;

Kitab Kejadian masih menjadi bacaan pertama hari ini, yang mengisahkan tentang Ishak dan kedua puteranya, yaitu Yakob dan Esau. Diceritakan bahwa Ishak hendak memberikan berkatnya kepada anaknya, Esau, namun berkat itu justru jatuh ke tangan Yakob. Adalah peran Ribka yang membuat perubahan ini. Dalam kitab ini ditampilkan kelicikan dan kecerdikan Ribka, isteri Ishak, dalam perjuangannya mendapatkan berkat Ishak bagi putera kesayangannya, Yakub. Di sini mau dikatakan bahwa betapa “berkat” itu merupakan sesuatu yang sangat penting dan berharga bagi hidup, sehingga berbagai cara diusahakan untuk mendapatkannya.
Hal yang senada juga ditekankan dalam bacaan Injil. Ini terlihat pada nasehat Tuhan Yesus agar anggur yang baru musti disimpan “dalam kantong yang baru pula.” (ay. 17). Anggur dapat dilihat sebagai berkat. Dan untuk menerima berkat itu maka kantong, sebagai penerimanya, musti menyesuaikan diri. Ia harus berusaha supaya pantas menerima anggur itu, karena kalu tidak maka ia akan hancur dan anggurnya tumpah. Di sini mau dikatakan musti ada usaha untuk membuat diri layak menerima berkat, sama seperti Ribka yang membuat diri Yakub layak menerima berkat dari Ishak.
Ada banyak hal penting dan berharga dalam kehidupan manusia. Salah satunya adalah rahmat dan berkat. Manusia membutuhkan berkat dari Tuhan. Dalam sabda Tuhan hari ini, Tuhan menghendaki agar kita selalu berjuang untuk mendapatkan berkat-Nya. Tuhan tidak membutuhkan sikap pasif, melainkan aktif. Salah satu perjuangan itu adalah membuat diri kita layak menerima berkat Tuhan. Dengan kata lain, kita harus bertobat dan membersihkan diri dan hati dari keburukan dan kebusukan.***

by: adrian