Senin, 27 April 2015

Orang Kudus 27 April: St. Zita

SANTA ZITA, PENGAKU IMAN
Santa Zita dilahirkan di Monte Sagrati, Italia Tengah, pada tahun 1218. Pada umur 12 tahun ia menjadi pelayan/pembantu rumah tangga pada keluarga Pagano di Fatinelli, seorang pengusaha tekstil yang kaya.
Zita juga bekerja di pabrik orang tuanya, sebagai buruh. Ia memperlihatkan perilaku yang saleh dan murah hati. Hal ini menimbulkan amarah dari pelayan-pelayan yang lain. Selain itu, ia pun dimarahi oleh orang tuanya karena mengambil sejumlah besar makanan dan pakaian untuk dibagi-bagikan kepada para miskin. Namun keluarga Fatinelli memahami maksud Zita dan turut menambahkan bantuan kepadanya untuk melanjutkan karya-karya cinta kasihnya.
Setelah beberapa tahun, ia dibiarkan membantu anak-anak dan menjadi pengurus rumah tangga Fatinelli. Dalam tahun-tahun terakhir hidupnya, keluarga Fatinelli membebaskan dia dari tugas-tugas rumah tangga dan membiarkan dia mengunjungi orang-orang sakit dan para tawanan di penjara.
Zita meninggal dunia pada 27 April 1278 di Luca, dekat tempat kelahirannya. Jenasahnya dikuburkan di Gereja Santo Frediano di Lucca. Pada tahun 1696 ia digelari “kudus” oleh Paus Innocentius XII (1691 – 1700).
sumber Iman Katolik
Baca juga riwayat orang kudus 27 April:

Renungan Hari Senin Paskah IV - B

Renungan Hari Senin Paskah IV, Thn B/I
Bac I  Kis 11: 1 – 18; Injil                        Yoh 10: 1 – 10;

Injil hari ini melanjutkan Injil kemarin, yaitu tentang gembala. Kalau kemarin Tuhan Yesus memperkenalkan diri-Nya sebagai Gembala yang baik, hari ini Dia menyebut diri-Nya sebagai Pintu bagi dan kepada domba-domba. Melalui Dia para domba ini akan sampai kepada kebahagiaan dan keselamatan. Sama seperti kemarin yang menyebut gembala buruk, hari ini juga Tuhan Yesus menyinggung sosok orang yang berbahaya bagi domba-domba. Orang itu akan mencuri, membunuh dan membinasakan (ay. 10) domba-domba. Gambaran ini identik dengan gambaran gembala buruk, yang hanya memperhatikan kepentingan dirinya sendiri.

Bacaan pertama menampilkan sharing pengalaman Rasul Petrus. Inti syering itu adalah bahwa keselamatan diperuntukkan kepada bangsa-bangsa lain, bukan hanya kepada bangsa Yahudi saja. Bisa dikatakan bahwa pintu keselamatan, yang adalah Yesus Kristus, terbuka juga untuk bangsa-bangsa bukan Yahudi. Dan keselamatan itu dapat terwujud dengan pertobatan.

Tuhan Yesus sudah mengumpulkan umat manusia dalam satu kawanan dengan Dia sebagai Gembala Utamanya. Tuhan ingin agar umat manusia, yang adalah domba-domba, hidup bahagia dan selamat. Akan tetapi, selalu saja ada orang yang berusaha masuk ke dalam kawanan itu, baik melalui pintu atau juga tidak, dan berusaha mencelakakan kawanan domba. Mereka itu bisa saja berwujud gembala yang jahat, sebagaimana yang sudh disinggung kemarin. Apa yang dikatakan Than Yesus, seakan menjadi nyata dalam kehidupan sekarang ini. Ada banyak orang yang berusaha mencelakakan umat. Sabda Tuhan hari ini menghendaki supaya kita senantiasa menjaga kawanan domba yang sudah dipercayakan Tuhan Yesus. Kita diajak untuk menghantar kawanan itu kepada keselamatan melalui Pintunya, yaitu Yesus Kristus.

by: adrian