Rabu, 07 November 2018

ORANG KUDUS BULAN NOVEMBER


JANGAN ALERGI DENGAN KEBOHONGAN


Dewasa ini kebohongan begitu menjamur di negeri ini, baik dalam kehidupan social kemasyarakatan maupun dalam dunia politik. Tentu masih segar dalam ingatan kita kasus Ratna Sarumpaet, yang termasuk tim pemenangan pasangan Prabowo dan Sandiaga Uno dalam perhelatan Pilpres 2019. Ratna mengaku dirinya dianiaya oleh orang-orang tak dikenal di sebuah wilayah di Bandung.
Kebohongan Ratna menyeret beberapa tokoh politik, termasuk calon Presiden Prabowo, juga turut menyebarkan kebohongan. Banyaknya kebohongan yang bertebaran, membuat Presiden Jokowi menyerukan untuk menghentikan politik kebohongan. Akan tetapi, seruan beliau justru ditanggapi sinis oleh tokoh-tokoh politik dari kubu Prabowo.
Kebohongan sebenarnya bukan baru ada saat ini. Kebohongan sudah ada sejak adanya manusia, dan akan tetap ada selagi masih ada manusia di muka bumi ini. Kebohongan bersumber dari iblis. Karena itu, tidaklah mungkin untuk menghilangkan kebohongan saat ini.
Tulisan “Berita Bohong Dipersoalkan, Tapi…” mengajak kita untuk melihat dan menyikapi kebohongan dengan lebih bijak. Penulis tidak mengajak pembaca untuk menghindari kebohongan ataupun berita bohong, tetapi justru mengajak pembaca bagaimana menghadapi kebohongan. Terbersit dalam tulisan ini bahwa kebohongan tak perlu dikutuk, tapi disyukuri. Lebih lanjut mengenai tulisan tersebut, silahkan baca di sini. Selamat membaca