Kamis, 30 Juni 2016
Orang Kudus 30 Juni: St. Giacinta Marescotti
SANTA GIACINTA MARESCOTTI, PENGAKU IMAN
Giacinta
lahir di Vignarello, Italia, pada tahun 1585 dari sebuah keluarga bangsawan. Ia
dididik di biara suster-suster Fransiskan. Seorang kakaknya sudah menjadi
suster di biara itu. Semasa kecilnya Giacinta dikenal sebagai anak yang baik
namun ia kemudian bertingkah laku jelek ketika adik bungsunya lebih cepat
menikah. Dia tersinggung karena merasa dilangkahi oleh adiknya. Sifat baiknya
merosot, sebaliknya ia menjadi seorang pendendam di dalam keluarganya.
Sebagai
ungkapan kekesalannya, Giacinta memutuskan masuk biara hanya sekedar
iseng-iseng. Ia memilih masuk Ordo Ketiga St. Fransiskus di Viterbo dengan
mengambil nama Giacinta. Sekalipun sudah menjadi seorang suster, namun ia tidak
melepaskan cara hidup foyanya dengan harta keluarganya; selama 10 tahun ia
benar-benar menjadi bat sandungan bagi rekan-rekannya yang lain.
Pada
suatu hari ia jatuh sakit keras. Seorang imam Fransiskan dating mendengarkan
pengakuannya, dan memberikan peringatan keras tentang cara hidupnya yang tidak
sesuai dengan semangat ordonya. Ia bertobat, namun jatuh lagi ke dalam cara
hidup seperti sedia kala. Tuhan mencobanya lagi dengan sakit lebih berat. Semenjak
itu ia mulai tekun berdoa, bermati raga dan mengubah tingkah laku hidupnya.
Lama
kelamaan ia berubah menjadi seorang suster yang saleh dan menjadi pembimbing
rohani rekan-rekannya. Nasehat-nasehatnya sangat praktis berdasarkan pengalaman
rohaninya sendiri. Ia menekankan pentingnya menghayati kerendahan hati,
menghilangkan sifat-sifat cinta diri, kesabaran memikul salib penderitaan
sehari-hari. Cinta dan perhatiannya sangat besar, bukan saja terhadap
rekan-rean susternya, tetapi juga terhadap komunitas biara suster lainnya. Ia turut
serta mendirikan dua biara di Viterbo yang mengabdikan diri pada bidang
pelayanan orang-orang sakit, orang jompo, dan miskin di Viterbo. Ia sendiri
mencari dana dengan meminta-minta.
Giacinta
Marescotti meninggal dunia pada tanggal 30 Januari 1640 dalam usia 55 tahun di Viterbo,
Italia. Pada tahun 1807 Giacinta dinyatakan sebagai ‘santa’ oleh Paus Pius VII.
sumber: Iman Katolik
Baca
juga orang kudus hari ini:
Rabu, 29 Juni 2016
Senin, 27 Juni 2016
Apakah Kamu Korban Facebook Berikutnya?
Facebook
merupakan salah satu media sosial, yang dengannya kita dapat berkomunikasi
dengan siapa saja. Ia membantu mewujudkan salah satu dimensi diri kita sebagai
makhluk sosial. Dengan facebook, kita
dapat menjalin relasi pertemanan lintas batas.
Akan
tetapi, tanpa disadari facebook juga
telah membawa petaka. Film ini mau membuka mata kita agar kita tidak menjadi
korban berikutnya.
Minggu, 26 Juni 2016
Orang Kudus 26 Juni: St. Marguerite Rutan
BEATA MARGUERITE RUTAN, MARTIR
Marguerite
Rutan lahir pada 23 April 1726 di Metz, Perancis. Ia adalah puteri dari Charles
Gaspard Rutan dan Marie Forat. Sejak masih kecil ia membantu usaha keluarganya
sampai dengan berusia 21 tahun. Marguerite terpanggil untuk menolong
orang-orang miskin. Menjawab panggilan Tuhan, Marguerite memutuskan untuk
bergabung dengan Kongregasi Puteri Kasih St. Vinsensius a Paulo pada tahun
1756.
Pada
tahun 1799 Marguerite dipindahkan untuk berkarya di rumah sakit di Dax. Hubungan
baik juga ia jalin bersama para penduduk. Marguerite kemudian menjadi direktur
dan superior komunitasnya. Pada masa Revolusi Perancis Marguerite ditangkap
karena menolak bersumpah setia kepada negara. Ia kemudian dijatuhi hukuman mati
dengan cara dipenggal kepalanya.
Marguerite
Rutan meninggal dunia pada 9 April 1794 di Dax, Landes, Perancis. Pada 19 Juni 2011
ia dibeatifikasi oleh Paus Benediktus XVI, yang diwakili oleh Kardinal Angelo
Amato.
sumber: Santo Santa Gereja
Baca
juga orang kudus hari ini:
Jumat, 24 Juni 2016
Ini yang Harus Dilakukan Orangtua terhadap Anak Remajanya
PERAN ORANGTUA DALAM PERKEMBANGAN MENTAL
KEPRIBADIAN ANAK USIA REMAJA
Pertengahan
Januari 2016 lalu, karyawan keuskupan mendatangkan 3 ekor anak anjing untuk
dipelihara. Kelihatan anak-anak anjing itu baru saja lepas susu. Penampilan ketiga
anak anjing itu sungguh sangat menarik, lucu dan menggemaskan. Keberadaannya sungguh
menyenangkan, bukan saja bagi karyawan yang mendatangkan dan akan
memeliharanya, tetapi juga bagi para romo di keuskupan.
Pada
9 Maret, setelah pelayanan Paskah di Paroki Ujung Beting (saya berangkat pada 8 Februari), saya mendapati anak-anak
anjing itu sudah tidak terurus. Badan mereka penuh koreng, dan darinya
mengeluarkan bau yang tidak sedap. Seorang rekan imam berkomentar, “Waktu kecil
anjing itu diperhatikan, tapi sekarang siapa yang memberinya makan?” Rekan imam
ini seakan mau menyindir karyawan yang tidak lagi mau memberi makan anak-anak
anjing itu. Akhirnya rekan imam inilah yang meluangkan waktu untuk memberi makan
pada ketiga anak anjing itu.
Namun,
sebagaimana tindakan yang sudah-sudah, apa yang dilakukan rekan imam ini pun
setali tiga uang. Ia hanya sebatas memberi makan. Tidak ada tindakan untuk
merawat dan memelihara anak anjing itu. Ketiga anak anjing itu tetap tumbuh
besar dengan koreng-koreng di tubuhnya, dan aroma tak sedap menyertainya.
Demikianlah
gambaran dunia anak-anak dalam rumah tangga dewasa kini. Kebanyakan orangtua
hanya bisa melahirkan anak tanpa mau peduli akan pembinaan mental kepribadian anak.
Ketika anak masih balita, orangtua kelihatan senang dan sayang kepada anaknya. Tapi
ketika anak mulai besar, tak sedikit dari orangtua mulai lupa akan kewajibannya
untuk mendidik dan membina anak sehingga anak benar-benar tumbuh secara sehat,
baik fisik, psikis maupun spiritual. Orangtua merasa sudah melakukan tugas
hanya dengan memberi makan, uang sekolah dan kebutuhan lainnya.
Jika
orangtua hanya puas dengan memberi kebutuhan akan makanan, pendidikan sekolah
dan kebutuhan fisik lainnya, orangtua tak jauh beda dengan orang yang hanya
bisa memberi makan anak anjing tapi tak mampu merawat dan memeliharanya. Hal ini
menyebabkan anak tumbuh tidak dengan baik. Ada kekurangan yang kemudian
dirasakan, sebagaimana anak anjing dalam contoh di atas yang menampilkan koreng
pada tubuhnya dan aroma busuk.
Usia Remaja, Usia Krisis
Kamis, 23 Juni 2016
Bukan Anak Pak Sinaga
Suatu
hari keluarga Pak Sinaga kedatangan tamu. Putra mereka, yang baru duduk di
kelas 1 SD, bernama Aleks menyambut tamu tersebut. Ketika pintu dibuka, sang
tamu melihat si Aleks menyambut dengan senyum.
Tamu :
Kamu siapa?
Aleks :
Saya putra Pak Sinaga.
Tiba-tiba
ibunya muncul dari belakang dan menyambut tamunya. Sang ibu sempat tersenyum
mendengar jawaban putranya. Setelah tamunya pulang, si ibu memanggil puteranya
dan menyatakan bahwa jawabannya tadi sedikit keliru.
Ibu :
Lain kali kalau ada yang tanya kamu siapa, jangan bilang “Saya putra Pak Sinaga”,
tetapi “Saya Aleks Sinaga.”
Pada
hari Minggu Aleks mengikuti pelajaran Sekolah Minggu. Waktu itu pertemuan kedua
untuk tahun itu, sehingga kakak pendamping mencoba mengingat-ingat
anak-anaknya. Ia tiba pada Aleks.
Kakak : Kamu putra Pak Sinaga, kan?
Aleks :
Awalnya saya pikir begitu, tapi ibu saya bilang bukan.
Kakak : Loh, jadi kamu siapa?
Aleks :
Aleks Sinaga
Kakak : #@%$&^#*&^#????
Jakarta, 22 Juni 2016
edited
by: adrian
Baca
juga humor lainnya:
Rabu, 22 Juni 2016
Orang Kudus 22 Juni: St. Yulia Billiart
SANTA YULIA BILLIART, PENGAKU IMAN
Maria
Rosa Julia Billiart lahir pada 12 Juli 1751 di Cuvilly, Picardy, Perancis. Ia adalah
puteri dari Jean Francois Billiart, seorang petani, dan Marie Louise Antoinette
Debraine. Sejak kecil kecil ia sudah sangat tertarik dengan pelajaran agama. Ia
mempelajari katekismus dengan sendirinya dan mengajarkannya kepada teman-teman
sebayanya. Pastor parokinya mengizinkannya menerima komuni pertama sebelum usia
yang ditentukan.
Yulia
mengikrarkan kaul pribadi pada usia 14 tahun, dan mulai berkarya kepada
orang-orang miskin. Ketika berusia 22 tahun, Yulia yang sedang duduk di samping
ayahnya menyaksikan usaha percobaan pembunuhan terhadap ayahnya. Hal ini
membuatnya lumpuh dan pincang selama sekitar 30 tahun. Selama kelumpuhannya,
Yulia masih terus berdoa dan menyerahkan hidupnya kepada Tuhan.
Selama
Revolusi Perancis Yulia menggunakan rumahnya untuk menyembunyikan para imam dan
biarawan. Ia kemudian menjadi sasaran pihak pemerintah, sehingga Yulia harus
dilarikan ke Compeigne, dan bersembunyi dari satu rumah ke rumah lainnya. Bersama
dengan Francoise Blin de Bourdon, seorang bangsawan, Yulia membagikan
keinginannya.
Pada tahun
1803 mereka mendirikan Kongregasi Notre Dame de Namur di Amiens, Perancis. Karya
ini mendapat dukungan dari uskup setempat dan bertujuan pada pendidikan
anak-anak yang tidak mampu. Pada 1 Juni 1804, setelah menyelesaikan rangkaian
novena, Yulia sembuh secara ajaib dari penyakitnya. Ia mampu berjalan seperti
semula. Yulia kemudian mengikrarkan kaulnya pada 15 Oktober 1804. Ia menjadi
superior jenderal kongregasinya yang pertama.
Yulia
Billiart meninggal dunia pada 8 April 1816 di Namur, Belgia. Pada 13 Mei 1906
ia dibeatifikasi oleh Paus Pius X, dan pada 22 Juni 1969 ia dikanonisasi oleh
Paus Paulus VI.
sumber: Santo Santa Gereja
Baca
juga orang kudus hari ini:
Orang Kudus 22 Juni: St. Albanus
SANTO ALBANUS, MARTIR
Riwayat
hidup Albanus ditulis oleh Santo Beda, kira-kira pada tahun 700. Albanus adalah
orang Kristen pertama yang dibunuh di kepulauan Britania, dan martir Inggris
pertama pada akhir abad III. Sejak abad I, kepulauan Britania berada di bawah
kekuasaan Romawi. Iman Kristen yang berkembang di sana dibawa oleh
tentara-tentara Roma yang beragama Kristen.
Pada
masa penganiayaan umat Kristen di seluruh Kekaisaran Romawi, sewaktu
Diokletianus menjadi kaisar, ada seorang imam yang dikejar-kejar oleh
tentara-tentara Romawi. Imam ini bersembunyi di rumah Albanus, yang saat itu
masih seorang kafir. Selama persembunyiannya, imam ini mengajari Albanus
ajaran-ajaran iman kristiani.
Pada
suatu hari Albanus mengenakan pakaian imam itu dan berjalan-jalan di luar
rumahnya. Ia segera ditangkap dan diseret ke pengadilan. Dengan berani Albanus
mengakui dirinya sebagai penganut agama Kristen. Karena itu pengadilan Romawi
segera menjatuhkan hukuman pancung atas dirinya di atas sebuah bukit disebut
Verulamium. Oleh orang Ingris, bukit ini disebut bukit Saint Albans.
sumber: Iman Katolik
Baca
juga orang kudus hari ini:
Senin, 20 Juni 2016
Asah Otak: Gambar Menarik
GAMBAR - GAMBAR MENARIK
Berikut ini akan disajikan 5
gambar menarik. Secara umum gambar-gambar ini mau mengajak kita untuk berpikir
dan berkonsentrasi, baik dalam menikmati gambar maupun mencari gambar. Ada beberapa
gambar, yang menyembunyikan sebuah gambar di balik tampilan gambar yang ada.
Gambar di atas, selain menampilkan pulau karang, gambar apa lagi yang kamu dapat lihat?
Gambar di atas ini menampilkan pemandangan alam dengan 2 manusia. Tapi, ternyata ada gambar bayi. Dapatkah kamu menemukannya?
Mungkin kamu akan bilang gambar di atas ini adalah gambar daun dan bunga Lili. Dapatkah kamu menemukan gambar lain dari kedua gambar ini?
Sabtu, 18 Juni 2016
Telaah Kritis atas Pernyataan DR Zakir Naik
BENARKAH YESUS BUKAN TUHAN?
Dalam
salah satu penampilannya, menanggapi pertanyaan seorang kristen yang hadir dalam ceramahnya, DR Zakir Naik dengan sombong menyatakan bahwa Yesus
itu bukan Tuhan sebagaimana diimani oleh orang Kristen. DR Zakir menantang
orang Kristen untuk mencari dalam Kitab Suci, terkhusus Injil, dimana ada
dinyatakan “Akulah Tuhan.” DR Zakir bahkan berani mempertaruhkan imannya jika
ada ayat dimana Yesus menyatakan diri-Nya Tuhan. “Saya akan meninggalkan islam
jika ada tertulis dalam Kitab Suci Yesus berkata: Akulah Tuhan,” ujarnya.
Di
sini DR Zakir Naik mau mengatakan bahwa Yesus itu bukan Tuhan. Ketuhanan Yesus,
menurut DR Zakir, adalah pemikiran Rasul Paulus. Ada kesan bahwa ketuhanan
Yesus hanya ditentukan oleh ada tidaknya pernyataan dari Yesus sendiri bahwa
Dia adalah Tuhan. Apakah benar Yesus bukan Tuhan hanya karena tidak ada
pernyataan dari Yesus sendiri?
Ketika
menyaksikan dan mendengar penjelasan DR Zakir, saya langsung senyum-senyum
saja. Andai orang Kristen yang ada saat itu sedikit membaca Kitab Suci,
khususnya Injil Yohanes, pastilah dia dapat men-skak
mat DR Zakir dengan Yohanes 13: 13. Dalam nas ini tertulis pernyataan Yesus,
“Akulah Guru dan Tuhan.” Apakah DR Zakir meninggalkan islam? Hingga kini ia
masih memeluk islam dan rajin menjelek-jelekkan agama lain, terlebih kristen. Terlihat jelas
kebohongan DR Zakir, yang mengatakan akan meninggalkan islam jika ada teks yang
mengatakan Yesus adalah Tuhan.
Tetapi
mungkin DR Zakir akan mengelak dengan mengatakan bahwa kata dalam Yoh 13: 13
sebenarnya adalah Tuan (tanpa h) bukan Tuhan. Dan kalau sudah begini, maka diskusi tidak akan menemui
titik temu karena saya yakin DR Zakir akan ngotot dengan pendapatnya. Orang
Kristen harus menghormati pendapat DR Zakir jika dia mengatakan bahwa
pernyataan Yesus dalam Yoh 13: 13 adalah Tuan, yang mengacu pada manusia biasa
dengan kedudukan yang tinggi. Yang pasti. DR Zakir sudah menelan ludahnya
sendiri.
Biarkanlah
DR Zakir dan orang lain yang sama sepertinya berpendapat demikian; namun
tidaklah dengan orang Kristen. Orang Kristen percaya bahwa kata yang digunakan
Yohanes adalah TUHAN, karena jika dilihat dalam bahasa asli Injil Yohanes,
yaitu Yunani, kata yang dipakai adalah kurios.
Kata ini dipakai untuk:
Jumat, 17 Juni 2016
Memanfaatkan Biji Pohon Jarak Pagar
Tak
banyak yang tahu kalau biji buah pohon jarak pagar dapat diolah menjadi minyak
yang bisa digunakan untuk keperluan rumah tangga. Konon, minyak ini dapat
dipakai untuk kendaraan bermesin disel, seperti pompong. Tumbuhan ini dapat hidup dimana saja.
Di saat
harga minyak kian mahal dan dimana minyak tanah sudah sulit dijumpai, kini
saatnya warga beralih ke minyak berbahan baku tumbuhan. Cara pengolahannya pun
tidak susah (baca di sini). Semua tinggal kemauan kita saja.
Jika Bisa Buat Sendiri, Kenapa Harus Beli?
MEMBUAT MINYAK BIODISEL DARI BIJI-BIJIAN
Minyak
sudah menjadi kebutuhan pokok manusia. Dengan minyak manusia dapat menggerakkan
mesin sehingga ia bisa bepergian atau melakukan aktifitas lainnya. Di saat
listrik mati, orang masih bisa memperoleh penerangan dengan menggunakan minyak.
Selama
ini manusia hanya mengandalkan minyal berbahan baku fosil. Manusia tidak tahu
bahwa ketersediaan minyak berbahan baku fosil ini sudah kian menyusut. Cepat atau
lambat ketersediaan bahan itu akan habis. Di samping itu penggunaan minyak berbahan
baku fosil dapat berdampak buruk bagi lingkungan, salah satunya adalah efek gas
rumah kaca.
Oleh
karena itu, sudah saatnya manusia beralih kepada penggunaan minyak berbahan
baku non-fosil. Ada banyak bahan dapat dijadikan minyak yang dapat menunjang
kehidupan manusia. Misalnya, plastik. Dengan menggunakan plastik sebagai bahan
baku minyak, kita secara tidak langsung sudah turut membantu mengurangi tingkat
pencemaran lingkungan.
Berikut
ini akan disajikan dua bahan baku minyak yang berasal dari biji tumbuh-tumbuhan,
yaitu biji jarak dan biji karet.
1. Biji
Jarak Pagar
Caranya:
siapkan biji jarak pagar yang sudah dikeringkan. Proses pengeringan ini dapat
dilakukan dengan menjemur biji tersebut di bawah matahari selama kurang lebih 2
– 3 hari. Setelah itu pecahkan biji itu untuk memisahkan antara daging dan cangkangnya.
Kemudian daging biji jarak digiling dan diperas. (Kalau malas memisahkan daging
dari cangkang, biji jarak dapat langsung digiling dan diperas). Hasil perasan
ini dapat digunakan sebagai bahan pengganti solar; bisa juga untuk keperluan
kompor. Sekedar diketahui, 3 kg biji jarak pagar dapat menghasilkan 1 liter
minyak jarak.
Di
atas merupakan cara tradisional. Bisa dikatakan bahwa minyak di atas masih
bersifat kotor, karena masih tercampur dengan getah dan senyawa lainnya. Untuk
mendapat hasil yang lebih baik, minyak olahan pertama diendapkan semalam, lalu
dilakukan proses degumming, yaitu
proses pemisahan getah atau lendir tanpa mengurangi jumlah asam lemak dalam
minyak. Dari sinilah akhirnya menghasilkan
minyak murni.
2. Biji
Karet
Pengolahan
minyak dari biji karet tak jauh berbeda dengan biji jarak pagar. Yang sedikit
membedakannya adalah bahwa biji karet tidak perlu dijemur. Bila perlu biji
karet tidak perlu tertahan lama hingga 2 – 3 hari. Hal ini justru dapat mengurangi kadar minyaknya. Caranya sama seperti mengolah
biji jarak pagar. Ambil daging biji karet (kernel) lalu diperas dalam ekspeler
hingga menghasilkan minyak biji karet. Untuk mendapatkan minyak biji karet yang
murni, hasil pertama harus melalui proses degumming.
Demikianlah
dua biji yang dapat diolah menjadi minyak. Sebenarnya masih ada beberapa biji
lain lagi yang juga dapat diolah menjadi minyak biodiesel. Misalnya seperti
biji alpukat.
Jika
diperhatikan, ternyata Tuhan menyediakan banyak sarana dan cara bagi manusia.
Semuanya tinggal bagaimana manusia mau memanfaatkannya. Sarana ini sebenarnya
mudah didapat, namun niat baik manusia untuk memanfaatkannya masih lemah.
Apakah kita menunggu minyak berbahan dasar fosil habis dulu baru kita sibuk
mencari alternatif?
Pangkalpinang,
10 Juni 2016
by: adrian, dari berbagai sumber
Baca
juga tulisan lain:
Kamis, 16 Juni 2016
Menemukan Pakaian Adam
Aleks
adalah siswa SD kelas 1. Setiap hari Minggu ia selalu hadir Sekolah Minggu,
karena ia suka dengan cerita-cerita Kitab Suci, seperti kisah penciptaan, Adam
dan Hawa, Kain dan Abel, dll. Suatu hari Aleks menemukan sebuah Kitab Suci yang
sangat besar dan terkesan tua milik keluarganya.
Karena
penasaran, Aleks membuka lembaran demi lembaran. Tiba-tiba sesuatu jatuh dari lembaran Kitab Suci itu. Aleks memungut
dan melihatnya. Ternyata selembar daun kering yang terjepit di antara lembaran
Kitab Suci tadi. Segera Aleks menunjukkan itu kepada bapaknya.
“Pak,
lihat apa yang saya temukan,” ujar Aleks agak teriak.
“Apa
yang kamu temukan?” tanya bapaknya
“Saya
pikir ini adalah pakaian Adam!” jelasnya dengan semangat.
edited by: adrian
Baca
juga humor lainnya:
Rabu, 15 Juni 2016
Orang Kudus 15 Juni: St. Vladimir
SANTO VLADIMIR, PENGAKU IMAN
Vladimir
adalah pangeran Kristen pertama dari Negara Kiev, Rusia Selatan (Slavia Timur).
Ia adalah raja dengan gelar Vladimir I. ia memerintah dari tahun 980 – 1015. Cucu
Santa Olga ini dihormati sebagai santo pelindung Rusia. Ia lahir di Kiev
kira-kira pada tahun 956. Semenjak masa kecilnya, ia dididik dan dibesarkan
dalam lingkungan dan adat istiadat kafir. Olga, neneknya, terus menerus
mempengaruhi dia agar menjadi Kristen.
Sepeninggal
ayahnya, Pangeran Sviatoslav dari Kiev (964 – 972), Vladimir terlibat dalam
pertikaian hebat dengan kedua adiknya laki-laki untuk memperebutkan hak
kepemimpinan atas Negara Kiev. Pada tahun 980 ia mengambil alih ibukota Kiev,
dan memaksakan kekuasaannya pada kedua saudaranya. Pada waktu itu ia tampil
sebagai seorang penantang keras misionaris-misionaris Kristen pertama yang
menyusup masuk ke dalam wilayah Kiev dari Bulgaria, sebuah Negara Kristen Slavia
lainnya. Namun perlakuannya yang kejam terhadap para misionaris itu beakhir
tatkala pada tahun 988 ia menikah dengan Anna yang beragama Kristen. Anna
adalah puteri Raja Basilius II dari Kekaisaran Romawi Timur atau Byzantium. Atas
tuntutan Anna, Vladimir bersedia dipermandikan menjadi Kristen.
Semenjak
itu ia memusatkan perhatiannya pada usaha mengkristenkan seluruh rakyat dan
mendirikan gereja-gereja, antara lain Katedral Tiches di Kiev. Untuk maksud
luhur ini ia mendatangkan banyak rahib dari Yunani. Di atas semuanya itu ia
berusaha mempertemukan kebiasaan-kebiasaan dan hukum-hukum Negara Kiev, Rusia. Ia
menciptakan kesatuan politis di seluruh negeri dengan mengangkat 12 puteranya
menjadi gubernur di berbagai wilayah kerajaan.
Vladimir
meninggal dunia pada 15 Juli 1015 di Berestovoe, Rusia. Dua orang puteranya,
yaitu Boris (atau Romanus) dan Gleb (atau David) dibunuh sebagai martir pada
waktu terjadi pemberontakan dari orang-orang kafir.
sumber: Iman Katolik
Baca
juga orang kudus hari ini:
Senin, 13 Juni 2016
Yang Perlu Diketahui tentang Syariat Islam
“Adalah melalui Syariah, yang umumnya
diterjemahkan sebagai “Hukum Islam”, (agama) Islam diekspresikan dalam
masyarakat Muslim… Syariah telah menerjemahkan Islam dengan tepat. Jika Islam
berarti tunduk kepada Kehendak Allah, maka Syariah adalah jalan yang
menunjukkan bagaimana sikap tunduk itu diwujudkan, peta rute yang sesungguhnya
mengenai agama sebagai sebuah cara hidup. Oleh karena itu bagi banyak orang
Muslim, Islam adalah Syariah dan Syariah adalah Islam”. (Ziauddin Sardar, Desperately
Seeking Paradise, London, Granta Books, 2004, h. 216-217)
Introduksi
Pada abad 21 ada himbauan yang semakin
besar untuk menerapkan Syariah di Barat, terutama di Inggris Raya, dan agar
Syariah diterapkan dengan seutuhnya di banyak negara dengan mayoritas penduduk
yang adalah orang Muslim. Syariah adalah sebuah kata Arab yang berarti “jalan”.
Pada masa kini kata itu digunakan dalam pengertian “Hukum Islam”, yaitu sebuah
sistem yang terperinci dari hukum religius yang dikembangkan oleh para sarjana
Muslim dalam tiga abad permulaan Islam. Hukum ini mengekspresikan cara hidup
Islam – lebih banyak daripada Qur’an – dan merupakan kunci untuk memahami
Islam.
Syariah meliputi semua aspek kehidupan
dan tidak memisahkan antara wilayah sekuler dari wilayah religius. Syariah
memberikan kerangka kerja yang mencakup hal-hal yang boleh dilakukan dan
hal-hal yang dilarang, ritual-ritual dan perintah-perintah yang menjadi panduan
bagi seorang Muslim untuk menjalani kehidupannya. Banyak orang Muslim yang
percaya bahwa Syariah menjaga mereka dari (berbuat) dosa seperti pagar atau
sebuah penghalang di jalan. Syariah juga merupakan sebuah penanda identitas
yang memisahkan orang Muslim dari orang non-Muslim. Syariah sangat mempengaruhi
tingkah-laku dan cara pandang banyak orang Muslim, bahkan di negara-negara
sekuler dimana Syariah tidak mempunyai peranan dalam pembentukan hukum disana.
Norma Ilahi yang Sempurna
Sabtu, 11 Juni 2016
Jangan Tutup Google dan Youtube
MENUTUP GOOGLE DAN YOUTUBE: NILA SETITIK
RUSAK SUSU SEBELANGA
Beberapa
hari yang lalu publik Indonesia dikejutkan dengan berita tuntutan kepada
pemerintah Indonesia untuk menutup Google dan Youtube. Keterkejutan ini bukan
hanya karena isi beritanya, melainkan juga sumber beritanya. Tuntutan penutupan
Google dan Youtube berasal dari kalangan cendekiawan
islam. Cendekiawan adalah orang yang menggunakan kecerdasan inteleknya untuk
bekerja, belajar, membayangkan, menggagas atau menyoal dan menjawab persoalan
tentang berbagai gagasan. Jadi, mereka bukan orang bodoh tak berpendidikan,
melainkan memiliki gelar sarjana, yang diperolehnya baik di dalam negeri maupun
di luar negeri.
Tuntutan
para cendekiawan muslim (ICMI) terhadap layanan Google dan Youtube disuarakan
karena melihat fenomena kejahatan seksual yang marak beberapa bulan terakhir
ini. Para cendekiawan ini menyimpulkan bahwa penyebab semuanya ini adalah
Google dan Youtube. Karena itu, keduanya harus ditutup.
Keputusan
para cendekiawan muslim ini dirasakan terlalu berlebihan. Mereka seakan tidak
bisa melihat ada sisi positif dari kedua layanan dunia maya ini. Menutup keduanya,
hanya karena didasarkan satu sisi saja, berarti juga menutup segala kebaikan
yang ada pada keduanya. Pada titik inilah banyak pihak menilai keputusan ICMI
kurang bijaksana. Memang mereka pintar, tapi tidak bijaksana. Dari sini orang
dapat mengetahui bahwa ternyata tidak semua orang pintar itu bijaksana.
Apakah
mungkin menutup layanan Google dan Youtube? Semuanya serba mungkin. Jika dilihat
dua dekade terakhir ini, ada beberapa negara yang mengambil kebijakan menutup
Google dan Youtube. Negara-negara tersebut adalah negara-negara islam, seperti Negara Iran,
Pakistan, Bangladesh dan Tajikistan, dan negara-negara komunis, seperti Negara China dan Korea Utara.
Akan
tetapi, kita dapat memahami keputusan yang diambil kaum cendekiawan muslim tersebut. Keputusan
itu lahir dari keputus-asaan dan kekalutan menghadapi fenomena kejahatan
seksual yang marak akhir-akhir ini. Dan biasanya, dalam situasi kalut dan putus asa, siapapun akan sulit
untuk berfikir jernih. Situasi kalut dan putus asa ini membuat ICMI mengambil
sikap instan: membasmi tikus dengan cara membom lumbung padi. Padahal masih
banyak cara lain untuk mengatasi masalah di atas.
Jumat, 10 Juni 2016
Asah Otak: Gambar Tokoh
SATU GAMBAR DARI ANEKA GAMBAR
Berikut ini akan disajikan 10
gambar yang secara umum menampilkan gambar tokoh. Sekilas, jika dilihat dari
jauh, gambar-gambar ini memang merupakan satu gambar; mau menampilkan apa yang
terlihat. Akan tetapi, jika diperhatikan baik-baik ternyata gambar-gambar itu
dibentuk dari beberapa gambar. Dengan kata lain, gambar utama dibuat dari
beberapa gambar lain. Dapatkan kamu menguraikan gambar-gambar yang membentuk gambar
utamanya?
Kamis, 09 Juni 2016
Orang Kudus 9 Juni: St. Yosef de Anchieta
SANTO YOSEF DE ANCHIETA, PENGAKU IMAN
Yosef
de Anchieta lahir pada 19 Maret 1534 di San Cristobal de la Laguna, Tenerife,
Kepulauan Canary, Spanyol. Ia adalah putera dari Juan Lopez de Anchieta dan
Mencia Diaz de Clavijo y Llarena, sebuah keluarga bangsawan kaya. Yosef
dikatakan masih memiliki hubungan keluarga dengan St. Ignasius Loyola. Yosef
memperoleh pendidikan di Coimbra, Portugal.
Ketika
berusia 17 tahun ia memutuskan untuk bergabung dengan Serikat Yesus. Selama masa
novisiatnya Yosef mengalami cedera punggung yang selalu menemaninya seumur
hidup. Superiornya mengirim Yosef ke Brazil dengan harapan udara yang lebih
baik dapat memulihkan kesehatannya. Yosef tiba di Brazil ketika berusia 19
tahun. Ia bertemu dengan Suku Indian Tupi, dan tinggal dekat Sao Vicente.
Yosef
beradaptasi dengan mempelajari bahasa masyarakat setempat. Ia dan Pater Manuel
de Nobrega kemudian pergi ke Piratininga, dan mendirikan misi yang dinamakan
Sao Paolo, karena mereka tiba pada pesta St. Paulus. Mereka mengajarkan agama
dan bahasa kepada orang-orang Tupi maupun Portugis. Yosef kemudian membuat
kamus bagi orang-orang Portugis dan para misionaris.
Pada
tahun 1563 Yosef ditangkap oleh Suku Tamayo pada saat melakukan perundingan
damai. Selama ditahan Yosef berkarya dengan menuliskan puisi-puisi dalam bahasa
Latin di pasir, yang kemudian ia ingat. Ketika Yosef berhasil dibebaskan, ia
menuliskan puisi-puisinya dalam sebuah kertas.
Yosef
ditahbiskan sebagai imam ketika berusia 32 tahun. Setelah itu ia ikut
mendirikan pemukiman yang kemudian dikenal dengan Rio de Janeiro. Pada tahun
1577 Yosef ditunjuk sebagai provinsial Serikat Yesus. Dalam hal seni Yosef
menulis naskah drama dalam beberapa bahasa seperti Latin, Spanyol, Portugis dan
Tupi. Karena menuliskan dalam bahasa Brazil, Yosef juga dikenal sebagai Bapa
Sastra Nasional Brazil.
Dikisahkan
juga beberapa hal ajaib terjadi di sekitar Yosef, seperti ketika ia berdoa, air
di laut membentuk tembok di sekitarnya. Selain itu, burung-burung datang menerima
belaian Yosef, dan orang sakit yang menyentuh jubahnya mendapatkan kesembuhan. Yosef
juga dikisahkan memiliki karunia meramal dan seringkali menjelaskan kejadian
yang sedang terjadi di tempat lain.
Yosef
de Anchieta, yang memperoleh julukan sebagai Rasul dari Brazil, meninggal dunia
pada 9 Juni 1597 di Anchieta, Espirito Santo, Brazil. Pada 22 Juni 1980 ia
dibeatifikasi oleh Paus Yohanes Paulus II, dan pada 3 April 2014 ia
dikanonisasi oleh Paus Fransiskus.
sumber: Santo Santa Gereja
Baca
juga orang kudus hari ini:
Orang Kudus 9 Juni: St. Diana, Sisilia & Amata
BEATA DIANA, SESILIA & AMATA, PERAWAN
Santo Dominikus memperluas karyanya ke Italia dan memilih kota Bologna sebagai pusat
karyanya karena buah-buah pikirannya diterima baik di Universitas Bologna.
Pada
mulanya karya Dominikus di kota ini tidak terlalu berhasil. Banyak rintangan
menghadang, terutama karena Tuan Andalo, seorang tuan tanah yang berkuasa di
Bologna, tidak suka pada agama Kristen. Meski demikian, Dominikus tidak putus
asa. Tuhan tetap memberkati karyanya dan memberinya jalan keluar dari segala
kesulitan. Lewat Diana, puteri kesayangan Andalo, Dominikus mendapat jalan
keluar untuk menanamkan pengaruhnya di Bologna.
Diana
menjadi sahabat baik Dominikus, dan sangat tertarik pada ajaran iman katolik. Ia
lalu memutuskan untuk mengikuti pelajaran agama dan ingin menjadi biarawati. Ia
yakin bahwa ia dapat membujuk ayahnya dan keluarganya untuk tidak bersikap antipasti
terhadap agama katolik. Kecuali itu, ia merasa yakin sekali bahwa ayahnya akan
bersikap lunak dan akan membantu mendirikan sebuah biara Dominikan di kota
Bologna.
Tetapi
apa yang diyakininya tidak terjadi dengan mulus. Tatkala ia memberitahukan kepada
ayahnya dan seluruh anggota keluarganya tentang niat sucinya untuk menjadi
biarawati, ia dimarahi dan cita-citanya ditolak mentah-mentah. Menghadapi kemarahan
dan penolakan itu, Diana segera mengambil keputusan berani untuk meninggalkan
rumah dan lari mencari perlindungan pada para imam Agustinian di Roxana. Keputusan
ini dilaksanakan secara diam-diam. Hal ini sangat mengejutkan keluarganya. Mereka
segera mencari Diana. Akhirnya mereka menemukan dia di Biara Roxana, dan
membawanya pulang ke rumah. Di sana ia dipukul dan dikurung dalam sel. Tetapi beberapa
hari kemudian Diana berhasil meloloskan diri dan kembali ke Roxana. Keluarga tidak
berusaha mencarinya lagi.
Beato Yordan dari Saxon turut berusaha menenangkan keluarganya dan melembutkan hati
tuan Andalo bersama anak-anaknya yang lain. Usaha Yordan ini disambut dengan
baik dan berhasil. Tuan Andalo bersama anak-anaknya dapat menerima panggilan
Diana, dan membantu mendirikan sebuah biara kecil bagi para Dominikan. Biara kecil
ini kemudian dihuni Diana bersama 4 orang kawannya. Cara hidup mereka menarik
banyak orang sehingga dalam waktu relatif singkat mereka mendapat tambahan
anggota baru. Dua orang dari anggota baru adalah Sisilia dan Amata, sahabat
karib Diana. Bersama Diana, Sisilia dan Amata berkembang dalam hidup rohani dan
dalam pengabdian tulus kepada Allah. Kemudian mereka digelari ‘beata’ oleh
Gereja pada tahun 1891.
sumber: Iman Katolik
Baca
juga orang kudus hari ini:
Rabu, 08 Juni 2016
Alasan Batman Berantam dengan Superman
Karena tertarik melihat serunya
tayangan iklan film Batman vs Superman, Yudhi akhirnya memutuskan untuk
menonton film tersebut. Keesokan harinya ia bercerita kepada teman-temannya.
Yudhi : Kalian sudah nonton
film duel Batman dan Superman?
Teman : Belum.
Antony : Sepertinya seru banget tuh.
Johny : Koq mereka jadi berkelahi ya?
Yudhi : Semalam aku nonton filmnya. Kenapa mereka
berantam, ternyata masalahnya sepele.
Antony : Apaan tuh?
Yudhi : Superman ngejek Batman punya sayap tapi gak bisa terbang. Bisanya cuma bergelayutan kayak monyet. Lalu dibalas Batman yang
mengatakan Superman itu cuma menang otot doang, otaknya idiot. Pake celana
dalam aja salah. Karena ledakan-ledakan inilah akhirnya keduanya berantam.
Teman : @%$#*&%^$ ????
Pangkalpinang,
21 April 2016
by:
adrian
Baca
juga humor lainnya:
Senin, 06 Juni 2016
Membuat Ketidak-nyamanan Menjadi Nyaman
EKSPERIMENKU: KENYAMANAN
Pada
24 Mei 2016, sekitar pukul 15.45 WIB, wilayah keuskupan dan sekitarnya diguyur
hujan lumayan lebat. Saat itu saya sedang jogging mengitari kompleks wisma. Spontan
mata saya tertuju pada kolong gorong antara ruang TV dan kapel. Biasanya di
kolong itu ada anak anjing menikmati istirahat siangnya. Sekedar informasi,
anak anjing ini memiliki trauma dengan saya. Melihat saya ia selalu ketakutan. Dan
sebagai ungkapan ketakutan ia selalu menggonggong. Segera gagasan untuk
melakukan eksperimen kecil muncul di benakku.
Awalnya
anak anjing ini sama sekali tidak terganggu dengan turunnya hujan. Ia merasa
nyaman di kolong itu. Namun ketika hujan kian deras, dan air hujan mulai
membasahi kolong, anjing ini mulai terasa tidak nyaman. Hal ini sudah kuduga. Dan
seperti biasa, secara naluri, siapa dan apapun, akan berusaha meninggalkan
ketidak-nyamanan dan mencari situasi nyaman. Demikian halnya dengan anak anjing
itu.
Anak
anjing itu mulai meninggalkan kolong. Akan tetapi, saya berdiri sekitar 3
langkah dari mulut kolong. Melihat saya, anak anjing langsung menggonggong. Saat
kepalanya mau keluar, saya maju satu langkah. Anak anjing itu menggonggong
sambil mundur ke dalam kolong. Ketika ia mundur, saya kembali ke posisi semula.
Begitulah situasinya. Ketika anak anjing itu hendak keluar, saya maju satu
langkah, dan ia mundur kembali sambil menggonggong. Sementara hujan terus mengguyur,
hanya tingkat intensitasnya mulai menurun.
Dari
dalam kolong anak anjing itu terus menggonggong. Situasi ini berlangsung kurang
lebih sekitar 25 menit. Setelah itu, tak terdengar lagi bunyi gonggongan anak
anjing itu. Hujan tinggal rintik-rintik saja. Dari kejauhan saya melihat anak
anjing itu mengambil posisi tidur.
Dari
sini dapat dilihat beberapa kesimpulan. Ketika menghadapi situasi tak nyaman
(daerah kolong basah), anak anjing, secara naluri, berusaha untuk keluar dari
situasi tidak nyaman itu. Namun ia menemukan penghalang (dalam hal ini saya). Karena
tidak dapat mengatasi penghalang ini, anak anjing ini akhirnya memutuskan untuk
bertahan di bawah kolong, meski situasinya tidak nyaman. Dengan kata lain, anak
anjing ini menikmati ketidak-nyamanan sampai akhirnya merasa nyaman.
Namun,
masih ada satu dua pertanyaan yang belum bisa terjawab. Kesimpulan di atas
terjadi karena nilai ketidak-nyamanan lebih rendah daripada penghalangnya. Bagaimana
jika seandainya nilai ketidak-nyamanan itu sama atau lebih besar dari
penghalang, apakah anak anjing itu tetap menikmati ketidak-nyamanannya? Dalam kasus
di atas, daerah kolong hanya sekedar basah. Bagaimana kalau air menggenangi
kolong sehingga situasi benar-benar sangat tidak nyaman? Mungkin suatu saat saya
akan mencobanya.
Langganan:
Postingan (Atom)