Kamis, 17 September 2020

INILAH DAMPAK PSIKOLOGIS ANAK DIBESARKAN TANPA IBU

Sebagai sosok yang melahirkan, seorang ibu tentu mempunyai peran yang sangat penting untuk anak-anaknya. (Baca juga: Ibu dan Pertumbuhan Moralitas Anak) Bahkan ikatan di antara anak dan ibu sudah terbangun sejak masih dalam kandungan. Asuhan dari ibu juga akan sangat berpengaruh terhadap perkembangan mental dan emosional anak. Namun, bagaimana jadinya jika anak dibesarkan tanpa kehadiran seorang ibu?
Ketidak-hadiran seorang ibu dalam kehidupan anak akan memberi dampak yang berbeda-beda bergantung pada beberapa faktor. Salah satu faktor terbesar adalah peristiwa yang menyebabkan seorang anak kehilangan ibunya. Ada yang ditinggalkan karena kematian, ada yang pergi akibat perceraian atau pekerjaan (TKW), ada juga yang ditelantarkan meski masih tinggal dalam satu rumah atau berdekatan.
Selain itu, faktor lainnya seperti usia anak saat ditinggal ibu juga berpengaruh pada cara anak bereaksi terhadap rasa kehilangan. Meski demikian, hidup tanpa ibu tentu akan memberi dampak yang besar pada keadaan emosional anak. Pada awalnya mereka cenderung berkutat pada pikiran sendiri dan mempertanyakan alasan kepergian sang ibu.
Anak mungkin akan merasa kesepian, terlebih ketika mengingat bahwa mereka tidak mendapat perawatan dan kasih sayang yang dibutuhkan dari seorang ibu. Katika tak mendapatkan jawabannya, tumbuhlah perasaan marah dan frustrasi pada diri anak. Hal ini membuat anak sering mengalami perubahan emosi yang mendadak. Perubahan inilah yang membuatnya akan sulit berkomunikasi dengan orang-orang di sekitarnya.