Senin, 12 Maret 2018

TUGAS SUAMI ISTRI KRISTIANI

Agama lain melihat menikah itu sebagai suatu kewajiban. Karena itu orang merasa aneh melihat ada orang dalam Gereja Katolik tidak menikah. Orang yang melihat menikah sebagai suatu kewajiban akan melihat menikah itu sebagai tujuan. Dia harus menikah, apalagi menikah itu sebagai ibadah. Dan ketika sudah menikah, orang hanya tinggal menuntut haknya. Jika haknya tak dipenuhi, maka muncullah perceraian.
Bagi Gereja Katolik menikah itu hak, bukan kewajiban. Hak dan kewajiban itu ibarat dua sisi dari satu mata uang. Jadi, hak dan kewajiban tak bisa dipisahkan. Ketika orang mendapatkan haknya, maka dia terikat dengan kewajiban. Demikian pula, ketika orang menggunakan haknya untuk menikah, maka dia terikat dengan kewajiban sebagai suami istri. Apa saja tugas dan kewajiban suami istri kristiani?
Pertama-tama mereka harus membangun keluarga penuh cinta kasih. Paus Yohanes Paulus II menegaskan bahwa “tanpa cinta kasih keluarga bukanlah persekutuan antarmanusia; tanpa cinta keluarga tidak dapat hidup, bertumbuh dan menyempurnakan diri sebagai kesatuan manusiawi.” Untuk memahami cinta kasih ini sangat menarik kalau dibaca 1Kor 13. Kemudian suami-istri harus mendidik generasi baru. Orangtua adalah pendidik pertama dan utama bagi anak.
Selain itu, suami istri harus menyambut dan mencintai kehidupan. Bagi Gereja Katolik kehidupan sudah dimulai sejak pembuahan. Maka, suami istri harus menyambut dan mencintainya. Wujud konkretnya, suami tidak boleh merokok dekat istri yang sedang hamil, dan istri harus memperhatikan kesehatan janin. Suami istri juga harus ikut membangun masyarakat. Setelah menikah suami istri tinggal dalam lingkungan masyarakat. Oleh karena itu, sangat diharapkan keterlibatan dan partisipasi dalam semua kegiatan masyarakat. Selain membangun masyarakat, pasutri juga harus ikut membangun Gereja. Wujud konkretnya adalah terlibat dalam hidup menggereja, baik di KBG maupun di gereja.
by: adrian